[RP]Municipal: When Your Leader was Sick?

Rolly berbaring, ia merasa badannya sangat panas sehingga akhirnya bisa memejamkan mata untuk sesaat.

Akan tetapi belum sampai 5 menit Rolly kembali terduduk di kasurnya, memukul-mukul kepalanya... masih berpikir lambat. Ia memperhatikan sekitarnya, kemudian pandangannya terhenti pada Nanase.

...

"Eeeh, sejak kapan kau ada di situ?!" tiba-tiba saja ia terkejut seakan lupa bahwa yang mengantarnya barusan adalah Nanase sendiri.

" entalah. Sebaiknya kamu sudah baikkan lebih baik pergi saya." sambil berdiri dan membalikkan badan untuk pergi dari kamar sang Leader. Nanase pun ingin istirahat sekarang setelah Rolly sudah bisa ke ranjangnya.

"Oh... ya, sebaiknya kau pergi saja." Rolly berkata sambil mengibas-ngibaskan tangannya seolah tidak peduli. Akan tetapi baru saja Nanase melangkahkan kakinya untuk keluar, ia kembali bersuara.

"Tapi sebelumnya... bisa kau carikan aku makanan? Aku tidak bisa tidur kalau lapar," ucapnya.

Ini adalah sisi lain, menyebalkan diktator, lemah... masih banyak lagi sifat buruk lainnya.

"Dan jangan lupa, bukan makanan lembek yang terlalu asin," tambahnya.

Saat Rolly menyuruhnya Nanse semapt terdiam sejenak dan mulai berpikir. Menagapa cuman gara-gara makanan saja dia berbicara? Gadis ini pun tidak selalu ingin menuruti perintah seperti Robot atau android. Menghela napas itu adalah yang dikerjakan oleh Nanase sejak berbicara dengan Rolly.

Sambil menghela napas pun Nanase pergi ke kamar nya. Saat tiduran sejenak ternyata dia melihat sebuah permen disana. Karena teringat perkataan Rolly tadi, vampire ini kembai ke kamar Rolly dan melempar permen itu kepadanya. Ternyata itu permen yang kemarin ingin dia makan tetapi tidak terjadi karena hari kemarin dia terlelap tidur.

"itu untuk mu" sambil membalikkan badan kembali menuju ke kamar Nanase.

"ah-- Kau ini. Setidaknya kau menghargai sedikit. Tetapi betul juga mengapa dia tak membawa obat. Dan sekarang coklat?" sambil mendekati Rolly yang sikapnya sedang uring-uringan tidak menentu itu dan melirikkan matanya kepada Sakurano.

Sakurano hanya menghela nafas dan mencoba tersenyum, menyesal tidak mencari apotek sebelumnya.

Dengan gerakan secepat kilat yang tidak biasanya ia lalu merebut kembali bungkusan itu. "Berikan bungkusan itu!" ucapnya cepat.

Rolly memperhatikan isi bungkusannya, lalu melirik Sakurano dengan tatapan curiga. "Kau tidak bermaksud meracuniku kan?" tanyanya kemudian.

"Aku nggak sudi dikatai yang tidak-tidak. Lagipula aku tidak serendah itu kok mengalahkan grup lawan dengan meracuni Sang Leader yang sedang sakit." entah kenapa perkataan Sakurano berubah formal.

Pemimpin Municipal Building itu kemudian beranjak berdiri. Berniat menghentikan pertengkaran konyol itu. Akan tetapi baru berjalan beberapa langkah, ia merasa dunia di sekelilingnya berputar-putar, semakin lama semakin cepat... dan "Bruk!!" ia tersungkur kembali di lantai.

Memang tidak bisa hidup sendiri.

Sakurano menahan tawanya, namun terlambat. Kali ini ia sudah terkikik lebih dulu "Vampire-chan err... Nanase-chan, sepertinya Rolly-kun masih sakit nih apa perlu digendong saja ya ?" katanya masih sambil terus tertawa.

OOT: hm-- leadernya udh di kamar tuh^^

------------------------------------------------------------------------------------

Sebelumnya saat membawa Rolly ke kamarnya Sakurano menawarkan untuk membantu Nanase membawa Rolly kek kamarnya. Tetapi karena vampire ini terlalu anti dengan vampire hunter apalagi didalamnya ada Natsuki. Dia tidak mau membawa vampire hunter kedalam walaupun bermaksud baik.

" tak usah , biar Nanase saja cukup terima kasih sudah menjenguk " sambil membawa Rolly kekamar Rolly. itulah yang terjadi sebelum membawa Rolly ke kamarnya.

OOT: natsuki ntu vampire yak xD~

=====

"Oh..." Sakurano melepas tangannya "Ya, sama-sama" jawabnya sambil tersenyum. Tahu jika grup lawan ini memiliki banyak vampire dan dirinya bisa habis jika masuk kedalam.

"Kalau begitu saya permisi. Lain kali bolehkan aku kesini lagi?" ia lagi-lagi nyengir lalu melangkah keluar sambil setengah meloncat tipikal anak-anak.

OOT: iya.... adik kembar Nanase^^ Ca maaf terjadi flash back dulu

------------------------------------------------------------------------------

Saat membawa Rolly menuju kamarnya Sakurano bertanya seperti itu. Yang pasti Nanase tidak menginginkan dia kembali kesini hanya memrepotkan vampire ini saja. " itu jika kemauan mu tapi jangan mencari gara-gara di sini. " Sambil melirik tajam sakurano. Harus dipahami Nanase bersifat seperti itu.



-------------------------------------------------------------------------------

OOT: udh flash backnya.. kembali saja ketempat asal ^^

"Tidak akan" ia mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum jahil "Tapi ubah juga cara pandangmu padaku. Tidak akan ada orang yang suka jika ditatap seperti itu looh" ia kemudian berbalik pergi sambil melambai.

"Jadi pingin jalan-jalan diwilayah sini deh" pikirnya.

OOT: No Prob... bawa alur sesukanya aja
__________________________________________________________________________

Nanase melemparkannya sebungkus permen... Rolly terdiam. Yaa dia memang penyuka makanan manis, hampir dibilang fanatik malah. Akan tetapi kalau hanya permen... apapun itu, benda manis yang hanya dalam sekali gigitan pasti habis, benda seperti itu tidak akan pernah bisa membuat perutnya kenyang.

"Hanya permen?!" protesnya... baru saja mau protes, Nanase telah menghilang dari pintu kamarnya.

Pimpinan Municipal itu hanya bisa menggerutu sendiri, "Sendiri... sendiri, semua harus bisa dilakukan sendiri..." sifat suka mengomelnya keluar. Walau kepalanya pening tidak karuan, tapi karena perutnya memaksa akhirnya Rolly bangkit dari tempat tidurnya keluar dari kamarnya.

Sampai di luar ruangan, ia hanya berpikir mencari makanan... namun yang ditemukannya lain. Ia melihat Sakurano nampak masih berseliweran di tempat itu.

"Hm... Nona coklat itu masih di sini," komentarnya pendek. Lagi-lagi sebuah nama panggilan.

Sakurano menoleh "Ha? Nona coklat??" tanyanya bego.

"Nee...Tuan Leader yang sedang sakit sedang apa disini?" balasnya

"Iya kamu... Nona yang tadi memberi coklat. Aku tidak ingat siapa namamu jadi kupanggil Nona Coklat saja..." jawab Rolly jawaban yang sama bodohnya.

Ia lalu terdiam memegangi perutnya yang kelaparan, "Haah? Apa yang kulakukan di sini?" Rolly mengulang pertanyaannya. "Mencari makan... ngomong-ngomong punya coklat lagi?" tanyanya kemudian.

"Sa-ku-ra-no-Hi-me-no" ia mengeja sejelas mungkin pada ketua yang satu ini "Anda udah tua? Berapa umur anda??" tanyanya masih dengan wajah polos yang membuat orang didepannya itu hampir menikamnya, mungkin.

Sakurano merogoh kantongnya dan ia hanya mendapat sebungkus permen karet coklat "Aku nggak punya banyak...Yah..ini juga isinya cuman 5 strip" Sakurano menghela nafas frustasi karena coklatnya habis "Didekat sini nggak ada toko coklat??" tanyanya.

"Saku...ra, hm apalah itu," ucap Rolly memang tidak berniat mengingat nama gadis itu. Tanpa disuruh ia kemudian menyambar coklatnya, kemudian memperhatikan isinya yang sangat miris.

"Sedikit sekali sih," lagi-lagi sebuah protesan, tidak sopan memang. [color=purple]"Kau tanya toko coklat? Ya mana kutahu.

Sakurano malah kesal melihatnya dan merebut kembali permennya "Kau orang sini kan?!! masa' nggak tau??? YA UDAH, AKU CARI SENDIRI!! huh!" ia mendengus dan berbalik untuk pergi dengan langkah berderap.


"Sepertinya leader itu tidak sakit lagi. Aku tidak akan memberikan coklatku pada orang yang tidak sakit dan tidak sopan sepertinya!" begitulah Sakurano membuat tekad pada dirinya, sambil masih berjalan dengan langkah berderap.

Rolly hanya terdiam melihat tingkah Sakurano... ya sebenarnya ia memang tidak pernah tahu apa isi gedung besar itu, bahkan dapurnya saja ia tidak tahu.

Bingung dengan Sakurano... bingung dengan perutnya yang lapar... bingung dengan jalanan di dalam situ yang menurutnya tidak beraturan... Rolly kembali memegangi kepalanya, berjalan tidak beraturan dan... "Bruk!" terjatuh.

Kali ini siapa yang akan menolongnya?

Setelah berdiam diri didalam kamar Nanase, dia pun langsung turun dan keluar untuk mencari udara. Sebelum itu vampire ini ingin menjenguk adiknya yang sedang sakit itu. Setiap hari dan setiap jam Nanase harus melihat kondisinya. Itu karena ulah Vampire Hunter yang berada di Tokyo Tower. Tetapi entah Vampire Hunter itu berada Nanase tetap mencari orang itu.

Setelah keluar nanase melihat kembali Rolly yang sedang berbicara dengan Sakurano. Tiba-tiba setelah Sakurano pergi, Rolly tiba-tiba terjatuh. Dengan refleks nya gadis ini langsung menghampiri Rolly. " kau tidak apa-apa??" lagi-lagi Nanase menolongnya.

Pemimpin Municipal itu terbaring di lantar, satu tangan memegang kepala dan tangan yang lain memegang perutnya.

"Haaah... kepalaku sakit... dan aku lapar..." ucapnya pelan lalu kembali menutup matanya. Entah karena pusingnya atau karena laparnya.

" baiklah mungkin kamu ingin makan coklat? akan Nanase belikan sekali untuk Natsuki. Sebelum itu ayo berbaring di kamarmu" sambil mengangkat Rolly menuju kamarnya.

Sesampai kamar Rolly Nanase langsung pergi membelikan coklat buat Rolly dan Natsuki. Yah, menghitung-hitung bisa beli permen kembali yang tadi dia kasih kepada Rolly.

Sakurano melirik kebelakangnya. Melihat leader itu terjatuh dan anak buahnya menolongnya.

Ia merasa bersalah melihatnya. hampir saja ia berbalik lagi saat menyadari bahwa ia bukanlah anggota dari tim ini.

"Kalau begitu, saia permisi dulu" kata Sakurano lalu berjalan pergi.




[OUT]

"Fnnh,"

Kishinami menghela nafas. Ia berjalan dengan pelan, sambil memutar-mutar kedua lengannya bergantian. Ia tidak memakai jubah grup maupun baju anehnya yang biasa. Kali ini, ia pakai yang lebih aneh : baju koki, lengkap dengan celemek. Ia melihat Sakurano berjalan dengan raut muka agak gusar, memberinya anggukan pendek--tanpa balasan dari yang bersangkutan, kemudian berbelok ke salah satu hall kosong di gedung pemerintahan Tokyo tersebut, kemudian naik ke lantai selanjutnya.

Matanya menangkap dua siluet menghilang ke dalam pintu yang ia yakini sebagai kamar pribadi sang ketua grup Municipal Building. Dengan dua hentakan pelan di lantai, ia berhasil menyebrangi koridor dan tiba tanpa suara di samping pintu. Tanpa basa-basi, ia menendang pintu kamar tersebut hingga menjeblak keras, kemudian menyeruak masuk dengan stance yang mantap.

"Oke, selain ketua dilarang masuk ke dalam kamar ini, kecuali kau adalah..."Kishinami tidak melanjutkan perkataannya. Yang ia lihat di dalam kamar tersebut adalah ketuanya dan seseorang yang ,kalau ia tidak salah ingat, bernama Nanase Sumeragi,"....Ketua Rolly-san? Sumeragi-san?tanyanya kaget.

Ia sadar akan kesalahannya, namun harga dirinya menahan sang ninja dari pengucapan kata 'maaf'. Terdiam sejenak, sebelum ia mengembalikan posisinya ke dalam posisi siap dan bertanya dengan nada datar,"Apa yang Anda berdua lakukan, makan coklat berdua di dalam sini? Makan siang sudah siap. Hari ini giliran saya yang memasak,"katanya, dengan bodoh.

Saat melihat Rolly pingsan dan membawanya ke dalam kamarnya dan membeli coklat untuk ROlly dan Natsuki akhirnya Nanase kembali ke kamar Rolly. Yang sepertinya saat Nanase datang, seorang orang fighter di Municipal--Kishinami datang menghampiri dan mengatakan bahwa makan siang sudah di buat olehnya.

Kishinami pun bertanya mengapa Nanase berada di dalam kamar ROlly memakan coklat hasil belinya. " oh, Rolly sedang sakit. Saat keluar bertemu dengan orang Tokyo Tower yang ingin menjenguk Rolly yang sedang sakit ini. Dan dari tadi Rolly memaksaku untuk membelikannya coklat. Sehingga Nanase membelikanya, Sempat pingsan beberapa kali. " Nanase berdiri menghadap Kishinami. " apa yang kau buat untuk makan siang ini ?"

Kishinami menyipitkan matanya, memandang Nanase lebih tajam. Bagus sekali, dengan serangan kejutan seperti tadi, masa' tidak ada yang kaget...batinnya dengan agak gusar. Ia tersadar kembali waktu Nanase menanyakannya tentang makan siang. Ia terdiam sebentar.

"Hem.. coklat tepung goreng, coklat balado, coklat saus tiram, coklat rebus, es coklat manis.. Begitulah."gumamnya asal-asalan. Hari ini ia membuat segala masakannya dengan bahan dasar coklat, dan karena memang dasar ia tidak mempunyai sense dalam memasak (dan para koki tidak mau ambil pusing dengan mengadu argumentasi dengan Kishinami), maka jadilah makan siang 'coklat' untuk semua penduduk kantor pemerintahan Tokyo.

" coklat lagi! cukup sepertinya kau bangunkan Rolly dia sepertinya akan suka itu. " nanase merasa mual saat mendengar menu yang di sebutkan oleh Kishinami. Semua itu Coklat, sedangkan tadi Rolly sudah cukup membuat Nanase pusing soal coklat.

".....Ketua, ketua,"Kishinami mencoba membangunkan Rolly, seperti saran dari Nanase. Ia mencoba mengguncang-guncangkan badan sang ketua, menendang bokongnya dengan keras, sampai melepas kaus kaki kesayangannya dan digoyang-goyangkan ke hidung Rolly, namun tidak ada respon.

Tiba-tiba, sebuah ide terlintas di pikiran sang ninja. Ia menoleh ke arah Nanase.

"Kami masih ada satu kuali penuh coklat panas,"serunya tiba-tiba, seakan memberi perintah,"Apa perlu kutuangkan di atas mukanya? Saya kira itu akan membuat matanya sedikit terjaga."

OOT : So sorry Ca! Hahaha