CLAMP Factory
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

User Yang Sedang Online
Total 8 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 8 Tamu :: 1 Bot

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 51 pada Mon Dec 02, 2019 6:59 am
Latest topics
» Ragnarok: Believe Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:44 pm

» In Reality Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:42 pm

» Absensi [sehari sekali]
by suzaku_kurosaki Sat Sep 29, 2012 7:29 pm

» OL sambil?
by Mac Mon Apr 30, 2012 8:25 am

» Salam Kenal!
by Sakura Blossom Wed Apr 25, 2012 5:58 pm

» Now playing
by Nanase Sumeragi Tue Jan 31, 2012 5:58 pm

» Visual Novel Engines
by Sakura Blossom Wed Dec 07, 2011 6:46 pm

» Halo.....!
by suu_shirakawa Thu Sep 08, 2011 8:59 pm

» Zona Anti Bohong!
by Nanase Sumeragi Mon Aug 29, 2011 7:51 am

» Lagi sibuk apa?
by Voidy Tue Aug 23, 2011 10:07 am

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


[omake] Kazune Alec's Story

5 posters

Halaman 1 dari 3 1, 2, 3  Next

Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Thu Apr 02, 2009 8:50 pm

OMAKE
Kazune Alec Semmelroth
Chapter 1 : Escape


“haaah…” Kazune menghela nafas panjang. Dia sedang duduk di salah satu tiang yang ada di Tokyo Tower sambil memandang langit senja. Kazune sedang memikirkan pekerjaannya dan sebuah eksperiman yang gagal lagi. Rasanya hidupnya jadi sangat berat.

Tapi, bukan itu saja. Beberapa hari terkahir ini Kazune tidak bisa melihat wajah Rienne secara langsung. Setiap kali dia melihatnya, mother complex-nya pasti langsung kambuh. Rienne selalu mengingatkan dia pada Ibunda tercintanya dan membuat kelainannya itu kambuh. Kazune jadi hilang kendali. Beberapa kali Kazune memeluk Rienne tiba-tiba karena dia menganggap itu sebagai ibunya. Kazune akan langsung hilang kendali dan tidak sadarkan diri. Perasaan cinta terhadap ibunya malah menguasai Kazune. Padahal dia sangat menyukai dan menyayangi Rienne, dia ingin melakukan apapun untuk Rienne asalkan dia tidak melakukannya sambil dikuasai oleh perasaan itu.

“Kazune!!!” Rienne memanggil Kazune dari bawah. Dia terlihat seperti membawa sebuah kotak makanan. Kazune langsung turun dan menghampiri Rienne.
“Ada apa, Rienne?” tanya Kazune.
“Aku membuatkan makan malam untukmu… i-ini…” Rienne menyerahkan sebuah kotak makan yang besar.
“Terima kasih.” Kazune menerimanya sambil tersenyum,”tapi… sepertinya terlalu banyak untukku sendiri. Bagaimana kalau kamu ikut menghabiskannya bersamaku?” Kazune menawarkannya pada Rienne dan langsung saja Rienne menerimanya dengan gembira.

Mereka menghabiskan makanan itu di tempat Kazune. Setelah selesai makan, mereka berbincang-bincang. Kazune selalu menghindar untuk melihat wajah Rienne. Dia berusaha mengendalikan dirinya. Karena itu, Kazune jadi tidak menyimak pembicaraan dengan Rienne.
“Kazune? Kamu sedang memikirkan sesuatu?” Rienne memanggil Kazune. Sepertinya dia menyadari kalau Kazune bertingkah aneh.
“Oh… ah… maaf aku sedang memikirkan percobaanku yang…” Ups! Kazune melihat wajah Rienne. Langsung saja semua pengendalian diri Kazune lepas. Dia memeluk Rienne. Rienne sepertinya kaget dan wajahnya memerah.
“Ka-kazune…?” ujar Rienne.

Semakin lama Kazune semakin kehilangan kendali dan mother complex-nya menguasai seluruhnya. Kazune memeluk Rienne lebih erat.
“Ah… aku rindu dengan kehangatan ini.” Bisik Kazune,”sudah lama sekali… okaa-san…”
Rienne semakin kaget mendengar kata-kata Kazune. Akhirnya Kazune sadar atas apa yang dilakukannya. Dia langsung melepaskan pelukannya dan menjauh dari Rienne.
“Maafkan aku Rienne!” Kazune menunduk minta maaf,”Anggap saja kejadian tadi tidak pernah ada.” Ujar Kazune.
“Kazune…”
“Pulanglah Rienne. Sudah cukup malam.” Kazune menyuruh Rienne pulang dan Rienne langsung mematuhinya.

“Sial!” Kazune memukul tembok kamarnya. Dia menyesal telah melakukan itu ditambah lagi dia menyebut Rienne ‘okaa-san’ panggilan untuk ibunya. Kazune jadi tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Berhari-hari Kazune menghindar dari Rienne dengan mengurung dirinya di ruang percobaan. Dia terus saja melakukan percobaan yang gagal. Terus dan terus. Sampai akhirnya dia tumbang karena tidak mengurus badannya sendiri.
“Hei, Kazune! Kamu sengaja menghindar ya?” Vienne membobol pintu ruang eksperimen Kazune dan menemukan Kazune terbaring lemah.
“Ya, ampun! Kazune!” Rienne langsung berganti posisi dengan Vienne.

Kazune tidak sadarkan diri selama satu hari penuh. Rienne terus ada di samping Kazune. Kazune pun akhirnya terbangun.
“Rie…nne…?” Kazune memanggil nama Rienne dengan lemah,“Kenapa kamu bisa ada di sini?”
“Aku khawatir terjadi sesuatu padamu, jadi Vie membobol ruanganmu itu. Aku menemukanmu tergeletak di lantai. Aku kira… kamu meninggal… aku takut…” Rienne menitikkan air matanya,”apa kamu membenciku?”

“Maafkan aku… aku…” Kazune mengelus kepala Rienne dengan lembut lalu menghapus air matanya,”maafkan aku sempat menjauh darimu. Aku sedang berusaha mengendalikan sesuatu. Aku tidak membencimu, sungguh, aku mencintaimu Rienne. Hanya saja… aku merasa membuatmu terasa nyaman.” Ujar Kazune. Suaranya lirih.
“Kalau begitu kamu kenapa?” tanya Rienne.
“Aku… aku… tidak sanggup melihat wajahmu.” Ujar kazune,”setiap melihat wajahmu, bayangan dan ingatan tentang ibuku langsung datang menyergap dan menguasai diriku. Aku tidak suka itu… aku tidak suka dengan mother-complex ini.” Kazune memandang wajah Rienne. Sekarang dia bisa menguasai dirinya lagi.
Kazune lalu menceritakan bagaimana kehidupannya dengan sang ibu dulu. Lalu Kazune juga menceritakan tentang mother-complex nya itu yang diidapnya beberapa tahun yang lalu setelah kematian ibunya.

“Jadi begitu…” Rienne menanggapi.
Kazune memeluk Rienne dengan lembut,”Maaf ya Rienne… aku benar-benar mencintaimu, bukan karena bayangan ibuku, tapi dirimu itu. Mulai sekarang… aku akan berusaha menjagamu dari sikapku yang mengerikan itu.”

Kazune merasa sedikit senang karena sekarang dia sudah bisa mengendalikan dirinya dan benar-benar memeluk Rienne berdasarkan kemauannya sendiri. Kazune akan berusaha mengendalikan dirinya agar tidak melukai orang yang disayanginya sekarang. Sekarang dia mulai bisa keluar dari ketakutannya dan bisa menatap wajah Rienne lagi.

Chapter 1- end

==============
OOT:
Silahkan komentari dan diedit.
Verin,... pinjem Rienne dulu ya...
Maaf kalau saya melangkahi semuanya membuat omake duluan!
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Cairy Thu Apr 02, 2009 8:58 pm

Well... one shoot yang bagus
*baca dengan metoda quick scanning*
cukup bisa menggambarkan emosi kedua karakter...

hanya saja punktuasinya kurang *ditendang*
well maaf, saya kebanyakan baca buku EYD jadi suka tiba-tiba reflek menemukan kesalahan pada bacaan *sekalian latihan buat ujian :p*

at all, first omake oneshoot yang keren xDb
Cairy
Cairy
Admin

Female
Jumlah posting : 3102
Age : 32
Lokasi : Kota Kembang
Registration date : 07.03.09

Character Info
Character Name: Artheir Rolly
Job: Wizard
Status Poin: 8 | 3 | 10 | 4 | 17

http://tokyorevelations.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Thu Apr 02, 2009 9:17 pm

tentu aja EYD nya ngaco, ornag aku bikinnya dari tadi jam 7 dan langsung di upload jam setengah sembilan. Aku sendiri salut dengan kecepatan membuat omake ini...

thanks for the comment!
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 02, 2009 9:20 pm

ugya...Rienneku diculik!!! *ngejar rienne* *dihajar vienne*


unyu~ ceritanya so sweet bangeet..terharuu =w=b

Lanjutkan! ^0^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Thu Apr 02, 2009 9:31 pm

mau dilanjutkan ke bagian mana nih...?
a. ke hubungan yang lebih romantis dengan Rienne?
b. Kazune yang jatuh sakit dan Rienne panik?
c. Ulang tahun Kazune yang sebentar lagi?

silahkan pilih...
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 02, 2009 9:57 pm

option c!!!

soalnya cuma itu aja yg aku ga kebayang story-line nya!

aiio.aiio..gambatte ^0^

*antisipasi*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Thu Apr 02, 2009 10:14 pm

"AH! ulang tahunku ya... aku akan minta sesuatu pad Rienne." kata kazune dengan senyuman khasnya yang memukau hati Rienne.

sip! kita lihat apakah aku bisa menguploadnya besok.
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 03, 2009 8:40 pm

OOT: Maaf kalau double post... tapi kan ini postnya udah sehari, jadi ga apa kan kalau mau doble, toh ini untuk meneruskan OMAKE. maaf ya cairy-san m(_ _)m

Chapter 2
Birthday

Hari ini Kazune sedang senggang. Tidak ada yang harus dikerjakan. Sepertinya dia akan senggang sampai besok. Kazune duduk di atas tempat tinggalnya (dibaca atap) sambil memainkan flute. Sudah agak lama dia tidak memainkannya. Dia memainkan spring lullaby kesukaan ibunya sekaligus lagu favorit-nya. Tiba-tiba saja Kazune ingin menemui Rienne dan memainkan lagu itu untuknya. Kazune beranjak dari tempatnya dan berjalan santai menuju tempat Rienne.

*Cring!*
“Selamat datang!” Vienne langsung datang menyambut, tapi dia langsung kecewa begitu tahu Kazune yang datang.”Oh, Kazune, kamu datang sebagai pelanggan atau hanya berkunjung?”

“Sayangnya hanya datang berkunjung.” Jawab Kazune sambil tersenyum. Dai agak trauma membeli barang di sini, jadi dia lebih suka mencari barang pada Leroy atau Allan.
“Oke, oke. Rienne, pangeranmu datang.” Ujar Vienne dan Rienne langsung muncul dengan wajah gembira.”Hai Kazune! Ada apa?” Rienne pun menghampirinya.

“Aku ingin kamu medengarkan permainan flute-ku.” Jawab Kazune sambil menyunggingkan senyuman khasnya. Kazune duduk di sofa yang sering dia tempati. Salah satu tempat yang disukainya di toko ini. Setelah nyaman, Kazune memainkan lagu itu dan Rienne tampak menikmati alunan musik yang lembut dari flute Kazune.

“Selesai…” Kazune selesai memainkan lagu itu,”apa kamu menyukainya?”
“Iya, terima kasih sudah mau memainkannya untukku.” Jawab Rienne dengan riang. ”Euhm… mau makan siang di sini?” Rienne menawarkan.

“Boleh. Kebetulan aku ingin memanjakan lidahku dengan masakanmu. Oh ya, apa kamu bisa membuat kue?” Tanya Kazune tiba-tiba.

“Bisa saja. Nanti akan kubuatkan.” Jawab Rienne.
Siang itu Kazune menghabiskan waktunya di tempat Rienne dan makan siang di sana.

Kazune menatap lekat wajah Rienne yang sedang bicara. Tiba-tiba dia ingat sesuatu.
“Rienne… tanggal berapa sekarang?” Tanya Kazune.
“Uhmm… tanggal 3 April.” Jawab Rienne.

“Kalau begitu besok tanggal 4 april ya…” Ujar Kazune.
“Memangnya ada apa dengan tanggal 4 April?” Rienne penasaran dengan pernyataan Kazune.
“Kamu tidak tahu?” Tanya Kazune, dan Rienne hanya menggelengkan kepalanya. “Besok hari ulang tahunku.” Jawab Kazune sambil tersenyum senang.

“Eeeh?” Rienne terkejut mendengarnya. “Maaf ya, aku tidak tahu… kamu mau hadiah apa?”
“Kadonya nanti saja. Besok datanglah ke tempatku sambil membawa kue.” Jawab Kazune. “Ah! Aku harus pulang. Sampai nanti, Rienne.” Dia pamit sambil mengecup pipi Rienne.

Kazune sudah punya rencana untuk besok.

Esok paginya…
“Kazune…” Rienne mengetuk pintu kamar Kazune.
“Ya…” Kazune membukakan pintu kamarnya.

Penampilannya saat ini sangat berantakan. Kazune baru bangun tidur. Rambutnya berantakan, dia mengenakan kaus putih longgar dan sebuah celana olahraga berwarna hitam dengan garis putih di sampingnya juga.

“Eeh? Baru bangun tidur ya? Aku datang lagi saja nanti siang.” Rienne berjalan pamit, tapi Kazune menahan tangannya.
“Tidak apa-apa! Ayo masuk.” Kazune menariknya masuk dan menyuruhnya duduk manis di sofa.

“Tunggu sebentar ya! Aku akan bersih-bersih dulu.”

Kazune mengambil sepasang pakaian casualnya karena bulan ini temanya casual. Kazune mengenakan kaus berwarna khaki, sama juga dengan warna celana panjangnya. Lalu, Kazune mengenakan kemeja berwarna biru malam plus sarung tangan kanan plos berwarna senada.

“Maaf membuatmu menunggu.” Kazune menghampiri Rienne sambil tersenyum. Pria ini berhasil membuat Rienne menahan nafas karena terpesona.

“I-ini… kue untukmu…” Rienne menyerahkan sekantung kue pada Kazune.
“Terima kasih.” Kazune mengambil kantung itu sambil (lagi-lagi) tersenyum.
“Selamat ulang tahun, Kazune.” Rienne tersenyum manis dan Kazune terpesona. Rasanya jantung Kazune ingin melompat dari tempatnya.

“Jadi kamu ingin hadiah apa dariku?” tanya Rienne.
“Banyak… pertama buatkan aku sarapan, kedua buatkan aku makan siang dan kamu harus menemaniku, ketiga mendengarkan permainan flute-ku lagi. Untuk yang keempatnya…” Kazune menjawab pertanyaan Rienne

Tiba-tiba saja Vienne muncul. “Heeh? Pangeran idaman Rienne ternyata sangat manja ya…” godanya.

“Hanya untuk satu hari ini. Aku pinjam Rienne dulu. Bersabarlah seharian ini dan jangan merebut posisi rienne.” Balas Kazune dengan senyuman misterius.
“Baiklah…” Vienne mengeluh, tapi suaranya langsung hilang dan tergantikan oleh ekspresi senang Rienne.

Dengan senang hati Rienne membuatkan sarapan, lalu menemani Kazune sarapan. Saat makan siang mereka pun makan bersama. Setelah semua itu selesai, Kazune memainkan flutenya untuk Rienne.

“Jadi yang keempatnya apa? Aku sudah melakukan tiga permintaanmu.” Tanya Rienne setelah Kazune menyelesaikan permainan flute-nya.

“Yang keempat?” Kazune mengulang pertanyaan Rienne. “Aku ingin… dirimu.” Kazune langsung mendekati Rienne.

“Eeeh? Apa maksudmu?” Rienne langsung salah tingkah.
“Maksudku itu…” Kazune semakin mendekati wajah Rienne dan Rienne terus mundur sampai akhirnya dia terjatuh dari sofa. Kazune berhasil menangkapnya dan badan Rienne tidak jadi membentur lantai.

“Eeh? Kazune… mau apa?” Kazune hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu *devil smile*. Rienne mulai memberontak dan ada bayangan merah di matanya, sepertinya Vienne akan keluar.
“Vie, jangan keluar… aku sudah bilang kan?” Kazune tersenyum sambil mengelus bagian bawah mata Rienne. Akhirnya mata Rienne kembali seperti semula dan Vienne tidak jadi keluar.

Kazune semakin dekat dan mengecup bibir Rienne dengan lembut. Setelah itu Kazune mengelus pipi, leher dan bahu Rienne.
“Kazune… jangan!” Kazune juga tidak menanggapi perkataan Rienne yang ini. Rienne menutup matanya karena takut. Dan… Kazune hanya mengecup dahi Rienne.

Kazune bangkit dan tertawa. Rienne masih bingung dan tidak beranjak dari posisinya.

“Kazu… ne?” Rienne masih merasa heran dengan reaksi Kazune.
“Kenapa? Tadi itu yang keempat. Aku ingin melihatmu dengan rekasi seperti itu. Hahahahaha…” Kazune masih tertawa. Dia lalu mencubit lembut pipi Rienne. “Kamu lucu ya…”

“Eeeh?? Jadi yang keempat itu… Uuuh!” Rienne hampir menangis karena kesal sekaligus malu. “Aku kira kamu bakal melakukan hal yang aneh…”

Untuk menenangkannya, Kazune memeluk Rienne dan juga mengecup pipinya.
“Maaf ya aku menjahilimu… tapi, aku senang karena kamu mau menemaniku hari ini. Itu hadiah yang tak ternilai bagiku.” Kazune tersenyum lembut pada Rienne.

Tiba-tiba saja Vienne keluar.
“Kamu… mempermainkan kami tahu! Kamu membuat kami panik! Awas saja!” Vienne memarahi Kazune dan Kazune hanya menanggapinya dengan senyuman.

“Nah, sudah waktunya pulang. Ayo, aku antar.” Kazune berjalan menuju lemari pakaiannya dan mengambil jaket dari sana.

Wajah gadis yang disukainya itu masih kesal dan marah.
“Masih Vienne ya?” Kazune melihat matanya. “Ah… kebetulan… aku mau mengatakan, meskipun aku mencintai Rienne, tapi aku juga menyukaimu.”

Tiba-tiba mereka bertukar posisi lagi dan Rienne muncul.
“Ayo pulang, Rienne.” Kazune menggandeng tangan Rienne.

Kazune mengantarkan Rienne sampai di depan pintu toko.
“Terima kasih untuk hari ini.” Ujar Kazune sambil tersenyum lembut. Rienne hanya membalasnya dengan senyuman dan masuk ke dalam toko.

Kazune mengamatinya sampai Rienne benar-benar menghilang dari hadapannya.

“Rienne, bagaimana kalau aku benar-benar melakukan hal ‘itu’? Bagaimana reaksimu nanti?” Tanya Kazune sambil bergumam.

Kazune tersenyum kecil lalu pulang ke tempatnya.

Chapter 2 - end
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 03, 2009 9:05 pm

verin : wakakakakak *ngakak guling-guling* kebayang d ekspresinya rienne kayak apa..wakakakakak..rame banget! hehehe seru!

rienne: eeehh?? kazune jaill!!!!! x3

vienne: *menggerutu* ergh...maaf ya...senyuman kamu ga mempan ke aku..
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 03, 2009 9:24 pm

eh... verin... aku pengen tau dimana Vienne pas Rienne lagi didesak seperti yang disebutkan diatas sampai mau muncul-muncul begitu...

btw, ga out of character kan?
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 03, 2009 9:38 pm

kalo dalam kondisi seperti itu pasti dia bingung juga. maunya keluar tapi ide jailnya membuat dia setengah ahti keluarnya karena ingin menyaksikan lebih lanjut! ahaha *digaplok vienne*

ga kok..masih dalam batas yg pas ^^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 03, 2009 9:42 pm

ah... aku kira bikin dia kesal...

maaf... gimana? itu masih bisa ga?
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 03, 2009 9:44 pm

bisa kok, bingungnya membuat dia kesal. antara 'menolong' dirinya yg satu lagi dengan cara yg benar dan tidak benar [baca=membiarkannya]
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 03, 2009 9:50 pm

ah... omake chapter 3 sedang dalam proses... nah... maaf ya Rienne, porsi untuk tampil sudah habis...

btw, Rienne bakal melindungi Kazune ga sih pas Kazune diserang dan tidak berdaya?
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 03, 2009 9:53 pm

iya, tapi pasti dia menyuruh vienne muncul kalau memang harus bertarung.

rienne tidak bisa bertarung. itu saja Very Happy
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 03, 2009 10:02 pm

Pengumuman:

Chapter 3 dari cerita ini akan di upload sebentar lagi... dalam waktu beberapa hari.

cerita yang akan disuguhkan lebih berat dari dua chapter ini.

selamat menikmati!
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Wed Apr 08, 2009 11:08 pm

kya~ shiii

kapan nih chap 3 n 4 nya??


tak sabar!! ^^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 10, 2009 11:49 am

Chapter 3
The past

Kazune bersantai di atap kediamannya. Hari ini tidak panas dan tidak mendung. Cocok sekali untuk berjemur. Dia melepas sarung tangan kanannya yang selalu menutupi tangan kanannya, rasa segar langsung meresap ke dalam kulit tangan Kazune yang satu itu. Udara yang sejuk membelai pipi Kazune. Karena udara yang nyaman ini, Kazune malah tertidur di sana.

Dan ingatan masa lalunya terulang dengan cepat di dalam otaknya.

“Okaa-san!” Kazune kecil berlari ke sebuah sungai yang ada di dekat rumahnya. Dia sedang mencari ibunya yang pergi mengejar orang yang dicintainya akan pergi.

“Okaa-san, dimana Vater?” tanya Kazune pada ibunya yang sedang berdiri di tengah-tengah sungai. Sungai itu menenggelamkan 1/3 badan ibunya.

“Orang itu… sudah pergi…” jawab sang ibu sambil berurai air mata.

Kazune berlari dan memeluk ibunya.
“Okaa-san! Masih ada Kazu di sini! Jadi jangan bersedih lagi! Kazu akan melindungi dan membahagiakan ‘kaa-san” ucap Kazune sambil menangis di pelukan ibunya.

Sejak saat itu ibunya kembali normal. Tapi, masih terlihat ekspresi kehilangan di matanya. Setiap ibunya melihat foto, atau mendengar nama orang yang dicintainya disebut, maka dia akan jadi seperti orang gila. Dia akan bilang, ”Ah, sebentar lagi dia akan pulang. Aku harus menyiapkan air panas untuknya, dia pasti ingin berendam. Ah, aku juga harus memasak. Bahannya masih ada tidak ya? Tapi, aku juga harus menyambutnya. Ah, aku jadi bingung harus melakukan apa.”

Kazune sangat marah pada ayahnya yang telah membuat ibunya seperti itu. Kazune pun hanya bisa sedih melihat ibunya seperti itu. Karena tidak bisa berbuat apapun, Kazune memutuskan untuk melindungi dan membuatnya bahagia. Kazune berusaha keras agar selalu mendapatkan nilai bagus dan ranking pertama di sekolah. Dia juga mempelajari karate agar bisa melindungi ibunya.

“Okaa-san! Lihatlah! Kazu dapat nilai seratus untuk matematika!” Kazune akan menyerukan itu jika dia mendapat nilai bagus. Ibunya akan tersenyum senang dan memeluk Kazune sambil berkata, ”Kazu memang hebat.”

Segala hal akan dilakukan Kazune untuk melindungi dan menyenangkan ibunya. Sebenarnya Kazune cukup berhasil melaksanakan kedua itu, tapi dia selalu tidak bisa mengatasi ibunya yang sudah mulai histeris karena menyadari kalau orang yang dicintainya itu sudah pergi entah kemana. Kazune akan langsung marah dan sangat protektif jika ada orang yang menyinggung ibunya.

Di tahun kedua kepergian ayah Kazune, kondisi kesehatan ibunya memburuk. Badannya semakin melemah. Ini dikarenakan ibunya masih belum bisa menerima kepergian sang suami yang pergi meninggalkannya karena mengejar harta dan jabatan. Dia akan menangis seharian tanpa henti atau berteriak-teriak jika ingat akan kepergian suaminya hingga lupa makan dan minum.

Beberapa bulan sebelum kematiannya, ibu Kazune mendadak menjadi normal dan kondisi psikisnya stabil. Tidak lagi menangis atau histeris saat megingat orang yang dicintainya. Dia sering mengajak Kazune berjalan-jalan di taman sambil menceritakan banyak hal termasuk masa mudanya. Dia juga mengajarkan macam-macam hal pada Kazune.

Sayangnya beberapa hari sebelum kematiannya ibunya mendadak seperti boneka hidup. Tidak mau bicara, makan bahkan minum setetes air. Kazune yakin penyebabnya adalah kedatangan sang ayah. Kazune memang tidak melihatnya tapi Kazune mendengar suaranya. Saat bergegas mencari suara itu, dia malah menemukan ibunya sudah seperti itu.

Akhirnya ibu Kazune meninggal. Dokter berkata bahwa penyebabnya adalah kondisi tubuhnya yang sudah sangat buruk dan juga sebuah racun terdeteksi di dalam tubuhnya. Sejak saat itu tumbuhlah kebencian di dalam hati Kazune terhadap ayahnya.

Kazune menemukan sebuah surat di kamar ibunya. Surat itu adalah surat wasiat ibunya. Isinya menyuruhnya untuk mencari keberadaan sang ayah dan juga harus hidup tanpa melukai hati orang lain sampai membuatnya berakhir seperti ibunya. Di dalam surat itu juga terdapat dua buah kalung milik ibunya. Kalung yang satu adalah kalung dengan pendant mawar berwarna bening dan yang satu lagi adalah kalung dengan kelopak mawar berwarna pink dari batu sebagai pendant.

Sejak saat itu Kazune merasa sangat kehilangan dan membuat mother-complexnya semakin menjadi-jadi.

Kazune terus mencari info tentang ayahnya walaupun info itu selalu berakhir dengan jalan buntu. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang dimension witch. Penyihir itu pun mengajak Kazune untuk berkeliling ke beberapa dimensi dengan kalung mawar ibunya sebagai nilai tukar. Kazune langsung setuju walaupun dia merasa kalau nilai tukarnya sangat berat. Dia berharap akan mendapat informasi bahkan bisa bertemu dengan ayahnya.

Di sebuah dunia. Kazune berhasil bertemu dengan ayahnya, tapi sang ayah terlihat sangat berbeda. Akhirnya mereka bertarung karena Kazune dikuasai perasaan bencinya pada sang ayah. Pertarungan itu berakhir dengan kekalahan Kazune dan dia tidak berhasil mendapat alasan apapun tentang kepergiannya meninggalkan ibu tercintanya. Kazune malah mendapatkan luka di telapak tangan kanannya yang tidak bisa disembuhkan. Luka berbentuk kelopak mawar.

Jauh di dalam mimpinya…

“Kazu…” Ibunya memanggil Kazune, dia seperti dibangunkan oleh ibunya.
“Lho? Kenapa okaa-san bisa ada di sini? Kenapa ada di Tokyo?” tanya Kazune.
“Karena aku ingin melihat anakku yang sudah tumbuh besar menjadi seorang pria tampan seperti ini.” Jawab ibunya sambil tersenyum lembut pada Kazune.

Akhirnya Kazune melepaskan semua rasa rindunya dan bercerita banyak pada sang ibu tercinta. Ibunya menanggapi dengan perasaan senang dan senyum yang lepas, senyum yang tidak pernah dilihat Kazune setelah kepergian ayahnya.

Tiba-tiba saja terdengar suara Rienne memanggil Kazune dari bawah. Ibunya melihat ke bawah dan berkomentar.
“Apakah gadis manis itu kekasihmu, Kazu?” tanya ibunya dengan senyum menggoda.

“Itu… iya… namanya Rienne Himiko. Dia memang gadis yang manis. Okaa-san suka?” Kazune menanggapi pertanyaan ibunya. Ibunya tersenyum senang mendengar reaksi Kazune.

“Aku selalu suka pilihanmu, Kazu. Aku yakin dia adalah gadis yang baik. Kamu masih menyimpan kalung kelopak mawarku?”

“Tentu saja! Memangnya kenapa, ‘kaa-san?” tanya Kazune.

“Berikan kalung itu pada nona Rienne. Itu adalah kalung ekspresi cinta. Berikan padanya kalau kamu benar-benar mencintainya.” Jawab ibu Kazune.

“Tapi… itu barang peninggalanmu…” Balas Kazune setengah merajuk. Ibunya hanya tersenyum.

“Tidak apa-apa. Lebih baik diberikan padanya daripada selalu disimpan dan tak terpakai.” Ujar sang Ibu.

“Baiklah jika itu yang Okaa-san inginkan. Aku akan memberikannya pada Rienne.” Kazune membalas senyumannya.

“Ah… waktuku sudah habis. Sampai bertemu lagi Kazune…” Sang ibu berpamitan dan mengecup kening Kazune lalu menghilang bersama angin yang berhembus menjadi kelopak mawar putih.

Dan Kazune pun terbangun dari tidurnya.
“Kazuneee…” Rienne memanggil dari bawah. Sepertinya dari tadi gadis itu terus mencari Kazune.

“Ada apa, Rienne?” Kazune melompat turun dari atap. Dia bergegas menghampiri Rienne.

“Aku membuatkanmu kue hari ini. Tart cokelat.” Rienne menunjukkan isi kotak yang dibawanya. Isinya adalah tart cokelat yang dihias dengan bagus dan rapi.

“Terima kasih! Mau makan bersama sambil minum teh?” Kazune menawarkan sambil membawa kotak berisi kue itu untuk meringankan bawaan Rienne.

“Di atap sepertinya nyaman. Bagaimana kalau kita makan di sana?” Tanya Kazune pada Rienne. Rienne setuju dengan usul itu, tapi tiba-tiba saja Vienne muncul.

“Tidak mau! Pokoknya jangan di atap. Lebih nyaman kalau kita di dalam ruanganmu saja. Kuenya juga tidak akan terkena debu yang tertiup angin.” Ujar Vienne.

“Oke oke. Ayo!” ajak Kazune.

Setelah mereka selesai memakan tart cokelat itu. Kazune ingat akan pesan ibunya dalam mimpi tadi. Dia langsung mencarinya di lemari dan akhirnya menemukan sebuah kotak kecil berwarna perak, kotak yang dicarinya.

“Rienne, ini untukmu. Ini dari Okaa-san untukmu.” Kazune menyerahkan kalung itu pada Rienne.

“Wah… kelopak mawarnya indah sekali.” Ujar Rienne. Dia terkesima pada keindahan batu di kalung itu.

“Tapi jangan jadikan itu sebagai material untuk percobaanmu!” Kazune mengingatkan.

Kazune mengambil kalung itu dari kotaknya lalu memakaikannya pada Rienne. Rienne berterima kasih atas pemberian Kazune itu.

“Ngomong-ngomong, kamu bertemu dengan ibumu dimana?” Tanya Rienne. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Tapi, bukan jawaban yang didapatkan Rienne tapi senyuman dan kecupan lembut di dahinya.

Chapter 3 - end
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 11:58 am

jahahaha...co cwiiit ^^

tapi viennenya kurang histeris kalo diajak ke tempat tinggi! ahaha.. *dicincang vienne*

oh..jadi itu, luka yang ada di tangan kazune..lukanya so sweet juga ya?
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by shiroi_bara Fri Apr 10, 2009 12:06 pm

chapter 4 masih dalam penyusunan....

yang ini beneran berat kayaknya...

Rienne, maafkan aku membuat Kazu agak mengkhianatimu... maaf... hiks!
*Rie langsung sedh, vie muncul sambil bawa golok, lari*
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sheizan Fri Apr 10, 2009 12:10 pm

Waw *speechless
ditunggu cerita lanjutannya

ak penasaran kenapa ayahnya meninggalkan Kazune sama ibunya
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 12:14 pm

oiia..shei bener juga..ayahnya misteriussssss.....



apa? kazu berkhianat? oh nooo~~~~

*ditendang karena lebay*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by tamachama Fri Apr 10, 2009 12:18 pm

ooh~ keren banget ceritanya!!

ibunya yg dateng ke Kazune itu hantu ya?? wah~

hebat! saya tunggu chapter berikutnya yaa!!^^

*sedikit iri soalnya pada jagoan bikin cerita*
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 12:20 pm

ara..hantu?? kayaknya nggak de..

aku kagumnya sama shii soalnya kalo shii buat cerita pasti ga sepanjang list dosaku ceritaku.

hua..makanya tama bikin cerita jg donk..ayoo....
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 12:46 pm

ahhhhh!!!!

<< baru sadar

yara? jadi..jadi..jadi...........

*membekap mulutnya sendiri karena sudah mengerti*

jadi begitu? waw...tragis..

jadi maksudnya ayah kazune itu apa? ^^;;
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

[omake] Kazune Alec's Story Empty Re: [omake] Kazune Alec's Story

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 1 dari 3 1, 2, 3  Next

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik