CLAMP Factory
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

User Yang Sedang Online
Total 10 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 10 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 51 pada Mon Dec 02, 2019 6:59 am
Latest topics
» Ragnarok: Believe Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:44 pm

» In Reality Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:42 pm

» Absensi [sehari sekali]
by suzaku_kurosaki Sat Sep 29, 2012 7:29 pm

» OL sambil?
by Mac Mon Apr 30, 2012 8:25 am

» Salam Kenal!
by Sakura Blossom Wed Apr 25, 2012 5:58 pm

» Now playing
by Nanase Sumeragi Tue Jan 31, 2012 5:58 pm

» Visual Novel Engines
by Sakura Blossom Wed Dec 07, 2011 6:46 pm

» Halo.....!
by suu_shirakawa Thu Sep 08, 2011 8:59 pm

» Zona Anti Bohong!
by Nanase Sumeragi Mon Aug 29, 2011 7:51 am

» Lagi sibuk apa?
by Voidy Tue Aug 23, 2011 10:07 am

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


[omake] Kazune Alec's Story

5 posters

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 10, 2009 12:53 pm

Ayah kazu? Big monkey!

wkwkwkwk!
psst!
nah, jadi rie maafkan kazu ya... Hiks... But he think rie is the all of all
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 1:30 pm

big monkey? kukira big momma!

ahahaha.. =))

eh? kazu ngapain sih?? penasaran.. kazune selingkuh pedang vienne menanti loh!
ahaha

kidding..tapi ditunggu ya!
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by tamachama Fri Apr 10, 2009 1:35 pm

iya... pas saya baca ttg the third kmaren malem... saya langsung sadar...

tapi saya pikir itu ngga disengaja,

berarti...

disengajakah??
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 1:37 pm

ga ada yang namanya kebetulan, yang ada hanya hitsuzen...ahahaha

<<<kata-kata siapa sih ntu??

yang pasti kalo yang ngeh pasti tahu, ya kan shii?
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 10, 2009 2:00 pm

Maaf ya... tadi ada post yang kehapus... ga sengaja... maunya di edit malah kehapus...

sebenarnya verin ga double post... maaf sekali untuk para moderator yang lain serta pada admin... kesalahan teknis... maaf... tidak akan diulangi!!!



makanya baca chapter 4 nanti... hahahaha... just wait and see...

buat tama: emang ngga disengaja kok... di dunia ini ada kebetulan dan banyak sekali kebetulan itu...
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Sun Apr 12, 2009 6:03 pm

Chapter 4
Surprising Guest

“Aduduh…” Seorang gadis dengan pakaian lolita berwarna pink pucat dan dominan putih terjatuh di depan Tokyo Tower. Gadis ini berusia sekitar 17-19 tahun. Dia memiliki rambut berwarna pirang pucat dan mata yang berwarna biru jernih.

Gadis itu mengendus-endus udara di sekitarnya dan mengamati keadaan.
“Oh… jadi ini Tokyo ya? Dan di sini ada baunya…” gadis itu tersenyum puas. Dia berdiri dari tempatnya duduk dan mebersihkan bajunya, serta mengambil tas kopernya. Dia juga membetulkan topi kecil yang ada di kepalanya.

Dia berjalan-jalan mengelilingi Tokyo Tower. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat mengamatinya. Lalu dia naik ke tower itu dan melihat sekeliling kota dari sana.

“Tempat apa ini? Gersang sekali… berantakan pula!” komentar gadis itu setelah melihat ke sekeliling wilayah ini.

Dia memandang ke atas langit yang mendung. “Ah… sebentar lagi mendung. Aku harus mencari tempat berlindung.”

Karena terlalu asyik dengan pikirannya, gadis ini terpeleset dan terjatuh dari tower. Saat dia baru merelease kuncinya, dia sudah hampir menyentuh tanah.
“Ah… mana mungkin sempat merelease kartu!” keluh gadis itu. Akhirnya dia memejamkan mata dan menyeimbangkan dirinya.

Tapi, ternyata Kazune menangkap gadis itu.
“Anda tidak apa-apa nona?” tanya Kazune.
“Eh? Lho? Aku tidak jatuh?” Dia malah menjawab dengan pertanyaan lagi.
“Tidak.” Jawab Kazune
“Oh, terima kasih, bisa turunkan aku sekarang?” pinta gadis itu dengan nada angkuh.
“Baiklah…” Kazune langsung menurunkannya tanpa banyak tanya.

Tanpa menoleh gadis itu langsung pergi menjauh dari Kazune. Kazune yang merasa belum pernah melihat gadis itu sekali pun di wilayah ini, langsung mengejarnya.
“Nona, sedang tersesat?” tanya Kazune. Gadis itu langsung berhenti melangkah dan melirik Kazune.

“Tidak.” Jawabnya datar dan singkat lalu meneruskan langkahnya.

“Kalau begitu, baru tiba di wilayah Tokyo Tower ini?” tanya Kazune lagi. Gadis itu langsung berbalik menghadap Kazune

“Ya, aku baru tiba dan tidak tahu harus kemana.” Jawabnya. Tiba-tiba sebuah senyum tersungging di wajahnya. “Ah, sepertinya langit mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Bisakah tuan memberitahuku tempat dimana aku bisa berteduh?” Dia langsung memasang wajah sedih.

Kazune yang melihat perubahan ekspresi itu langsung merasa aneh. Tapi, benar juga, sebentar lagi hujan akan turun.
“Baiklah, bagaimana kalau berteduh di tempatku?” Kazune menunjuk kediamannya yang tinggal beberapa langkah lagi.

“Oh, terima kasih.” Gadis itu tersenyum sekilas lalu berjalan cepat menuju tempat tinggal Kazune. Kazune merasa makin aneh dengan perilaku wanita ini.

Sesampainya di dalam.
“Ada makanan apa?” Tanpa tahu malu, gadis itu dia langsung masuk ke dapur Kazune.

“Hanya ada daging mutan dan beberapa jenis bumbu di lemari.” Jawab Kazune. Dia mengamati gerak-geriknya.

“Yaks! Daging apa ini? Baunya tidak enak dan warnanya gelap!” gadis itu bergidik melihat setumpuk daging mutan di dalam pendingin.

“Itu daging mutan. Hanya itu makanan di dimensi ini. Mau tidak mau harus dimakan.” Kazune menanggapi komentarnya.

“Oke…” Gadis itu langsung mengambil setumpuk daging. Memotongnya kecil-kecil lalu mulai memasak. Dia menggunakan banyak bumbu di daging itu. Berbeda dengan Rienne.

Setelah selesai memasak, dia langsung mengambil porsinya dan duduk di meja makan. Dia mulai memakan masakan buatannya itu.
“Hmm… not bad untuk daging monster.” Komentarnya. Dia terus melahap masakan itu sementara Kazune hanya bisa melihatnya dari sudut ruangan. Kazune berpikir dia itu gadis aneh, angkuh dan suka berlaku seenaknya.

“Hei, kenapa kamu diam saja? Masa aku harus menghabiskan semuanya sendirian? Makanlah!” Kazune kaget gadis itu bisa berkata begitu. Kazune langsung menurut dan mengambil sisa masakan yang ada di situ.

Kazune langsung melahap makanan itu tanpa banyak bicara. Tapi, gadis aneh ini malah memperhatikannya makan.
“Ada apa?” tanya Kazune.
“Bagaimana rasa masakannya?” tanya gadis itu datar.
“Enak. Daging mutannya sudah tidak terasa lagi.” Jawab Kazune.
“Baguslah. Sepertinya daging itu rasanya tidak enak ya.” Gadis itu menambahkan komentarnya.

Hujan turun dengan cukup deras. Gadis itu melihat dari jendela.
“Hujan ini berbeda. Baunya menyengat.” Komentarnya.
“Ya, itu hujan asam. Tokyo sudah mengalami hujan asam dalam waktu lima puluh tahun terakhir. Berbahya kalau keluar saat sedang hujan.” Kazune menjelaskan sambil membersihkan flutenya.

“Oh… begitu.” Gadis itu menambahkan.

Selama tiga jam hujan mengguyur dengan deras. Sekarang hujan sudah berhenti. Tapi, gadis itu tidak kunjung pergi juga dari tempatnya. Mau mengusir, rasanya tidak enak karena dia orang yang baru saja datang ke Tokyo tanpa tahu apapun tentang wilayah ini.
“Nona, kalau boleh aku ingin tahu namamu.” Kazune penasaran pada gadi itu.

“Namaku Claire Schwarze. Aku adalah seorang penjelajah dimensi dan baru saja sampai di sini.” Gadi itu memperkenalkan diri dengan anggun lalu membungkuk hormat sedikit.

“Namaku Kazune Alec. Aku Vice Leader di sini, di Tokyo Tower. Selamat datang dan salam kenal.” Kazune juga membungkuk hormat sambil memperkenalkan dirinya.

Akhirnya Kazune memutuskan untuk memainkan flutenya. Saat lagu mulai mengalun lembut. Claire menyanyi merdu sesuai dengan alunan itu. Tiba-tiba Kazune berhenti memainkan flutenya karena kaget.
“Kamu tahu lagu ini?” tanyanya.

“Tentu. Aku cukup menyukai lagu ini.” Jawab Claire dengan santai. “Mainkan lagi lagunya. Tidak enak kalau hanya dimainkan setengahnya.”

Kazune melanjutkan permainan flutenya dan Claire bernyanyi. Lama kelamaan Claire malah menari sesuai dengan alunan musik. Hebatnya lagi, Claire menari sambil menyanyikan lagunya.

Saat lagu hampir selesai, Rienne masuk.
“Kazune, aku akan membuatkan makan malam untuk… eeeehh??” Rienne langsung membeku melihat Kazune yang sedang memainkan flute diiringi suara merdu dan tarian seorang gadis cantik.

Lagu akhirnya berakhir dan Kazune langsung menghampiri Rienne.
“Akhirnya, aku memang sudah menunggumu untuk datang, Rienne.” Kazune tersenyum lembut pada Rienne. Tapi Rienne masih membeku di tempatnya berdiri.

“Rienne?” Kazune memanggil Rienne yang tiba-tiba diam mematung begitu. Lalu karena kesal dipanggil-panggil dia tidak Menyahut, Kazune mencium dahinya.

“Eh… Kazune… dia siapa?” tanya Rienne sambil menunjuk pada Claire. Claire memandang Rienne dengan angkuh dan otomatis membuat Rienne sekaligus Vienne agak kurang enak.

“Oh… dia barus saja datang ke Tokyo. Dia belum tahu apa-apa dan sepertinya sedang kehilangan tujuan. Perkenalkan namanya…” belum selesai Kazune memperkenalkan pada Rienne, Claire sudah menyelanya.

“Namaku Claire Schwarze, salam kenal.” Claire langsung menghampiri dan tersenyum pada Rienne. Senyumannya adalah senyuman seorang bintang.

“Aku Rienne Himiko, salam kenal.” Rienne balas memperkenalkan diri.

“Ayo Rienne. Perlu kubantu untuk memasak? Berarti malam ini harus membuat tiga porsi ya?” Kazune langsung menggandeng Rienne ke dapur.

Sementara Rienne memasak dibantu oleh Kazune, Claire duduk dengan anggunnya di sofa. Dia baru saja mandi di kamar mandi milik Kazune dan mengganti pakaiannya dengan baju lolita putih yang panjangnya setengah paha berwarna putih dengan pita-pita hitam sebagai hiasan plus celana pendek selutut berwarna putih. Kali ini bajunya terlihat lebih santai. Tak lupa dia memasang pita yang dijadikannya bando. Claire memperhatikan mereka berdua dalam diam, seperti nona besar yang sedang mengawasi pegawainya.

Dalam waktu satu jam Kazune dan Rienne selesai memasak.
“Ayo, makan, nona Schwarze.” Ajak Kazune dengan senyum.

“Panggil Claire saja cukup.” Claire langsung melenggang ke kursi meja makan dan duduk di sana.

Makan malam itu berlalu dengan hening. Hanya Kazune dan Rienne saja yang sesekali mengobrol, Claire hanya terdiam.

“Terima kasih. Makanannya enak.” Claire mengucapkannya dengan angkuh, jadi terkesan kalau dia tidak benar-benar mengucapkannya, padahal dia tulus mengucapkannya.

“Pssst... Kazune, dia akan tinggal di sini?” tanya Rienne pada Kazune sambil berbisik.

“Mungkin untuk malam ini saja. Lagipula aku akan mengerjakan ramuan baru. Kalau kamu was-was kamu menginap saja malam ini atau menemaniku membuat ramuan, walaupun sebenarnya aku lebih suka bekerja sendiri, tapi kali ini tidak masalah.” Jawab Kazune.

“Eeh? Aku menginap di sini?” tanya Rienne, wajahnya langsung merah padam.

“Menemaniku bekerja tepatnya.” Tambah Kazune.

“Ba-baiklah kalau begitu.” Rienne mengiyakan ajakan Kazune.

“Nah, Claire, malam ini kamu boleh menginap di sini. Besok aku akan menemanimu berkeliling di daerah sini. Malam ini kamu boleh pakai kasurku.” Kazune menghampiri Claire yang sedang duduk di sofa sambil bersenandung.

“Oh, baiklah. Terima kasih.” Claire tersenyum mendengar perkataan Kazune. Tanpa pikir panjang Claire langsung menuju tempat tidur dan tidur di sana setelah sebelumnya mengenakan sebuah topi tidur yang penuh renda.

“Apa-apaan itu?” Rienne menanggapi sikap Claire. Kazune hanya tersenyum dan langsung menenangkan Rienne sambil mengajaknya menuju ruangan eksperimen.

Esok paginya...
“Uhm...” Rienne yang tertidur di sebuah sofa yang ada di ruang eksperimen berukuran agak kecil terbangun.

“Pagi Rienne!” Kazune yang belum tertidur dari tadi malam menghampiri Rienne yang baru terbangun dan mengecup dahinya. “Ramuan ini sudah selesai. Tapi, ini akan aku gunakan jikalau ada perang. Racun yang sangat mematikan.” Kazune menunjukkan cairan berwarna biru bening yang baru selesai dibuatnya. Terdapat lambang racun di botol itu.

“Syukurlah kalau sudah selesai...” tanggapan Rienne hanya seperti itu. Rienne lalu bangun dari sofa itu dan pergi ke arah luar ruang eksperimen.

“Kazune, aku akan membuat sarapan.” Ujar Rienne. Kazune mengikutinya dari belakang.

Saat mereka berdua baru saja sampai dan akan menuju dapur, ternyata Claire sudah menyiapkan sarapan.

“Terima kasih sudah membuatkan sarapan.” Ujar Kazune.

“Aku tidak sengaja memasak banyak. Tadi aku sedang punya waktu luang jadi aku iseng saja membuat sarapan.” Claire malah menanggapi dengan nada bicara seperti itu. Membuat orang berpikir dia angkuh.

Akhirnya mereka bertiga menghabiskan waktu sarapan dengan diam. Setelah selesai, Rienne memutuskan untuk pulang dan Kazune mengajak Claire berkeliling.

Hampir seharian ini Kazune dan Claire berkeliling. Banyak sekali orang yang kagum melihat penampilan Claire atau mendekatinya lalu mengajak berkenalan. Saat ada orang yang menghampirinya dan mengajaknya berkenalan dengan kagum, Claire terlihat cukup ramah. Dia terlihat seperti seorang bintang yang sedang berjalan-jalan santai di tengah kesibukannya lalu dihampiri para fans. Kazune hanya bisa melihatnya dengan heran.

Malam ini lagi-lagi Claire yang memasak, mendahului Rienne. Rienne terlihat agak sedih dan bercampur kesal tapi terpaksa ikut makan di sana. Saat makan Rienne berganti posisi dengan Vienne karena perasaannya yang kacau.

“Kalian ini sepasang kekasih ya?” Claire bertanya sambil menatap mereka dengan pandangan meneliti.

“Ya, memangnya kenapa?” Vienne menjawab pertanyaan Claire sambil berakting menjadi Rienne.

“Hanya bertanya. Lalu berapa umur kalian?” tanyanya lagi.

“Aku delapan belas.” Jawab Vienne dengan santai.

“Aku tujuh belas. Claire sendiri?” Kazune menanggapi.

“Aku sembilan belas. Memangnya tidak apa-apa? Umur kalian kan berbeda setahun?” ujar Claire.

“Tidak ada masalah dengan usia.” Jawab Kazune dengan santai, seolah-olah perbedaan umur mereka bukanlah masalah.

Setelah percakapan itu selesai, tidak ada lagi yang berbicara sampai acara makan malam selesai. Tiba-tiba saja saat Vienne akan pulang. Claire mengatakan sesuatu yang menggemparkan.

“Aku memutuskan untuk tinggal di tempat Alec sementara waktu sampai aku benar-benar memutuskan akan menetap di sini atau akan melakukan pencarian dengan apa yang kucari.” Claire mengatakannya dengan nada yang angkuh seakan-akan dialah yang memutuskan semuanya. Claire memanggil Kazune dengan nama tengahnya Alec, sebenarnya Kazune kurang suka, tapi tidak ada salahnya membuang rasa tidak suka itu dengan membiasakan diri dipanggil Alec.
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Sun Apr 12, 2009 6:04 pm

Rienne langsung keluar. “Eeeh? Apaa?!” Rienne sangat kaget dengan pernyataan itu sementara Kazune... speechless.

Rienne langsung pulang dengan wajah kesal sekaigus ingin menangis ketika Kazune mengiyakan pernyataan gila itu.

“Rienne, tunggu, jangan marah!” Kazune berusaha menghentikan tapi Rienne tidak mendengar. Vienne muncul lagi.

“Awas kalau Rie sampai kenapa-kenapa!” Vienne mengacungkan pisau lipatnya pada Kazune lalu berlari menuju rumahnya.

Hari-hari terus berlalu. Claire selalu menahan Kazune kalau Kazune sedang senggang. Claire selalu meminta bantuan Kazune dalam banyak hal seperti membantu membawa belanjaannya begitu selesai berbelanja di butik milik Himeta, meminta memainkan flutenya karena dia ingin menari dan menyanyi sambil diiringi musik, atau mencari bahan makanan untuk makan.

Setelah semua permintaannya di minggu pertama terkabul, minggu berikutnya Claire hanya mengajaknya berbincang-bincang saja. Kazune baru sadar kalau sifat angkuh Claire hanyalah topeng atau pembatas dirinya dengan dunia luar. Kazune sih menerima saja mengobrol bersama Claire, tapi Rienne tidak. Dia cemburu sekaligus merasa sedih dan putus asa. Kazune belum berhasil menghiburnya dan itu menjadi kesedihan tersendiri bagi Kazune. Dan kesedihan karena Rienne itu dihibur oleh Claire.

Suatu hari sifat Claire sangat berubah. Jadi lemah lembut, anggun, dan baik hati. Sifat itu membuat Kazune ingat pada ibunya dan mother complex-nya kambuh. Saat kambuh, Claire hanya mengelus kepala Kazune dengan lembut dan malah membuat Kazune semakin nyaman dan mother complexnya jadi kambuh seharian. Yang bisa menyembuhkan mother complexnya hanyalah kecupan Rienne. Biasanya itu akan membuat Kazune langsung sadar dan mengendalikan dirinya. Tapi, berhubung Rienne tidak ada, jadilah seperti ini.

Tersiarlah kabar kalau datang sekelompok orang dari dimensi lain, tapi mereka tidak masuk ke grup manapun. Kazune merasa was-was tapi juga belum bisa bertindak karena belum ada kepastian mengenai berita ini.

“Alec, sepertinya aku tidak bisa tinggal di Tokyo Tower. Aku harus mencari apa yang kucari.” Claire mengatakan niatnya pada Kazune begitu mendapat petunjuk dari mimpinya semalam.

“Tapi, keadaan di luar sepertinya akan berbahaya.” Kazune menanggapi.

“Tidak apa-apa, aku punya kartu dan kunci serta belati yang akan menemaniku dan membantuku bertahan.” Jawab Claire sambil tersenyum menenangkan.

“Tetap saja menurutku itu berbahaya...” Kazune langsung tertidur karena Claire merelease kartu Sleep.

Claire memindahkan Kazune agar tertidur di kasurnya. Lalu Claire mengambil sebuah kertas dan menuliskan sesuatu di sana, pesan terakhir untuk Kazune.

Untuk Alec,
Yang telah membantuku

Maaf, aku datang ke sini bukan untuk mengelana tapi karena aku mendapat permintaan sekaligus perintah dari Tuan-ku. Sekarang aku harus mulai bergerak mencari apa yang diinginkan oleh Tuan-ku. Terima kasih karena sudah mau menampungku yang mempunyai sifat buruk ini. Aku senang karena bisa bertemu orang sebaik dirimu.

Setelah kamu membaca surat ini, aku sudah pergi dan tolong jangan cari aku dan jangan khawatirkan aku. Aku yakin ada kawan yang akan menemani di sini. Kawan yang dikirimkan oleh Tuan-ku. Semoga kita berjumpa lagi.

Tertanda,
Claire Schwarze

Claire melipat surat itu dan menyelipkannya di tangan Kazune. Claire memberikan sebuah kecupan manis pada Kazune, lalu Claire langsung pergi sambil membawa kopernya dan semua barang miliknya tidak ada yang tertinggal satupun.

Ternyata yang Claire lakukan itu terlihat oleh Vienne yang akan melabrak Kazune. Vienne mengejar Claire yang pergi.

“Tunggu! Sebenarnya apa maumu Claire?” Vienne menghalangi langkahnya.

“Aku hanya ingin pergi ke tempat yang Tuan-ku suruh.” Claire menjawab dengan angkuhnya.

“Lalu kenapa kamu melakukan itu pada Kazune?” tanya Vienne lagi.

“Tanda terima kasihku.”

“Pasti bukan hanya itu!” bantah Vienne.

“Karena aku tertarik padanya, puas?” Claire menjawab lebih angkuh sekarang. “Sekarang minggir!” Claire mengacungkan belati peraknya. Vienne pun menyingkir.

“Rienne, keluarlah. Hibur dan rawat Kazune. Hanya kamu yang dicintainya, tidak ada yang lain. Dia tidak mencintaiku.” Claire mengatakan itu sambil melewati Vienne. Rienne langsung muncul.

“Ba-bagiaman kamu bisa tahu?” tanya Rienne.

Claire hanya tersenyum lalu merelease kartu fly-nya dan dia pun pergi sambil diterangi cahaya bulan purnama.

Sepanjang malam Rienne menunggu Kazune bangun. Akhirnya pada pagi harinya Kazune bangun dan membaca surat yang ada di tangannya.

“Dia pergi ya? Sepertinya dia pergi menuju kumpulan orang baru itu.” Hanya itu komentar Kazune.

Tanpa banyak bicara, Rienne langsung memeluk Kazune dan menangis di pelukannya.
“Hiks... kamu tidak mencintai Claire kan?” tanya Rienne dalam isakan tangisnya.

“Tidak. Yang kucintai hanya kamu seorang, Rienne. Aku hanya menganggapnya teman atau mungkin seorang kakak.” Kazune menjawab pertanyaan Rienne sambil mengelus lembut kepalanya lalu mencium keningnya dengan lembut.

Begitu Rienne berhenti menangis, Vienne malah muncul.

“Dasar playboy! Kamu sudah membuat Rienne menderita dan membuatku tersiksa karena masakan Rienne jadi tidak enak plus tidak ada pekerjaan yang dikerjakannya dengan benar! Kamu bilang kamu akan menjaga Rienne, buktinya kamu malah meninggalkan Rienne dan malah menemani gadis itu! Sekarang rasakan pembalasanku, Kazune!”

“Tu-tunggu Vienne!” Kazune langsung melepaskan pelukannya lalu menjauh dari Vienne yang marah.

Ternyata Vienne mengambil cambuk milik Kazune dan melumpuhkannya. Kazune tidak bisa bergerak.

“Ha! Rasakan itu! Itu hukumannya dan kamu tidak akan bisa bergerak mungkin dalam waktu satu jam.”

“Vienne...”

“Ufufufu... kamu tidak berdaya. Atau aku ambil saja kesadaran Rienne untuk seharian ini ya?” Vienne tersenyum jahil bercampur jahat pada Kazune.

“Jangan... kumohon...” Kazune meminta pada Vienne.

Rienne langsung muncul dan membantu Kazune yang tidak berdaya itu untuk berdiri.
“Vie, kamu jahat! Jangan terlalu kasar pada Kazune!” ujar Rienne.

Dan setelah hari itu. Kazune tidak lagi memikirkan soal Claire, dia hanya berharap Claire akan baik-baik saja. Tapi, bekas lukanya menjadi sakit dan sering berdarah. Mungkinkah mantra penyembuh yang Kazune pakai waktu itu sudah tidak bisa menahan luka itu?

Sementara di sebuah tempat yang jauh... ada orang yang menertawakan Kazune. Entah apa yang akan dilakukan olehnya.

Chapter 4 – end

To be Continued...

============================
OOT: maaf... file size tidak mencukupi... maaf...
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Cairy Sun Apr 12, 2009 7:21 pm

Siapa yang menertawakan Kazune
*ditikam karna komen nggak bener*

Well, karna saya baca pake metode quick scan *plus sambil nonton Inuyasha*
jadi saya nggak bisa komen banyak selain... hm, punktuasinya udah lebih bagus xD jadi enak dibacanya~ dan plotnya juga udah bagus...

yak silakan lanjut ~
Cairy
Cairy
Admin

Female
Jumlah posting : 3102
Age : 32
Lokasi : Kota Kembang
Registration date : 07.03.09

Character Info
Character Name: Artheir Rolly
Job: Wizard
Status Poin: 8 | 3 | 10 | 4 | 17

http://tokyorevelations.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Mon Apr 13, 2009 10:24 am

kya~~~

kelanjutannya apaaaa???

>__<
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Mon Apr 13, 2009 8:10 pm

Ra-ha-si-a

chapter 5 spertinya akan ada dua pilihan... 1. cerita Kazune-Rienne lagi, 2. nunggu main story dimulai. Mohon sabar ya...

terima kasih yang sudah komen...

yang belum baca dan belum komen silahkan... chapter 4 ini akan sedikit membantu kalian memahami Claire dan mengetahuinya.
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Wed Apr 15, 2009 10:26 pm

baru baca dikit dan scamming >_<

keliatannya... gimana yah nanti... huhuh

kyaa ditunggu ditunggu
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 28, 2009 8:17 pm

Chapter 5
Sick and Jealousy

Cerita ini diambil dua hari setelah Night Festival at Rainbow Bridge selesai.

Kazune sedang demam tinggi. Kemarin dia memang masih bisa beraktivitas, tapi hari ini dia benar-benar ambruk dan tidak bisa bangung dari tempat tidurnya. Karena sudah menyadari kondisi Kazune yang tidak fit sejak kemarin, Rienne sengaja datang pagi-pagi untuk mengurus Kazune hari ini.

Kazune baru saja selesai sarapan dan Rienne sudah membereskannya dengan cepat. Lalu, Rienne duduk di samping Kazune yang terbaring sambil sesekali mengganti kain pengompres dengan yang baru. Rienne juga mengambil termometer dan mengukur suhu tubuh Kazune.

“Astaga! Badanmu panas sekali! 38.5 derajat celcius!” Rienne langsung menatap Kazune dengan khawatir. “Apa gara-gara luka ditanganmu itu?” Rienne melirik tangan kanan Kazune yang masih mengenakan sarung tangan.
“Bukan! Mungkin karena aku terlalu… lelah… akhir-akhir ini aku terlalu memaksakan diri…” Kazune masih sempat membantah padahal dia sangat lemas.
“Kalau begitu jangan memaksakan diri lagi!” Rienne pun memutuskan untuk membaca buku yang tergeletak di dekat kasur. Dia terlihat membaca padahal sebenarnya dia khawatir sekali pada Kazune.

“Rienne…” Kazune memanggilnya.
“Ya?” Rienne menutup bukunya dan langsung menatap Kazune dengan penuh perhatian.
“Kamu kesal pada Claire, ya?” Tanya Kazune.
“Tidak kok.” Rienne tidak mengatakan kalau dia sebenarnya cukup kesal.
“Katakan saja kalau memang benar.” Kazune menatap lurus mata Rienne. “Aku minta kamu jujur padaku.”

Setelah beberapa saat Rienne terdiam, akhirnya dia mengatakan sesuatu.
“Ya… aku kesal dengan sikapnya.” Ujar Rienne.
“Karena dia dekat denganku? Karena kami terkadang terlihat terlalu akrab?” Kazune bertanya lagi pada Rienne. Rienne hanya bisa diam dan Kazune menganggap itu sebagai jawaban ‘Ya’ dari Rienne.
“Rienne… aku menganggap Claire hanya sebagai teman mengobrol, paling jauh aku menganggapnya seperti saudara perempuan, tak lebih dari itu. Kamu percaya padaku kan?” Kazune tersenyum lembut pada Rienne.
“Tentu! Aku percaya padamu.” Rienne tersenyum lembut. “Sekarang kamu istirahat ya…” Rienne membetulkan selimut Kazune. Kazune pun mengangguk setuju dan mencoba untuk mengistirahatkan dirinya.

Untuk mengisi waktu yang kosong lagi, Rienne membereskan dan membersihkan kamar Kazune sampai rapi. Setelah semuanya srapi, Rienne memutuskan untuk membaca buku lagi.
*Tok! Tok! Tok!*
Sebuah ketukan pintu yang terdengar cepat memecahkan keheningan. Kazune sudah bisa menebak siapa yang mengetuk pintu itu, tapi dia tidak mengatakannya.
“Tolong bukakan pintunya!” Kazune meminta pada Rienne sambil tersenyum lembut. Rienne pun membukakan pintu.

Betapa kagetnya Rienne saat membukakan pintu. Orang yang ada di balik pintu adalah Claire yang mengenakan sebuah gaun lolita berwarna hijau muda dengan dominasi warna putih dan sebuah topi yang melindunginya dari sengatan sinar matahari.

“Selamat siang!” sapa Claire dengan ramah.
“Si…siang…” Rienne menjawab terbata-bata. Dia masih kaget dengan kedatangan Claire.
“Kudengar Alec sedang sakit.” Claire mengatakannya dengan angkuh.
“Iya. Dia sedang istirahat sekarang.” Jawab Rienne yang mulai kesal dengan kelakuan Claire.
“Boleh aku masuk untuk menjenguknya?” Claire bertanya tanpa menghilangkan nada angkuhnya.
“Silahkan.” Rienne membalas sama angkuhnya dengan pertanyaan Claire.

Begitu sampai di dalam, Rienne langsung pergi ke arah dapur padahal sebenarnya dia tidak akan melakukan apapun di dapur, hanya menghindar.

“Claire? Ada apa?” tanya Kazune.
“hanya ingin menjengukmu.” Jawab Claire dengan senyum.
“Oh…” Kazune menanggapi dengan dingin.
“Alec, bisa tidak kamu bersikap ramah padaku?” Claire mulai kesal karena cara Kazune memperlakukannya.
“Tidak. Setelah kamu berani menyerang Leader Zhi.” Kazune berkeras. Claire diam dan menunduk sedih.
“Aku… minta maaf…” Claire terdengar sangat menyesal.
“Untuk apa? Aku tidak butuh!” Kazune membuang muka.
“Kumohon… aku minta maaf. Kemarin aku terlalu senang karena aku akhirnya bisa bertemu dengan sesama Cardcaptor. Aku jadi terlalu bersemangat dan ingin tahu sehebat apa dia…” Claire masih menunduk.
“Bodoh! Dia itu seorang leader!” Kazune membentaknya dan Claire malah menangis.
“Maaf… hiks… maaf… sungguh… aku menyesal sekali.” Claire menangis terisak-isak.

Kazune merasa bersalah juga karena membuat Claire menangis.
“Sudahlah… kalau begitu aku akan memaafkanmu. Maaf aku tadi kasar padamu.” Kazune berusaha duduk lalu dia menunduk meminta maaf. Sayangnya, Claire masih menangis dan bukannya berhenti.

Akhirnya Kazune membetulkan posisi duduknya dan mengusap air mata Claire. Kazune tersenyum lembut padanya. Kazune paling tidak tahan melihat anak perempuan menangis.

“Sudah… jangan menangis… perempuan itu terlihat jelek kalau menangis. Sekarang tersenyumlah!” Kazune masih menghapus air mata Claire yang ada di pipi gadis itu. Akhirnya Claire berhenti menangis dan memgang tangan Kazune yang sedang menyentuh pipinya lalu tersenyum manis.

Celakanya, Rienne melihat adegan itu dan salah menafsirkan keadaan. Akhirnya Rienne malah menangis dan berlari keluar. Dengan memaksakan diri, Kazune menahan Rienne yang baru akan membuka pintu keluar.
“Rienne! Tunggu!” Kazune menahannya. Tapi, Vienne muncul dan menepis tangan Kazune dengan kasar.
“Dasar tukang selingkuh! Padahal kamu sudah berjanji padaku tidak akan membuat Rie menangis!” Vienne membentak Kazune. Claire langsung datang dan melindungi Kazune.

“Seenaknya saja menuduh Alec!” Claire balas membentak pada Vienne.
“Justru kamu yang membuat kedaan seperti ini!” Vienne membentak Claire sekarang.
“Jaga mulutmu, nona pemarah!” Claire makin marah, tapi untungnya kondisinya masih stabil.

Mereka berdua terus beradu argumen dan saling membentak. Kazune yang merasa kesal dan pusing akhirnya marah dan membentak mereka berdua.
“Hentikan! Claire pulanglah! Vienne ini bukan urausanmu! Rienne keluarlah!”

“Tapi…” Claire ingin membela, tapi Kazune sedang marah besar. Claire akhirnya keluar dari tempat itu sambil menatap Vienne dengan angkuh.
“Huh!” Vienne kesal dengan tatapan itu.

“Sekarang… Rienne… keluarlah.” Nada bicara Kazune mulai melembut.
“Tidak!” Vienne membentak.
“Ini bukan urusanmu, Vienne!” nada bicara Kazune mulai meninggi lagi.
“Ini urusanku juga!” Vienne masih membentak Kazune.
“Tapi, aku harus menyelesaikannya dengan Rienne! Aku juga tidak ikut campur urusanmu dengan Theo kan?!” Kazune masih membalas dengan nada tinggi.
“Itu beda!” Vienne bersikeras dan hampir mencabut pedangnya.
“Vienne!!” Kazune benar-benar marah sekarang.
“Kau in…” belum sempat Vienne menyelesaikan kalimatnya, Kazune jatuh pingsan dan sekarang badannya menjadi sangat panas. Rienne yang khawatir, langsung muncul dan membantu Kazune kembali ke kasurnya.

Selama dua jam Kazune tidak sadarkan diri dan Rienne terus menjaganya sambil menggenggam tangan Kazune dan sesekali mengganti kain pengompresnya. Akhirnya Kazune pun sadarkan diri.
“Rienne… maaf… aku …membuatmu menangis… lagi.” Ujar Kazune lemah.
“Istirahat saja.” Rienne menyuruh Kazune istirahat.
“Rienne, tadi itu salah paham.” Kazune berusaha menjelaskan.
“Kazune… istirahat ya…” Rienne semakin memaksa.
“Rienne! Dengarkan aku!” Kazune lagi-lagi marah dan Rienne pun diam. “Tadi itu salah paham. Tadi Claire meminta maaf karena dia sudah menyerang leader Zhi. Aku tidak bisa memaafkannya. Tapi dia menangis, aku mencoba untuk menghiburnya. Sungguh, aku tidak bermaksud lain.”
“Iya… aku percaya.” Rienne tersenyum.
“Tapi matamu bilang tidak dan masih terlihat sedih serta kesal.” Ujar Kazune.
“Eeeh? Aku sedih karena kamu memaksakan diri.” Rienne beralasan.

Kazune tidak mau mendengarkan dan menarik Rienne ke dalam dekapannya.
“Aku tunanganmu, apa kamu masih tidak percaya?” tanya Kazune. Rienne menggeleng.
“Aku percaya padamu Kazune… hanya saja aku cemburu pada Claire dan kesal pada sikapnya. Aku jadi berpikir yang tidak-tidak.” Jawab Rienne.
“Apalagi yang harus kulakukan agar kamu percaya?” tanya Kazune sekali lagi.
“Tidak perlu… Kazune.” Jawab Rienne.
“Tidak! Aku harus membuatmu mau percaya dan kamu tidak akan menangis lagi saat melihat hal seperti tadi. Sekarang lihat mataku!” Kazune menyuruh Rienne sekarang. Rienne melihat lurus ke mata Kazune. “Apakah aku berbohong?” Rienne pun menggeleng.
“Tapi untuk membuatmu sangat percaya padaku. Aku akan melakukan apapun untuk membuktikan padamu kalau aku menyayangimu.” Kazune menatap mata Rienne tajam dan mendekapnya lebih erat sekarang.
“Kazune…”

* * * *

Esok paginya…
“Selamat pagi! Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu.” Rienne mengecup kening Kazune, padahal Kazune baru saja membuka matanya tapi sudah disambut Rienne. “Ah! Kamu sudah tidak demam lagi sekarang.”

Kazune masih merasa agak pening dan bingung. Tapi, yang jelas sekarang dia sudah sehat lagi. Rienne kembali ceria hari ini. Dia bertanya-tanya sendiri dengan sikap Rienne, tapi, Kazune tidak ambil pusing. Mungkin kejadian kemarin membuatnya lebih baik dan tidak galau lagi.

Kazune memakan sarapannya sambil ditemani Rienne yang masih terlihat senang.
“Terima kasih makanannya! Rasanya lezat seperti biasa.” Kazune tersenyum pada Rienne. “Terima kasih juga sudah merawatku kemarin.” Tambahnya.
“Sama-sama.” Rienne membalas dengan senyuman.
“Jangan marah lagi ya kalau aku bersama Claire.” Kazune mengingatkan Rienne.
“Iya…” Rienne mengiyakan. “Kemarin kamu sudah membuatku percaya.” Kazune tersenyum. Sebenarnya Kazune melupakan beberapa bagian dari kejadian kemarin.

Lalu, tiba-tiba Vienne muncul.
“Dasar bocah!” Vienne mencubit pipi Kazune. “Kami pualng dulu karena harus membuka toko.” Vienne pun beranjak pulang dari tempat Kazune.
“Yosh! Ayo kita mulai patroli hari ini. Sepertinya Leader Zhi akan mendiamkanku bahkan marah hari ini gara-gara kemarin aku mangkir dari tugas.”

OOT: nah nikmatilah... maaf kalau agak gimana gitu ceritanya... lagi agak eror...
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 8:22 pm

gyaa~

ada bagian kesukaan saya~

*bagian dimana ada adegan yang tidak terlihat

bagaimanakah nasib mereka o_O kita lihat saja @@~

edit : nambah

...

ARIA!!!!!
KYAAAAAAAAAAAAAA~~~~~~

AKARIIIIIIIIIIIIIIIIIII~~~~
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 28, 2009 8:27 pm

huakakakakakak..ngadepin 3 cewe sekaligus memang susah ya kazu! *nepuk-nepuk pundak kazune*

keren-keren! sudah bagus xD~

selanjutnya kutunggu!!!!!
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 28, 2009 8:33 pm

Fuuhh... syukurlah di sini orang-orangnya tidak 'berimajinasi tinggi' jadi bagian yang kupotong itu tidak terasa dan tidak diperdebatkan... hahahaha.... buat yang berimajinasi silahkan lanjutkan imajinsinya, buat yang tidak sudah nikmati bagaimana cerita itu tertulisnya.

terima kasih yang sudah baca dengan sungguh-sungguh.
Smile d
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 8:50 pm

heheh

saya tipe orang 'berimajinasi tinggi' kok XD~

<<<suka pakai hal-hal seperti itu di fan fics sendiri

yah jadi... lumayanlah saya cukup mengerti *ohohoho [omake] Kazune Alec's Story - Page 2 258365
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 28, 2009 8:54 pm

hayo ade Shei menerjemahkannya seperti apa??? nah loh!

yah... selamat menikmati saja...

hati-hati dengan imajinasi tinggi kalian... hahahahha...

nah, kalau ada yang mau ditanyakan karena terasa rancu juga silahkan...
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 9:02 pm

ada beberapa cara menterjemahkannya...

lagipula... di bagian selanjutnya:

Sebenarnya Kazune melupakan beberapa bagian dari kejadian kemarin.

jadi... 'beberapa bagian' itu konteksnya luas sekali... apalagi 'kejadian-yang-tidak-dapat-diceritakan' itu setelah Kazune mendekap Rienne...

“Tapi untuk membuatmu sangat percaya padaku. Aku akan melakukan apapun untuk membuktikan padamu kalau aku menyayangimu.” Kazune menatap mata Rienne tajam dan mendekapnya lebih erat sekarang.
“Kazune…”

jadi yah... heheh

rasanya saya sempat memakainya deh...

“Rejaku… maaf.”

“Untuk… apa? Tidak ada yang perlu dimaafkan…” Mereka berdua saling bertatap, angin sepoi berhembus disitu… *riiin…* lonceng itu berbunyi pelan, wajah mereka berdua saling mendekat, hingga akhirnya…
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 28, 2009 9:09 pm

aduh! Shei! jangan diekspos! nanti dimarahin ca!!!!

btw, cerita yang waktu itu kamu bilang sabar tunggu di omake, yang pas Allan ama Rejaku ngomong sesuatu tentang sebuah malam... dan kembang api....

nah loh! melupakan itu bisa aja pas Claire dan Vienne bertengkar, sebenarnya itu yang sebelum pingsan. itu ngeles ya?
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 9:19 pm

wkwkwkw *kabur gpl *ditendang shii

memang... kan saya bilang konteksnya luas sekali XD~ bisa apa saja... tapi kan diperkuat dari kalimat yang sebelumnya XD~ *afk ke timbuktu~ *ditembak dari indonesia
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 28, 2009 10:29 pm

Wah shii...apa aku perlu nunjukin fanficnya shei untuk menunjukkan gaya menulisnya yang...

Nekat?
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 28, 2009 10:36 pm

Aku aja was was kalau ini terlalu nekat.

aku cuma penasaran allan ama rejaku ngapain pas malam kembang api itu! Yang diungkit di night fest!

nah, versi verin di bagian akhir yang memang sengaja kupotong apa?
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 10:40 pm

oh...

maksudnya Hanabi no Matsuri ya...?

itu... heheh...

Spoiler:

heuheuheu~

gaya menulis saya terpengaruh 4 dewa menulis fan fics di forum tetangga... jadi saja~
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 28, 2009 10:51 pm

Menurutku?

"kazune..."
*brugh!*
tiba-tiba saja kazune tertidur dan ambruk di kasur. Rienne yang saat itu juga dipeluk kazune juga ikut jatuh ke kasur.

"ugya! Ups!" dia membekap mulutnya sendiri agar tidak berisik. Setelah membetulkan posisi tidur kazune dan menyelimutinya, rienne mencium dahi kazune dan langsung pulang"

itu versi normalnya...versi extreme dan nekatnya juga ada, tapi ga mungkin dong diekspos di sini...ahaha..y ga shei? =D
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Tue Apr 28, 2009 10:55 pm

iy donk
kalau kita berdua versi ekstrimnya gimana ya @_@? *dilempar ke palung mariana dari atas gunung everest sama rin

iya donk masa di ekspos disini XD ya buat diri sendiri @_@
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story - Page 2 Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik