[FFcontest] Romantic Rhapsody

Judul: Romantic Rhapsody
Disclaimer: Card Captor Sakura copyright by Clamp
Penulis: Shiroi_bara
Karakter: Kinomoto Sakura, Li Syaoran, Daidouji Tomoyo, Kinomoto Touya.

Ini adalah kisah mereka saat SMP

Saat jam makan siang pun tiba, Syaoran, Sakura dan Tomoyo memakan bekal makan siang mereka bersama-sama.
"Hei, aku punya dua tiket gratis ke taman bermain. Kita bisa main sepuasnya di sana. Tapi... sayangnya aku tidak bisa pergi dan tiket ini jadi tidak terpakai. Padahal batas penggunaannya sampai hari Minggu besok. Tadinya aku mau mengajak Sakura, sayang sekali." Tomoyo memasang tampang menyesal ala dirinya. "Nah, jadi kuberikan saja tiket ini untuk Sakura dan Syaoran. Hitung-hitung untuk kencan... hehehehe..." Tomoyo tersenyum lembut pada mereka, tapi, dibalik semua itu ada sesuatu yang memang sengaja dia rencanakan.

"Ta... tapi... kami..." Syaoran tergagap dan wajahnya merona merah. Belum selesai Syaoran menyelesaikan kalimatnya, Sakura memotong dengan semangat. "Terima kasih Tomoyo!" dan tiket itu pun diambil olehnya.

"Ta-tapi sakura..." Syaoran hendak memprotes.
"Tidak apa-apa kan? Kita ganti tempat saja. Sudah lama juga ya tidak pergi ke sana. Pasti seru!" Ujar Sakura dan Syaoran langsung diam dan setuju. Tomoyo hanya tersenyum dan dia juga sudah merencanakan sesuatu untuk Sakura.

"Ng... Syaoran, nanti aku yang buatkan bekal ya!" Sakura mengatakannya dengan wajah penuh senyum pada Syaoran saat pulang sekolah.
"Boleh saja sih... Nanti aku jemput saja ke rumahmu ya... supaya kita bisa pergi bersama-sama." Syaoran juga membalasnya dengan senyum lembut.
Lalu Sakura mulai mengoceh seperti biasa. Syaoran hanya bisa tersenyum sambil memperhatikannya. "Tidak berubah." pikir Syaoran dalam hati.

Dan akhirnya Sabtu malam pun tiba. Sakura sudah tidak sabar lagi untuk menantikan kencannya dengan Syaoran besok.
"Ah... aku harus pakai baju apa?" Sakura sedang mengacak-acak lemarinya. Lalu bel rumah berbunyi.
"Sakura!!! Ada Tomoyo!" Touya berteriak dari bawah.
"Iyaaaa!" Sakura langsung menutup lemarinya dan melompat turun ke lantai dasar. Betapa leganya dia begitu melihat Tomoyo.

"Tomoyoooooo!!! Bantu aku memilih baju untuk besok!" Sakura tumben-tumbenan merengek pada Tomoyo yang dibalas senyuman lembut oleh Tomoyo.

Tomoyo langsung tersenyum senang dan matanya berbinar-binar begitu melohat Sakura memakai pakaian yang dibawakan olehnya khusus untuk kencannya. Sebuah dress lengkap dengan tas dan sepatu yang senada. (sebaiknya tidak usah saya perjelas baju pilihan Tomoyo...)

"Er... Tomoyo..." Sakura nampak ragu dengan pakaian yang dikenakan olehnya.
"Ya?" Mata tomoyo masih berbinar-binar dan terlihat senang dengan apa yang dikenakan Sakura.
"Apa kamu yakin ini pantas untukku?" Sakura bertanya dengan wajah yang ragu.
"Tentu saja!" Tomoyo langsung memeluk Sakura.
"Tapi... aku..." Sakura masih ragu dan malu dengan pakaian yang dikenakannya.
"Itu sangat cocok untukmu." Tomoyo meyakinkan Sakura dengan senyum lembutnya.
"Terima kasih..." Sakura akhirnya tersenyum juga.

Minggu pagi yang sibuk di rumah keluarga Kinomoto. Sakura yang kebingungan membuat bekal untuk dua orang akhirnya dibantu oleh sang ayah dan Touya. Walaupun sebenarnya Touya terus saja mengomel saat membuat makan siang, tapi sebenarnya dia memang ingin membantu Sakura. Setelah selesai semuanya, Sakura melirik jam dan langsung bergegas naik ke kamarnya. Syaoran akan datang menjemput sebentar lagi dan dia harus bergegas untuk bersiap-siap.

Ting tong... Bel rumah berbunyi, Syaorang sudah ada di depan pintu. Sakura semakin panik dan mempercepat persiapannya.
"Oh... hai bocah!" Touya melihat Syaoran dengan sinis.
"Selamat pagi..." Syaoran membalas sapaan Touya. "Apa Sakura sudah siap? aku datang untuk menjemputnya." dan setelah Syaoran mengatakan itu kilatan petir terjadi dari kontak mata mereka.
"Sakuraaa!!! Pa-nge-ran-mu datang!" Touya masih kesal dengan kehadiran Syaoran. Dari dalam rumah terdengar suara bag big bug, suara langkah kaki sakura yang berlari.
"Maaf membuatmu menunggu!" Sakura tersenyum senang begitu melihat Syaoran. Syaoran tidak bisa membalas kata-kata Sakura karena dia terlalu terkesima melihat penampilan Sakura hari ini. Wajahnya jadi memerah.
"A-aku su-suka penampilanmu hari ini. Ma-manis." Syaoran menunduk dan menyembunyikan wajah merahnya.
"Terima kasih!" Sakura tersenyum lebar begitu dia dipuji oleh Syaoran. "Ayo kita pergi!"
Sementara itu...
"Touya, mau kemana?" tanya sang ayah.
"Pergi keluar... mencari udara segar." jawab Touya dengan singkat. Padahal sebenarnya dia pergi untuk menguntit Sakura. Touya sepertinya belum rela sepenuhnya adik kesayangannya itu diambil oleh Syaoran.

Ketika sedang menguntit tiba-tiba Touya dikagetkan oleh Yukito yang menyapanya.
"Sedang apa?" Yukito seperti biasa, penuh senyum.
"Uwaaa! Yu-yuki... aku sedang..." Touya berusaha mencari alasan bagus.
"Menguntit Sakura dan Syaoran yang sedang kencan ya?" Yukito bertanya lagi dan tepat sasaran.
"Ah, sudahlah, ayo ikut saja!" Touya menarik Yukito untuk ikut bersamanya. Jadilah mereka berdua bermain petak umpet dengan Syaoran dan Sakura.

Di taman bermain...
"Waaaahhh.... naik apa dulu ya?" Sakura sangat senang dan bingung harus memilih wahana mana yang harus mereka naiki. Syaoran hanya mengikuti saja apa yang Sakura inginkan. Sementara itu, dari jauh Tomoyo bersembunyi sambil memegang handycamnya.
"Aih aih... Sakura lucu sekali..." Ternyata Tomoyo menguntit juga dan bermaksud mengabadikan kencan Sakura kali ini dalam jajaran koleksi filmnya. Semantara itu Touya mengawasi dengan menjadi dibalik pakaian boneka kelinci sambil membagia balon untuk anak-anak.

Mereka mencoba berbagai macam wahana dan Sakura terlihat senang. Jika Sakura ingin naik suatu wahana pastilah menarik tangan Syaoran. Syaoran sendiri merasa merinding saat tangannya digandeng oleh Sakura, bukan merinding karena berdebar, tapi merinding karena rasanya dia diperhatikan oleh seseorang dengan pandangan yang menusuk. Sebenarnya pandangan itu berasal dari Touya, tapi Syaoran tidak mengetahuinya.

Dan waktu makan siang pun tiba...
"Ini makan siangnya... sebenarnya aku dibantu oleh ayah dan kak Touya sih... Semoga kamu suka dengan makanannya." Sakura membuka satu persatu kotak bekal sambil tersenyum lebar.
"Enak... terima kasih untuk makanannya." Syaoran juga membalas dengan senyuman.

Akhirnya mereka melanjutkan lagi permainan yang lain. Pemberhentian terakhir mereka adalah kincir angin. Mereka menikmati suasana sore hari dari kincir angin. Syaoran menjadi salah tingkah karena hanya mereka berdua di dalam sana, sementara itu Sakura terus berbicara. Di bawah mereka ada Tomoyo dan di bawahnya lagi ada Touya yang memperhatikan dari bawah.
"Syaoran kenapa? Apa kamu tidak sehat?" Sakura mendekatkan wajahnya pada Syaoran dan memegang dahinya.
"Ti-tidak... aku tidak apa-apa." Syaoran menunduk dan wajahnya semakin merah. Akhirnya Sakura tertawa kecil. "Memangnya ada sesuatu yang lucu?" Tanya Syaoran.
"Wajahmu lucu... Merah seperti cherry." Sakura masih tertawa kecil dan Syaoran malah mencubit pipi Sakura. Dan... tanpa disadari wajah mereka mendekat, semakin dekat dan akhirnya...

"Wah, momen yang bagus sekali..." Tomoyo tersenyum sambil terus merekam apa yang terjadi di antara Sakura dan Syaoran. Sementara itu Touya semakin kesal melihatnya.

Dan akhirnya kincir pun berhenti. Tanpa disengaja Sakura terpeleset dan Syaoran otomatis menangkapnya. Lalu saat itu Syaoran melihat Tomoyo yang baru turun juga sambil terus merekam mereka dan Sakura melihat kakaknya sedang kesal dan Yukito di sampingnya.
"Tomoyo?!" Syaoran kaget melihat Tomoyo yang hanya senyum-senyum saja.
"Kakak?!" Sakura juga kaget melihat kakaknya.
"Hei, bocah! Lepaskan adikku!" Touya yang kesal dan terlihat konyol hanya berteriak-teriak dari tempatnya. Syaoran menatapnya sinis dan malah menjulurkan lidah lalu menarik tangan Sakura dan mengajaknya berlari meninggalkan tempat itu.

"Ternyata kakak mengikuti kita ya dari tadi..."Sakura mengatakannya begitu mereka berhenti berlari. "Dasar kakak usil!"
"Tomoyo juga..." ujar Syaoran.
"Apa? Tomoyo juga?" Sakura kaget sekali, dan pertanyaannya itu hanya dibalas dengan anggukan oleh Syaoran.
"Bagiamana kalau kita duduk di taman sambil minum jus?" Sakura menawarkan.

Akhirnya mereka duduk berdua di taman.
"Aku bersyukur Syaoran kembali ke sini. Aku tidak perlu lagi bersabar dan menunggumu. Sekarang aku bisa mengatakan langsung 'aku suka Syaoran' sebanyak yang aku mau." ujar Sakura dengan polos dan otomatis membuat Syaoran merona.

"Ah... ini... aku ingin memberimu ini." Sakura memberikan sebuah bungkusan pada Syaoran. "Ini... selamat ulang tahun!"
"Terima kasih..." Syaoran pun tersenyum dan menerima bingkisan itu. Di dalamnya terdapat sebuah kotak pensil buatan tangan dan sepasang boneka beruang yang mengenakan pakaian mereka saat dulu mencari clow card yang berceceran.
"Aku... tidak tahu harus memberikan apa. Jadi aku hanya bisa memberikan itu saja. Terlalu kekanak-kanakan ya?" Sakura bertanya dan Syaoran diam terpaku melihat hadiah itu. "Kamu tidak suka?"

Syaoran menggeleng pelan lalu tersenyum pada Sakura. "Tidak, aku sangat menyukainya. Terima kasih." dan ucapan itu disambut dengan senyum yang lebar oleh Sakura.
"Sudah malam, aku antar pulang. Ayo, Sakura." Syaoran berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan pada Sakura.
"Iya."

Mereka pulang sambil bergandengan tangan dan ketika Sakura sampai di rumahnya Touya sudah menunggu di depan pintu sambil berpangku tangan dan menatap Syaoran dengan galak.
"Hei, bocah, aku akan terus mengawasimu! Ingat itu!" Lalu Touya masuk ke rumah.

"Syaoran... terima kasih ya."
"Sama-sama , terima kasih juga untuk semua hadiah ini." Syaoran tersenyum lalu mengecup pipi Sakura. Otomatis wajah Skaura merona merah.
"Oooiii!!" Touya memandang Syaoran galak.
"Sepertinya aku harus pergi! Sampai jumpa besok!" Syaoran bergegas pergi dari situ sebelum Touya melemaparkan sesuatu dari sana.

Yah... kisah cinta yang manis diantara mereka berdua akan terus berlanjut.

-End-

huahahahha...keren! keren!

seperti biasa..cerita Shii selalu menarik ya? ahahha :3

semoga menang!!!! yeeei~

Sankyuu rinchan! Aku ngerjainnya baru tadi pagi sih. Well... Sekali lagi thanks.

wuaaah~~
so sweet!!

saya bisa bayangin!!!
keren banget keren! coba aja ya CCS dilanjutin lagi wkwkwk

ow~ manis sekali!

tapi kok rasanya syaoran agak ooc dikit ya, tapi tak apa lah
keberanian untuk mengambil tindakan juga perlu untuk saat-saat tertentu
wkwkwkwk

Uwaaaah... ini seperti episode yang Fire Card

tapi Syaoran mengambil langkah duluan *good job* xD~

Iya sih... Kayaknya agak ooc, terutama di bagian akhir. Tapi ya... Sekali-kali ingin liat syaoran begitu.

ga papa, sebagai cowok masa syaoran harus selalu ditarik sakura?

sesekali harus syaoran yang mengambil tindakan yang lebih berani aih~ jadi membayangkan lamaran syaoran pada sakura, kalo malu terus masa kaya di iklan ponds? cowonya yang mesti ditarik mulu?

uooooohhhhh!!!! bener! scene Sakura yang dilamar ama Syaoran!!! uooohhhhh!!!!! itu kayaknya keren deh.... mukyaaaa!!!! b>///
yah... tapi lihat saja besok saya akan mempost satu lagi untuk FF contest ini, seperti yang sudah saya daftarkan....

nee~ nee~~ pesertanya sedikit ya??~~

@^: ha?! ada yak scene nya di anime/movie yg mana?!! UOOOH!! <
AAA~~ romantis skalii!! >_____< sambungan buat manganya tuh ccok!! xDbbb KYAKYAKYA!!!

Ne, sepertinya hanya kita saja ya yang buat fanfic? *angin berhembus, sephia mode*

Entah karena aku bacanya kecepetan atau apa, aku ngerasa kalau alurnya kecepetan... =w=

Ah, dasar pasangan chibi ituu~! xD Touya! Sampai kapan penyakit incest-mu itu sembuh?!

apdet :3b