CLAMP Factory
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

User Yang Sedang Online
Total 3 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 3 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 51 pada Mon Dec 02, 2019 6:59 am
Latest topics
» Ragnarok: Believe Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:44 pm

» In Reality Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:42 pm

» Absensi [sehari sekali]
by suzaku_kurosaki Sat Sep 29, 2012 7:29 pm

» OL sambil?
by Mac Mon Apr 30, 2012 8:25 am

» Salam Kenal!
by Sakura Blossom Wed Apr 25, 2012 5:58 pm

» Now playing
by Nanase Sumeragi Tue Jan 31, 2012 5:58 pm

» Visual Novel Engines
by Sakura Blossom Wed Dec 07, 2011 6:46 pm

» Halo.....!
by suu_shirakawa Thu Sep 08, 2011 8:59 pm

» Zona Anti Bohong!
by Nanase Sumeragi Mon Aug 29, 2011 7:51 am

» Lagi sibuk apa?
by Voidy Tue Aug 23, 2011 10:07 am

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


Rienne Himiko’s Side Story

+2
Nanase Sumeragi
Verin Ichihara
6 posters

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Wed Apr 08, 2009 10:20 pm

uwaah~ hebat!
uda mau nikah lagi! selamat~ selamat! XPXP

Crita yg keren bgt verin! verin emang kereen! ceriitanya kreatif semua!
hhahha^^

*nunggu chap 4nya^^*
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Wed Apr 08, 2009 10:30 pm

nah nah
bagus deh sekarang udah bisa buat cerita sendiri kan... gantian nanti saya yang nyuruh" @_@
tida seperti saya dulu wahahaha buat fanfic RF pas udah diatas 180 halaman di word udah ngaco aja jalan cerita nya wakakakakakakakakakakak
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 31
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Wed Apr 08, 2009 10:39 pm

@ shii: iya nih..gomen..lagi seneng liat kazune kambuh ^^;;

@ tama: makasii banyak ya tama-chanku yg maniiiss ^w^
menikah ya? maksud aku sih itu iseng aja~ bagaimana kazune dan vienne saja (soalnya belum tentu vienne ngerestuin)

@shei: siapa kau suruh-suruh aku? makanya bikin cerita jangan kebanyakan. *kabur* ^~^

next: part 4~ tea

Spoiler:
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Wed Apr 08, 2009 11:09 pm

@atas

grrr...itu waktu itu kan gw ga sengaja... tiba-tiba aja pengen nulis... ga taunya 180 halaman sudah... sekarang sih cuma nambah 21 halaman... dan beda cerita lagi grrr....
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 31
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Thu Apr 09, 2009 11:14 am

wah!!! Verin cerita nya maikn kesini makin rame aja *gak sabaran part 4 nya xD*

untung kazune nya sudah sembuh... wah.. wah.. kerenn....

*ada little vampire.. haha.*nanase kecil donk
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Thu Apr 09, 2009 11:38 am

wah~ pnasaran orang itu siapa! ditunggu chap 4nya yaa!!!!
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nemui Thu Apr 09, 2009 2:13 pm

OOOOOH D:

*Baru baca*

Bingung mau komen apa >w>~
--Hape langsung lowbat dipake baca part 2&1 =)) lolz panjang ui
Tapi menarik ko x9 ~ lanjut
Nemui
Nemui

Male
Jumlah posting : 157
Age : 29
Lokasi : Not Beside You >3
Registration date : 13.03.09

Character Info
Character Name: Nemui
Job: Onmyouji
Status Poin: 5 | 7 | 5 | 12 | 10

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 09, 2009 4:12 pm

Part 4 ~ tea


Vienne minum teh di berandanya. “ah~ minum teh waktu malam memang enak...”katanya sambil terus minum teh. Memang, saat itu malam sangat tenang. Tidak ada keributan apapun. Bulan berwarna merah yang ditemani oleh awan bertepi perak yang menghiasi langit Tokyo malam ini.

Vienne melihat cangkir tehnya. Permukaannya memantulkan cahaya bulan. “rie, kamu masih ingat orang itu?” Tanya Rienne. Rienne sepertinya tidak terlalu ingat, karena dia sedang mengingat kazune. “eh? Yang mana ya?” Tanya Rienne. “orang itu rie, satu-satunya orang yg memberi alasan padaku untuk minum teh.” Kata Vienne sambil tersenyum pahit. Pikirannya kembali pada 5 tahun lalu, saat dia masih di dimensi lain.

-Issle world, 5 years ago-

“akhirnya kita sampai juga.” Kata Rienne sambil merapihkan rambutnya yang panjang terurai. Rienne yang saat itu berumur 13 tahun tiba di sebuah desa yang tenang di atas bukit yang sejuk. perkebunan hijau membentang luas di depan mata. ”dunia ini dunia seperti apa ya? Hem..semoga saja ibu ada di sini.” lanjutnya sambil berjalan menuju desa itu.

Rienne dengan riang menyusuri jalan desa yang damai itu. Udara yang segar membuatnya semangat untuk menjelajahi desa itu. Seperti biasa, dia mencari bangunan tua tak berpenghuni untuk dia tinggali. Tak lama dia menemukan rumah kecil yang sepertinya tidak terpakai dan tidak berpenghuni, namun posisinya paling bagus. “sepertinya di sini bagus juga, vie.” Katanya. Vienne ikut mengamati rumah itu. “yup! Kita tinggal di sini saja”

Vienne muncul. Warna matanya menjadi merah. Dengan semangat Vienne menggambar lingkaran sihir di tanah dan mencoba menyihir rumah itu untuk jadi lebih baik.

Namun, sihirnya tidak bekerja.” Ara? Kenapa ini?” Tanya Vienne. “ehh? Kok ga bisa, vie? Coba deh sekali lagi.” Kata Rienne. Vienne mencoba lagi, tetapi gagal lagi. Vienne menjadi kesal sendiri. “ih? Jangan-jangan kita tidak bisa memakai sihir lagi di dunia ini?” gumamnya.

Tiba-tiba ada seorang pria yang umurnya 20 tahunan keluar dari pintu rumah itu. “hm..kamu siapa?”Tanya orang itu. ”mukya!! Ada yang punya!” seru Rienne panik. Vienne terkejut ada orang keluar dari rumah itu. “bagaimana sih rie? Katanya kosong?” bisiknya. ”maaf..kan aku ga tau pasti..”

Pria itu mendekati Vienne. “hei, namamu siapa?” tanyanya lagi. “er...vienne himiko.” Jawabnya dengan nada tidak yakin. Rienne protes “ehh? Kok pake nama kamu sih??”.

Pria itu tertegun sejenak. “hm..himiko...ah, tidak enak. Bagaimana kalau kupangil Vie saja?” katanya sambil tersenyum. “ayo masuk. Hari ini lumayan dingin di luar kan?” katanya sambil masuk ke rumah itu. “maaf...kalau rumahnya jelek.” Katanya lagi.

Vienne melihat-lihat bagian dalam rumah itu. Meskipun luarnya seperti tidak terurus dan bagian atap sampingnya sudah roboh, namun dalamnya sangat rapih dan bersih. Terlalu bersih untuk sebuah rumah yang ditinggali laki-laki.

“nah, vie, kamu tinggal dimana?” Tanya pria itu. Vienne duduk di kursi didekatnya. “saya hanya mengembara..er...tuan..”. “Theo, panggil aku kak Theo saja..kalau memakai tambahan tuan kesannya..tua.”katanya sambil menggaruk kepalanya. “ya, kak Theo, saya hanya mengembara saja. Nomaden.” Jawab Vienne datar.

Theo terlihat antusias. “wah..sekecil kalian sudah mengembara? Hm...sudah pernah ke dimensi mana saja?” Tanya dia lagi. “oh..saya sudah pernah ke dimen...hei??? darimana Theo tahu kalau saya mengembara lewat dimensi?” Tanya Vienne. dia terkejut karena orang yang belum lama dikenalnya, bisa menebak kalau mereka adalah dimension traveler.

Theo hanya tersenyum jahil. “aku sudah pernah mengenal seseorang yang mirip kalian tahu. Nomaden dan tiba-tiba muncul dari langit. Dimension traveler memang mudah ditebak.”katanya. tiba-tiba dia menepuk dahinya. “astaga! kalian kan tamu! Aku lupa memberikan suguhan! Sebentar ya..” lalu ia berjalan meninggalkan Vienne.

Vienne bertanya-tanya. Dia bingung karena Theo menggunakan kata ‘kalian’. “aneh..kok dia banyak tahu ya?”. Tak lama, Theo datang dan memberikan segelas minuman berwarna kehijauan. “minumlah! Ini minuman kesukaanku. Yah, meskipun sebenarnya aku tidak punya apa-apa lagi sih.”. Vienne mengambil gelas itu dan meminumnya. Vienne kaget karena minuman itu terasa pahit. “peh! Kok pahit ya?” keluh Vienne. “aha...jadi kau belum pernah meminumnya ya? Namanya teh. Berasal dari pucuk daun teh yang dikeringkan dan diseduh. Kau suka?” katanya sambil tetawa kecil melihat ekspresi Vienne.

Vienne cemberut dan meletakkan gelas itu lagi di meja. Dia menggeleng pelan. “bagaimana caranya aku suka sama minuman pahit begitu?” omelnya. Vienne merasa dipermainkan. Theo tersenyum lagi. “ah..sepertinya memang tidak cocok untuk anak kecil ya?” katanya.

Theo kembali duduk di depan Vienne. “baiklah, kita kembali ke pembicaraan yang tadi. Jadi, apa yang kau cari sebenarnya?” tanya Theo. Vienne belum bisa menjawab, takut perasaan Rienne akan terluka karena mengingatnya. ”sudah vie, katakan saja. Dari tadi dia tahu banyak soal kita. Siapa tahu dia mengenal ibu.”kata Rienne. Vienne menarik nafas dalam-dalam dan menjawab, “hm.. mencari ibuku yang terpisah.”.

theo terdiam sejenak. “ah, dari tadi aku hanya berbicara dengan vie. Masih ada berapa orang lagi di dalam dirimu? Aku ingin mengenalnya. Boleh kan vie?” pinta Theo. Vienne akhirnya bertanya juga pada Theo, “kenapa kakak tahu semua tentangku?” . Theo tersenyum, namun senyumnya berbeda dari yang sudah sudah, “karena aku tahu kedatangan kalian. ayo, mana dia? Tak sabar pingin bertemu dengannya.”jawabnya

rienne muncul, warna matanya menjadi coklat. “hei kak Theo.”. “siapa namamu?” Tanya Theo. “ah...namaku Rienne.”jawab Rienne. “aha...rie ya...salam kenal” sapanya. “nah rie, mengapa kau tidak tinggal disini saja sampai kau dan vie menemukan petunjuk tentang ibumu? Asal, kalian bisa bersih-bersih dan memasak untuk kalian sendiri. Bagaimana?”.

Rienne berpikir sejenak. “yup! Boleh! Kalau syaratnya hanya itu, aku bisa.”jawabnya. “baiklah, kalian boleh tinggal..”katanya sambil meninggalkan Rienne. “oh iya, satu hal lagi, di dunia ini kalian tidak bisa menggunakan sihir. Jadi kalian harus berusaha sendiri ya...” lanjutnya. Vienne dan Rienne makin bingung. “kenapa dia bisa tahu?”

mulai hari itu Rienne dan Vienne tinggal di sana. Mereka memutuskan untuk mencari petunjuk tentang ibunya. namun, 2 hari berlalu, mereka masih belum mendapatkan petunjuk apapun.

Vienne baru pulang dari pasar dan melihat Theo sedang mengasah pedang. “aku pulang! Ara? Apa itu?” Tanya Vienne sambil menunjuk pedang yang sedang diasah Theo. Theo menunjukkan pedang itu dengan bangga pada Vienne. “cantik kan? Pedang yang paling bagus di desa ini.”. Vienne tertarik dengan pedang itu.

“kak Theo, mau mengajariku cara menggunakannya?”Tanya Vienne dengan penuh harap. Theo bangkit dari tempatnya. “untuk apa?” Tanya Theo. “karena di sini tidak bisa menggunakan sihir, aku butuh ilmu lain untuk bertahan hidup.” Jawabnya mantap. Theo tersenyum melihat Vienne. “persis seperti ibumu.”katanya. Rienne terkejut. ”i..ibu?”
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 09, 2009 4:14 pm

Selama 3 minggu, Vienne berlatih pedang dengan Theo. Perkembangannya cukup pesat. Suatu sore, Vienne dikalahkan Theo dalam latihannya. “aduh...” Vienne meringis karena terluka. Latihan fisik yang keras membuat dia sangat lelah dan lengah. Theo menghampiri Vienne. “hm..bagus..kemampuanmu sudah mendekatiku. Ini, ada sesuatu untukmu.” Katanya sambil menyerahkan sebuah pedang untuk Vienne. Vienne langsung mengambilnya dengan senang.

“ini...untukku?” kata Vienne sambil melihat pedang barunya itu. “yup!” kata Theo sambil meminum segelas teh seperti biasa. Vienne duduk disampinya. Entah mengapa, selama 2 minggu bersamanya, Vienne selalu merasa senang ada di dekatnya. Vienne ingin terus bersamanya. “kenapa sih kak Theo selalu minum teh?” Tanya Vienne. Theo memandang cangkir tehnya. “ahaha..emang sih pahit, tapi ini mengingatkanku pada ibumu.”

Vienne dan Rienne benar-benar terkejut. “kau mengenal ibu kami?” Tanya Vienne. Theo tersenyum dan menyentuh pipi Vienne. “suzuka memang mirip dengan kalian, karena itu aku tahu tentang kalian.”. Theo kembali menatap langit sambil merangkul Vienne. “2 tahun lalu, aku bertemu Suzuka. Aku masih ingat dengan wajahnya. Dia orang yang sangat kusayang. Dia mengajarkan banyak pelajaran tentang hidup. Dan aku berhasil diselamatkan olehnya berkali-kali.”. Dia terdiam sejenak. “tapi, aku tidak mengatakan perasaanku padanya. Sedih juga karena aku tidak bisa jujur padanya..”

Vienne terkejut mendengar penjelasan Theo. Dia merasa dikhianati olehnya, entah mengapa. Dia langsung meninggalkan Theo sendirian dengan wajah yang penuh kekecewaan.

Di kamarnya, Vienne terisak. Ini pertama kalinya dia merasa sekacau ini. ”vie...”. Vienne menghapus airmatanya. “aku kecewa rie, aku sayang sama kak Theo. Tapi, ternyata, dia...mencintai ibu kita.” Katanya. Rienne tidak heran. Terakhir dia bertemu ibunya, ibunya masih berumur 25 tahun. Masih cantik dan muda. Wajar saja kalau ada pria yang tertarik padanya. “rasanya...kecewa banget rie, merasa dikhianati.” Katanya lagi.

Rienne bingung harus apa. Toh, dia juga belum pernah jatuh cinta sebelumnya. “kenapa kamu nggak jujur soal perasaanmu ke kak Theo?” Tanya Rienne. Vienne menggeleng. “dia hanya melihat sosok ibu di diri kita, rie. Dia tidak mungkin membalas perasaanku.” Katanya lemah.

Tiba-tiba Theo masuk ke kamarnya. “jadi begitu?” katanya sambil menghampiri Vienne dan tersenyum. Vienne menghapus air matanya dan memalingkan mukanya. Theo menghampiri Vienne dan duduk disampingnya. “kau tahu mengapa aku sangat suka pada teh?”tanyanya pada Vienne. Vienne masih memalingkan wajahnya. “itu karena..teh itu selalu mengingatkanku untuk jujur.” Kata Theo lagi. Vienne menoleh pada Theo.”jujur?”. “iya...jujur. teh itu pahit kan? Setiap meminumnya aku selalu merasa tenang. Sama seperti jujur. Mengatakan hal yang sebenarnya itu terkadang memang sulit, tapi setelah mengatakannya, selalu ada kelegaan karena sudah mengutarakan kebenaran itu” Katanya. Theo menggaruk kepalanya. “yah..penafsiranku sendiri sih..jadi maaf ya kalau agak aneh.”

Vienne tiba-tiba mengambil pedang yang tadi diberikan Theo dan mencabut pedang itu dari sarungnya. “kalau begitu aku juga harus jujur.” Katanya sambil memotong rambut panjangnya dengan pedang itu dan langsung memeluk Theo. “aku sayang sama kak Theo, tapi aku takut, kalau kak Theo hanya melihat ibuku di diriku...”katanya. Theo mengelus kepalanya dengan lembut. “terimakasih karena sudah jujur, vie..”. Vienne merasakan sedikit kelegaan dalam hatinya, dan dia menangis. Hanya saja kali ini adalah tangisan bahagia.

Keesokan paginya, Vienne bersiap-siap untuk pergi dari dunia itu. “sudah mau pergi lagi?” Tanya Theo dari pintu kamarnya. “iya.” Katanya dengan riang. Dia jadi teringat kejadian semalam. Kejadian dimana dia pertama kali jujur tentang perasaannya pada seseorang. “ok. Kalau perlu apa-apa, aku di halaman belakang.” Kata Theo.

Sambil mengemas barang-barangnya, Vienne meminta sesuatu pada Rienne, “rie, bolehkah hari ini aku minta tolong?”. Rienne heran. Jarang-jarang Vienne meminta sesuatu darinya. ”eh? iya, boleh saja.. memang apa?”. “aku...er..minta hari ini aku mengambil kesadaranmu sepenuhnya. Tapi, kamu nanti tidak bisa mengingat apa yang kulakukan. Boleh?” pintanya. “tentu saja. Setidaknya kalian butuh waktu untuk berdua.”jawab Rienne

Di halaman belakang, Vienne mengucapkan salam perpisahan pada Theo. “terimakasih banyak, telah menjaga kami selama kami di sini” katanya sambil membungkuk. Vienne menatap Theo dan Theo menghampirinya. “ya..sama-sama. Nih, buatmu. Semoga nanti kau jadi senang dengannya dan ingat padaku, ahahaha..” Katanya sambil menyerahkan sebungkus teh. Theo mendekati Vienne dan mencium bibirnya dengan lembut. “aku mencintaimu, vie..dan aku mau kau tahu itu.”. Vienne tersenyum mendengarnya. “ya...dan terimakasih sudah jujur kali ini...”katanya sambil memeluk Theo untuk yang terakhir kalinya. Dia membuka portal dan memandang Theo sampai portal dimensi tertutup.

*cring*

Bunyi bel pintu toko menyadarkan Vienne dari lamunannya. Vienne bergegas menuju toko. tapi dia tidak melihat siapapun di pintu. Hanya pintu yang terbuka dan pucuk daun yang kering di depan pintu. Vienne tersenyum melihatnya dan menutup pintunya.

“ngomong-ngomong vie, waktu di hari terakhir kita di sana, ada apa ya? Kok aku tidak tahu apa yang terjadi waktu itu?” Tanya Rienne. Vienne tersenyum jahil. “ra-ha-si-a!”

~part4 [end]~
______________________________________________________
OOT: well, kita sudah sampai ke part4..yang bercerita tentang teh dan cinta pertama vienne

selamat membaca Very Happy
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Thu Apr 09, 2009 4:37 pm

oh~ manis banget ceritanya! (ga kaya tehnya)
vienne jatuh cinta ya?? keren! pantesan vie ngga suka ma kazune soalnya dia udah terlanjur sama Theo ya!

crita yang menraik banget verin! Verin hebat uy, ceritanya keren semua!!!

saya tunggu chap ke 5nya yaa^^!!!!
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 09, 2009 5:55 pm

Makasi tama~ ^^

iya nih...emang co cwit ckali..ehe..entah kerasukan apa aku waktu buat cerita ini..

Ini juga bikinnya tengah malem..ehe..

Masala kazune dan vie...liat aja de apa yang terjadi dngan mereka d RP ordinary days at tokyo tower...ahaha.. xD~
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Thu Apr 09, 2009 6:31 pm

jangan jangan inget sama daku yah pas nulis cerita ini #__#!

*afk kabur ke Timbuktu
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 31
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Thu Apr 09, 2009 11:48 pm

@ shei: apa seh?? Di mata aku post kmu di atas sperti flame! Dasar!!!

Well...untuk part 5...aku g bisa ngerjain dalam waktu dekat karena kudu ngerjain tugas yg banyak bgt! Waw...tapi akan kuusahakan..

Psst! Tama! Shei! Aku pinjam tamaki dan allan ya...buat next chap...okok?
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Thu Apr 09, 2009 11:59 pm

Yoi! sok aja^^
cuman inget ya klo Tama itu bahasanya super sopan...

klo s allan ma kelaut aja!
*ditendang allan*
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Fri Apr 10, 2009 12:31 am

Iya ak pinjemin

@atas

kalau Allan nya kan dia Wise ceritanya... (ya iya lah mirip sama yang punya ohohohoo *tawa yuuko)
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 31
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 10, 2009 10:35 am

allannnya iya...PMnya??


ga banget!!

eh..tawa yuuko kan punya aku >__< *ditendang*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Mon Apr 13, 2009 2:26 pm

wah..

Rienne suka ama kazune.. tapi vienne suka ama theo..

hm.. kasian rienne.. jika perasaan vienne nya menang dari Rienne , Rienne harus berdekatan terus dengan Theo... >.<

wah.. part 5 nya !!!!

*keren cerita nya!*
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by shiroi_bara Mon Apr 13, 2009 8:13 pm

itu dia... bikin aku sebagai owner Kazune jadi bingung juga... Kazune jadi ga bisa deketin Rienne, sementara ini ada miss understanding di antara mereka...

Chapter 5 tentang Vienne lagi kah? ditunggu....
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 32
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Tue Apr 14, 2009 3:46 pm

jadi...

hubungannya... umm... sementara

Claire ===> Kazune

Kazune <===> Rienne

Vienne <===> Theo

Rejaku <===> Allan

Riechel ===> Nanase

Hmmm... segini yah hubungan semua?

ada lagi tida ya?

o iaa ceritanya ditunggu
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 31
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 14, 2009 8:19 pm

Part5 ~ red eyes, her destiny


Vienne siang itu bersiap-siap untuk mencari material. Dia membawa sebilah belati dan membawa tas selempangnya. Hari ini cukup sejuk untuk pergi keluar ruangan. “yup! Kita berangkat! Aku pergi dulu ya spinell.” Katanya sambil mengelus kucingnya yang terlihat malas-malasan di sofa.

Setelah mengunci pintu dan yakin kalau maling professional seperti Leroy pun takkan bisa memasukinya, vienne berangkat menuju daerah perbatasan. Ditengah jalan, dia bertemu allan. Langsung saja vienne menghampirinya.

“yo allan! Cari material untuk hari ini?” sapanya pada allan. Allan menoleh pada vienne. “iya ri..eh..”kata-katanya terputus ketika melihat warna mata vienne yang merah. “..iya vie. Kenapa? Mau ikut berburu bersamaku?” Tanya allan. “yup! Tentu!” kata vienne sambil menyamakan kecepatan jalannya dengan allan.

Selama perjalanan, vienne memperhatikan sebelah mata allan yang berwarna merah. “sama..”gumamnya pelan. “eh apa?” Tanya allan. Vienne menggeleng. “nggak, bukan apa-apa.” Jawabnya.

Ditengah perjalanannya, allan dan vienne bertemu dengan tamaki. Tamaki langsung menyapa dua orang itu. “ah..allan san. Mau kemana anda hari ini?” katanya, lalu dia melihat pada vienne. “dan...rienne san, dimana kazune san? Biasanya kazune san selalu bersama anda?” Tanya tamaki.

Vienne tersenyum kecil. “ah, hari ini memang dia belum terlihat” jawabnya pendek. “hari ini kita mau ke perbatasan. Cari material. Kau mau ikut juga?” ajak allan. Mendengar ajakan allan, langsung saja tamaki mengiyakan ajakan itu. “tentu saja. Tapi, apa setelah itu saya boleh berlatih dengan anda? Sudah lama rasanya.”jawabnya. allan berpikir sejenak. “tentu saja. Lagipula kita daerah perbatasan cukup luas kan?” kata allan sambil berjalan lagi.

Sepanjang perjalanan, vienne mengamati mata kedua orang itu, yang merah. Sama seperti dirinya. Dia ingat kalau alan pernah berkata padanya, kalau mata merah adalah simbol kalau dalam hidup pemilik mata itu akan terjadi banyak pertumpahan darah. Dia semakin bingung dengan pernyataan itu tapi vienne mengakui kalau pernyataan itu ada benarnya juga.

Setelah berburu material bersama ketiga orang itu, vienne memutuskan untuk berpisah dengan mereka dan menuju fallen palaces. Disana dia melihat Rolly, sang ketua Municipal, tapi dia tidak menghiraukannya.

Segera dia mencari tempat di salah satu ruangan, lalu dia duduk dan mengeluarkan jurnalnya dari tas selempangnya. Rienne sedari tadi tidak keluar, karena dia tahu kalau hari ini adalah hari dimana vienne biasa menulis jurnal mingguannya.

Vienne mulai menulis.
hari ini sudah 11 tahun aku ada. Sudah banyak yang terjadi. Merasakan banyak emosi. Padahal aku ini hanyalah sepenggal emosi dari rienne!

Aku juga pernah merasakan cinta...atau apalah itu. Emosi yang paling tidak kumengerti. Tapi aku sendiri mengalaminya.

Tapi..setelah dipikir-pikir. Rienne juga tidak mungkin menjalani hidupnya sebagai seorang gadis yang berkepribadian ganda. Apalagi dia sudah mempunyai orang yang dia cintai. Wah... sepertinya tugasku untuk menjaganya tinggal sedikit lagi dan digantikan oleh kazune.

Suatu saat nanti (lebih tepatnya kalau rienne dan kazune berencana akan menikah), salah satu dari kami mungkin akan menyatu dengan kepribadian lain, agar bisa menjadi seseorang yang ‘sempurna’ dan normal. Namun pertanyaanku yang terbesar :

Rienne yang melebur ke diriku atau aku yang melebur ke diri rienne?

Jika aku ingin tetap hidup, maka rienne harus menyatu denganku dan identitasku sebagai vienne akan tetap ada. Namun rienne tidak akan ada lagi! Aku tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi kasihan kazunenya..

Sebenarnya, aku masih mau hidup dan diakui. Diakui sebagai seorang individu, bukan sepenggal emosi.

Hhh...aku terlalu egois (maaf ya rie)

Sepertinya keberadaanku tidak akan lama lagi. Dan sepertinya yang dikaakan allan itu benar, kalau orang yang memiliki mata merah berarti hidupnya penuh pertumpahan darah (singkatnya : tragis)
Ok, memang sudah banyak pertemuran yang diwarnai dengan darah kulalui. Bahkan aku juga bisa ada karena siksaan kan?

Apa aku akan mati karena siksaan juga? Bagaimana caranya aku mati nanti? Namun, selama aku hidup, aku akan tetap melindungi rienne.

Tapi yang pasti, suatu saat salah satu dari kami akan menghilang dari tubuh ini.
Vienne menutup bukunya sambil menghela nafas panjang. Dia keluar dari fallen palaces dan melihat langit senja kemerahan.

Dia tersenyum melihatnya. “berapa kali lagi aku akan melihat langit ini?”.

ketika vienne berjalan pulang, seseorang menatapnya dari atas atap fallen palaces, seseorang yang bukan dari ToTo maupun Municipal.

"akhirnya kutemukan dirimu, vienne himiko"

~part5 [end]~
___________________________________________
OOT: siip...sebenarnya ending dari rienne dan viennne bagaimana ya?

bakal ada makhluk baru nih, pertemuan mereka bisa di lihat di RP beyond the Blind Fold *kabur*


Terakhir diubah oleh Verin Ichihara tanggal Fri Apr 17, 2009 2:33 pm, total 1 kali diubah (Reason for editing : ditambah karena ada bagian yang ternyata ilang..maaf m(_ _)m)
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Tue Apr 14, 2009 8:41 pm

wah!!!! Vienne nya tidak bisa mengendalikan emosi!!

wah.. nasib rienne kasian.. bagaimana hubungan reinne dengan kazune jika perasaan Vienne terlalu kuat pada Theo!! DX

selanjutnya!! pengen baca *ngejar Verin*
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 14, 2009 9:36 pm

Ini setting waktunya pas vienne blum ketemu theo loh!
Bayangkan saja kalau sudah bertemu..

Whoa!!! Kacau!
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 17, 2009 3:48 pm

Part6 ~ photograph


Pagi ini, rienne baru bangun dan langsung mencuci mukanya. Setalah itu dia merapihkan rambutnya dan langsung menuju dapur untuk membuat sarapan.

“ah...enaknya hari ini bikin apa ya?” katanya sambil melihat bahan-bahan yang ada. “sebaiknya aku membuat bubur saja.”. lalu dia mulai memasak. Entah mengapa, hari ini dirasanya begitu normal. Terlalu normal sehingga dia merasa aneh pada dirinya sendiri.

Setelah selesai masak dan sarapan, dia langsung bersiap untuk membersihkan seisi rumah. “yosh! Spinell! Main diluar ya! Jangan masuk sampai aku selesai.” Perintahnya pada kucingnya. Lalu dia mulai membersihkan rumahnya.

Ketika dia mengelap foto ibunya, dia tersenyum. “ibu, sekarang ibu dimana ya?” gumamnya pelan. Vienne tersenyum melihatnya. Setidaknya rienne tidak menangis. Entah bagaimana vienne menghiburnya kalau rienne menangis.

Setelah meletakkan foto ibunya lagi, rienne menyapu lantai kamarnya. Spinell masuk dari jendela dan menyenggol foto ibunya.

*pyar*

Rienne menoleh ke arah asal suara. Dia melihat foto ibunya sudah hancur berkeping-keping. Langsung saja dia menghampiri spinell dan memarahinya. "Eh?? spinell?! Kan sudah kubilang kau diluar saja!” omelnya sambil membereskan pecahan kaca yang ada. Spinell langsung keluar lewat jendela lagi.

Vienne mencoba membetulkan foto yang pecah itu. “hm..lebih baik aku saja yang membetulkannya.” Katanya sambil menggambar lingkaran sihir. Namun entah mengapa, pecahan kaca itu tidak mau utuh lagi. Seakan mengisyaratkan sesuatu.

Merasakan firasat buruk, vienne langsung mengambil foto ibunya dan menyimpannya di atas meja. “kita betulkan nanti saja” kata vienne. ”eh? Kok? Kok tidak dibetulkan sekarang saja?” Tanya rienne. Vienne tidak menjawabnya dan rienne kembali muncul untuk membereskan pecahan kaca itu.

Firasat tidak enak. Itu yang awalnya rienne rasakan ketika melihat foto ibunya yang pecah. Tapi dia mencoba untuk tidak khawatir, karena dia merasa kalau semuanya akan baik-baik saja.

Setelah mandi, vienne bersiap siap untuk berjalan-jalan ke luar. Lagipula hari ini rienne juga ingin membeli rompi rajut yang kemarin dia lihat di elatase toko himeta. Rienne mengunci pintu dan keluar rumah. namun ketika keluar rumah, dia merasakan ada orang yang mengikutinya.

Rienne mulai ketakutan karena orang yang mengikutinya itu terus mengikuti dari atas. Sehingga dia tidak bisa melihatnya. “vie, itu siapa sih? Aku takut...” bisiknya pelan. Vienne mulai penasaran juga. “aku juga tidak tahu.” kata vienne. mereka terus berlari sampai di butik himeta.

“terima kasih!”kata rienne sambil keluar dari butik himeta. “yes! Aku berhasil dapet sweater rajut yang lucu ini!” seru rienne senang. Vienne juga sudah tenang karena orang yang mengikuti mereka tadi sudah tidak terlihat lagi sejak mereka masuk toko. entah mengapa, vienne jadi ingin ke fallen palaces. “eh, rie, ke fallen palaces yuk?”ajak vienne. dan akhirnya mereka pergi menuju fallen palaces.

Sesampainya di fallen palaces, mereka mengambil tempat di beranda istana. Dia duduk bersandar di salah satu pilar disana. “eh, vie, kok hari ini aku tidak bertemu kazune ya?” Tanya rienne. “loh? Hari ini kita belum ke rumahnya kan? Palingan dia bikin sesuatu lagi seharian.” Jawab vienne seenaknya. Lalu vienne teringat dengan penguntitnya tadi pagi.

”rie, kira-kira yang tadi tuh siapa ya?”Tanya vienne. dia sedikit kesal karena tidak tahu siapa yang menguntitnya tadi. “eh? penguntit yang tadi ya? Hm..aku juga kurang tahu.”.

“oh..yang tadi itu aku.” Kata seseorang yang melompat dari atap dan langsung berdiri di depan rienne. Rienne yang ketakutan menutup matanya, tapi dia membuka matanya lagi karena mengenal suara si penguntit itu. “kak theo?” ucap rienne. Theo langsung duduk di sampingnya dan mengelus kepalanya. “hei..apa kabar rie?”

Vienne langsung muncul. “oh..yang tadi itu kau?” tanyanya dengan nada kesal. “kukira siapa. Berbakat sekali kau jadi stalker.” Sindirnya lagi. Theo hanya tersenyum kecil sambil merangkul bahu vienne. “ada yang ingin kubicarakan” katanya.

Vienne terkejut. “kalau mau membicarakan sesuatu kenapa kau sampai menguntit kami segala?” Tanya vienne dengan sedikit curiga. Theo tersenyum sedih. “karena aku tidak bisa berbicara denganmu di luar sana, tidak bisa..karena itu aku mengikutimu sampai kemari.”. “jadi, ada apa?”Tanya vienne lagi.

“oh iya, sebelumnya, ada cara tidak agar rie tidak tahu pembicaraan kita?”Tanya theo. vienne mengangguk pelan. “tentu saja ada, aku harus mengambil kesadaran rie sepenuhnya.”jawabnya. theo mendekatkan wajahnya ke vienne. “rie, jangan muncul dulu ya... aku mau melakukan ‘sesuatu’” katanya sambil tersenyum jahil dan mencium pipi vienne.

Rienne mulai mengerti maksudnya theo. ”yah..setidaknya aku tidak akan mengganggu kalian berpacaran.”katanya. Lalu kesadaran sepenuhnya diambil oleh vienne. wajah vienne masih merah dan jantungnya seperti hampir copot ketika Theo sangat dekat dengannya.

Theo menjauhkan wajahnya dari vienne. “sebenarnya aku hanya ingin memberitahukan sesuatu yang tidak boleh rienne tahu.” katanya. Wajahnya menjadi serius. “hem? Apaan?” Tanya vienne. “tapi kau harus bisa menjaga rahasia ini sampai saatnya tiba. Kau harus menjaga perasaan rienne.” Kata theo lagi. Vienne hanya diam saja menunggu kabar yang sepertinya tidak enak itu.

Theo memejamkan matanya sebentar. Rasanya apa yang akan dia sampaikan ini terlalu berat, “ibu kalian...sudah meninggal..”. vienne sangat terkejut mendengarnya. “me...meninggal? bagaimana kau tahu?!” katanya. “setelah kalian pergi dari rumahku waktu itu, terjadi perang besar-besaran. Semua orang di sana tewas...termasuk Suzuka yang waktu itu masih tinggal di sana..”kata theo sambil menatap vienne yang masih tidak percaya.

“tunggu, jadi selama kami di sana, Ibu juga ada di dunia yang sama?” Tanya vienne lagi. “iya..”jawabnya pendek. Vienne menjadi emosi. “kenapa kau tidak memberi tahu kami??!!!”. Theo langsung memeluk vienne. “maaf...masalah itu..Suzuka sendiri yang memintanya padaku untuk merahasiakannya....”katanya pelan.

Vienne makin bingung. Dia tidak tahu bagaimana caranya dia memberitahukan berita ini pada rienne. Dia tidak bisa membayangkan reaksi rienne kalau dia menceritakan semuanya.

Setelah mereka terdiam sejenak. Akhirnya vienne berbicara lagi. “baiklah...aku akan merahasiakannya dulu dari rie..sementara..”katanya. “terimakasih vie, aku tahu kalau kau memang bisa diandalkan. Dan..oh ya! Ada pesan dari ibu kalian. Dia meminta maaf karena dia tidak bisa bertemu dengan kalian waktu itu. Dia juga meminta maaf karena membuat kalian menunggu. Lalu katanya kalian harus bisa bertahan hidup dan bahagia.”katanya lagi.

Mereka lagi-lagi terdiam. Kali ini mereka duduk bersebelahan. Vienne menyandarkan bahunya dan berkata, “hei..apa kau merindukanku?”. “yah..5 hari tidak bertemu serasa 5 tahun..”jawab theo sambil tersenyum. Vienne tertawa kecil. “haha..kalau aku sih, memang menunggumu selama 5 tahun..” katanya sambil melihat theo. Theo memegang dagunya dan mendekatkan wajahnya ke vienne. “senangnya..ternyata kau menungguku.”. vienne menutup matanya.

Namun tidak terjadi apa-apa. Setelah dia membuka mata ternyata Theo sudah tidak ada di dekatnya lagi. “tapi itu bukan mimpi.....”katanya pelan sambil berjalan meninggalkan fallen palaces.

“aku pulang Spinell!!” teriaknya ketika pulang. “rie, sekarang kau boleh keluar. “kata vienne sambil duduk di sofa. Spinell mendekatinya dan tidur di sampingnya. ”ah..tadi kalian habis ngapain?? Pacaran ya??” goda rienne. Vienne hanya tersenyum, “he-eh..mau tahuuuu aja!” katanya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar.

Sesampainya di kamar, vienne melihat foto ibunya yang tanpa pigura di atas meja. “ah..ibu..”bisiknya pelan. Dia menggambar lingkaran sihir dan membuat pigura yang baru untuk foto itu. “istirahat yang tenang ya...ibu..”kata vienne dalam hati sambil meletakan foto ibunya yang berbingkai hitam dengan ukiran bunga bakung di bawahnya.

~part6 [end]~
__________________________________________________
OOT: ea..uda sampai part 6 (mengalahkan yang laen xD *dicincang)

silahkan dibaca dan dicaci maki dikomentari Very Happy
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Fri Apr 17, 2009 4:13 pm

wah!!!!!!

rame banget!!!!

wah..wah..*mendadak gilla*

wah.. rienne ama vienne hubungannya jadi lancar.~ xD

part 7 *teriak di ggunug everst*
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Fri Apr 17, 2009 4:16 pm

makasiii ^^

eh? emang selama ini ga lancar ya? :3

kalo part 7.....mungkin setelah main storynya jalan kali ya.....

*stuck ga ada ide*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story - Page 2 Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik