[RP] Municipal Basement

Entah kenapa, Shuuji merasa biasa saja diancam seperti itu--oke, karena ia tahu kertas-kertas mantera seperti itu tidak akan mempan padanya.

Ah, ia sedikit geram. Mau bicara sejelas apapun, cara bicaranya memang seperti itu. Dan Rolly menginginkan lebih.

"Sudah... Cukup jelas..." komentarnya.

"Mata air.. menarik teleport ke sini.. Dan aku.. Tak ingin.. Matahari..." serunya menjelaskan. Entah apakah Rolly dapat mengerti maksudnya atau tidak.

"Shuuji, biar aku jelaskan." suara Rejaku berubah, menjadi lebih dalam, dia sudah mengangkat mukanya.

"Kami disini karena ketidaksengajaan... cuma itu, temanku ini ingin mampir dan jalan-jalan kemari, namun ia tidak mampu bila terkena matahari, itu saja, karena itulah kami mencoba mencari jalan yang tidak dilewati cahaya matahari.

"Dan sampailah kami kesini." Rejaku menatap tajam Rolly, tampaknya dia serius sekarang.

"Kalau diperbolehkan, kami akan pergi dengan tenang sekarang, kalau tidak, terpaksa kami pergi dengan... tidak tenang..." kata Rejaku lagi, rasa sakit mulai menjalari tubuhnya, dia memikirkan Allan. Dia juga ingin membawa Shuuji pergi dari tempat ini sebelum dia tidak kuat, meski bayarannya nyawa.

...

Rolly memperhatikan kedua penyusup tempat itu. "Oh... lalu kenapa kalian memakai seragam Municipal Building?" ia bertanya sambil menunjuk kostum Rejaku dan Shuuji.

Tadinya mungkin ia bisa percaya dengan alasan tersesat atau apalah itu karena banyak celah untuk memasuki bangunan ini bagi mereka yang tahu di mana pintu rahasianya. Namun tentunya aneh bagi seseorang yang tersesat jika mereka malah mendalami tempat yang sebenarnya tidak mereka ingin tuju.

"Yah intinya, kalau kalian mau bersahabat dengan kami kalian bisa melalui pintu depan kan, dengan teleport?" tukasnya sekali lagi, memperjelas bahwa mereka memang penyusup.

"Oh, seragam ini? Kami menemukannya di daerah padang pasir... karena kami akan kemari... kami berpikir ada baiknya kami memakainya. Aku tidak masalah kalau harus melepaskan seragam ini." suara Rejaku tetap dalam, wajahnya semakin serius, seiring dengan bertambahnya sakit yang dia rasakan.

"Uh...jangan... sekarang..." pikirnya, tangan kirinya mengenggam dadanya, jantungnya terasa seperti sedang berada dalam sebuah tempat bertekanan udara sangat tinggi, nafasnya mulai tidak teratur, dia mulai terengah-engah.

"Lalu seperti yang saya bilang...*hosh*... teman saya ini tidak suka cahaya matahari... karena itulah dia tidak suka lewat pintu depan *hosh* walaupun dengan teleport... makanya kami *hosh* mencari tempat teleport yang cukup... UGH! *brak!*" Rejaku jatuh, rasa sakit yang amat sangat menjalari tubuhnya saat itu, dia terbaring lemas, lalu sebelum pingsan, menyebut nama seseorang tanpa suara.

"Al...lan....."

Saat itu, Allan merasakan sakit kepala luar biasa, dan pingsan di tempat tidurnya.*

============================
*referencing to Ordinary Days in ToTo

Dan... salah seorang dari mereka tumbang, bagaimana ini? Haruskah hati manusia kembali bekerja? Bagaimanapun juga walaupun berkepala batu dan terkadang tidak pengertian, Rolly adalah orang yang cukup peduli. Setidaknya ia tidak pernah diajarkan untuk membedakan siapapun yang sakit walau itu adalah musuhnya sendiri.

Ia kemudian mendekati Rejaku yang tengah terbaring. Memeriksa keadaannya, sebatas memeriksa. "Wah, dia benar-benar tumbang," ucapnya pelan.

Setelah yakin bahwa lawannya berada dalam keadaan kritis, ia kemudian melupakan akal sehatnya untuk sementara waktu. "Matikan alarm-nya dan buka pintu labirinnya." Ia memberikan perintah. "Kurasa mereka tidak berbahaya jika dalam keadaan lumpuh."

Shuuji tersenyum sedikit. Ia lalu segera menggendong Rejaku di punggungnya. Ia kembali menoleh pada Rolly.

"Dimana... harus kubaringkan?" tanyanya.

Ia lalu segera berjalan keluar dari labirin--sambil menggendong Rejaku. Ia merasa strategi Rejaku kali ini tepat sekali. Dengan begini, ia dapat masuk ke gedung utama Municipal. Ia sedikit senang karenanya.

[Muni Basement OUT]
next : Gedung Municipal..(??)

===========================
OOT: habis ini kemana??

OOT: saya buat main hall municipal sebentar~

_________________________________________________________________________

Rolly berpikir, oh baguslah temannya yang nampak lemah ini sepertinya masih bisa dijadikan alat transportasi.

"Ikut aku..."

Ia membuka jalan menuju gedung utama Municipal Building. Setidaknya walau sedikit perasaan curiga hal itu bisa diurusi nanti setelah kedua penyusup ini dalam keadaan sehat. Kecuali mereka hanya berpura-pura.