[RP] Inner Border of Tokyo Tower Group

Vienne tambah kesal melihat kelakuan claire. "udah, vie...sabar...sabar...."kata rienne meskipun sebenarnya rienne juga sebal melihat claire.

"ah....tapi tetap saja basah! Sudah ah! Pulang dulu!" omel vienne. Vienne menatap claire dengan tajam sejenak. Lalu dia pergi meninggalkan daerah itu. Theo juga mengikutinya.

Rienne juga pergi, diikuti Theo. Tinggallah Allan dan Claire disana.
"Hm... jadi tinggal kita berdua... mau kembali juga?"

Lokasi : Tak jauh dari tempat Allan

"Sungguh membosankan" gumamnya sendiri.

Ia melihat kesekelilingnya.

"Allan ... dan siapa satu orang lagi itu" ujarnya sambil mengamati Allan dari kejauhan.

Lokasi : Tempat spawn mutan, padang pasir Inner Border, Penanda ke lima (tempat spawn no.5)

Claire ternyata sudah pulang. Allan sendirian.
"Wah... aku ditinggal disini..."
Di tempat sesepi itu... Allan mendengar suara. Allan merinding sendiri, padahal cuaca sepanas itu, tapi sepertinya ada suara membicarakan dia, melihat ke sekitarnya, dia melihat seseorang.

Leader Wang sedang ada di Inner Border.

"Le...Leader Wang...?" serunya, jarang sekali Leader Wang keluar dari tempatnya di atas tower.

"Saya... siap menjalankan perintah anda, Leader." serunya seraya menegakkan badan. Padahal Wang masih cukup jauh dari tempatnya, sepertinya.

Xie Zhi berjalan perlahan mendekati Allan.

"Uhm .. itu?! Sudahlah" Xie Zhi yang tadinya berniat menanyakan mengenai Claier membatalkan niatnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Xie Zhi pada Allan

Leader Wang berbicara tegas dan langsung ke pokok pikiran, seperti biasanya.
"Tadinya... mengajak beberapa... 'orang baru' untuk berjalan-jalan... mereka minta diantar... jadi kuantar kemari... ternyata, saya salah persepsi." ujar Allan, sedikit tertawa, namun cepat kembali ke sikap sigap.

"Leader... kalau anda sendiri...?" Allan balas bertanya, alisnya mengernyit sedikit.

"O! Begitu rupanya" ujarnya singkat

"Aku sedang mencari udara segar sejenak, sekaligus melihat-lihat keamanan disini" lanjutnya lagi.

Xie Zhi menatap Allan dengan tajam.

"kalau kau punya waktu senggang, mau ikut berpatrolo denganku sekarang" tanyanya pada Allan.

Mendengar ajakan itu, tentu saja Allan tidak menolak.
"Ah, tentu, Leader... mari..." Allan mempersilahkan ketuanya jalan duluan, barulah ia mengikutinya.

Inner Border sebenarnya adalah tempat yang aman... mutan yang muncul pun hanya mutan-mutan kecil dan dapat dihancurkan dengan mudah bahkan dengan kemampuan para penduduk biasa.

Xie Zhi berjalan perlahan sambil memperhatikan sekitarnya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Waspadalah waspadalah. Sepertinya ada yang tak beres disini" ujar Xie Zhi pada Allan.

Tak lama kemudian dari kejauhan tampak sesosok bayangan hitam yang cukup besar. Bayangan itu makin mendekat kearah mereka denga cepat.

Dengan berhentinya Wang, Allan pun ikut berhenti.

"Waspadalah waspadalah. Sepertinya ada yang tak beres disini"

"Apa maks... Leader?" Benar saja, tiba-tiba bayangan hitam mendekati kedua orang Tokyo Tower itu. Pergerakan bayangan hitam itu cepat, dan gerakannya berubah-ubah, pola gerakannya seperti zig-zag. Allan menghunus Akai Suzu.

"Leader... saya siap kapanpun."

Makhluk besra yang matanya bercahaya itu semakin mendekat dan mulai menyerang mereka dengan garangnya.

Xie Zhi menarik mainan kalungnya yang berbentuk kunci itu, menggenggamnya dengan erat. Kunci itu semakin membesar dan kini menjadi senjata andalannya.

"Shield!" ujarnya tiba-tiba setelah makhluk itu mulai menyerang dengan menabrakkan tubuhnya yang bersa itu kearah mereka.

"Makhluk apa ini" ujar Xie Zhi sedikit kaget

"Be...besar..." Allan sedikit kaget, ukuran makhluk itu besar, sangat besar. Buru-buru Allan sadar dari lamunannya.

"Uh... besar... tapi lambat..." Makhluk besar itu, berwarna hijau, dengan beberapa tentakel di mulutnya. Matanya bercahaya, makhluk itu mencoba menabrakkan dirinya lagi ke Allan dan Wang.

"Leader... apa yang harus dilakukan...?" Akai Suzu dan Siegmund sudah terhunus, tinggal menunggu perintah Wang akan apa yang harus dilakukan.

OOT : Bertentel? Kok saiia inget Davi Jones ya xDD


"Bagaimanapun juga kita harus membereskan makhluk itu sebelum semuanya terlambat" ujar Xie Zhi pada Allan.


Zhi menarik sebuah kartu dari balik bajunya.

"agidyne Fire!" ujarnya

Lidah api yang cukup besar mulai menyambar makhluk itu, namun makhluk itu tampaknya tenang-tenang saja dan kemudian menghindar dengan santainya.

"Sial!" ujarnya kesal

Fire yang dilepaskan oleh Wang bisa dihindari oleh monster itu.

"Ack! Monster sebesar itu masih bisa menghindar? Heaaa! God's HandSakigake no Ichi!" Allan melesat maju dan melancarkan empat tebasan pada makhluk itu, sepertinya efeknya tidak besar.

"Tsch, Leader! Kepalanya!" Allan menunjuk kepala monster itu, yang adalah tempat menempelnya tentakel-tentakel itu.

Monter itu mulai menjulurkan tentakelnya yang seperti cambuk kearah Allan, mungkin monster tersebut mengetahui bahwa kelemahannya sudah disadari oleh Allan.

"Sword Hassou Tobi" ujar Xie Zhi melepaskan kartu Sword

Xie Zhi bergerak dengan cepat dan menyabetkan pedangnya kearah tentakel mons tersebut. Namun sepertinya monster itu cukup lincah untuk menghindar sehingga hanya sebagian tentakel yang terpotong.

Monster itu terhuyung kebelakang dan mulai mengeluarkan seuara seperti jeritan yang memilukan. Monster itu kini nampak marah dan semakin buas.

Semakin lama, serangan dari monster itu semakin ganas, kali ini bahkan keluar bola-bola cahaya kecil dari dalam mulut monster itu, yang bergerak mendekati Allan dan Wang.

"Uh? Leader, bola-bola itu...*DUAR!* AH!" Salah satu bola yang sangat dekat tiba-tiba meledak!

"Uh! Monster ini..." Allan yang terkena ledakannya agak terengah. Dia bertumpu pada Akai Suzu dan Siegmund.

"Kau tidak apa-apa?" Xie Zhi mendekati Allan

Sepertinya dibalik wajah dinginnya itu, ia mengkhawatirkan keadaan Allan.

"Sepertinya ini bukan bintang monster biasa. Kita harus lebih waspada dan tidak meremehkannya" ujarnya lagi.

Kini monster tersebut mengelurakan cakarnya yang tajam, dan kembali mulai menyerang kearah mereka.

"Bola-bola cahaya tadi... sepertinya bisa mengikuti kita." Allan berdiri, sepertinya luka bakar akibat ledakan tadi tidak parah.

"Uh, cakar!" Allan melompat mundur, sebelum melesat lagi kearah monster itu.

"Bakukonshin!" Dua buah tebasan bercahaya dilakukan oleh Allan, Akai Suzu dan Siegmund menembus kulit monster itu secara bersamaan. Monster itu meraung lagi, Allan sampai harus menutup telinganya.

"Uh!"

Darah segar berwarna kehijau-hijauan mengucur cukup deras dari tubuh monster itu, tampaknya serangan Allan tadi telah melukainya cukup parah.

"Bagus, sepertinya seranganmu itu cukup untuk memperlemah pertahannya." ujar Xie Zhi pada Allan

Xie Zhi menarik sebuah kartu dari saku bajunya.

"Wood!" ujarnya lagi.

Tiba-tiba bitu banyak tumbuhan rambat bermunculan dan melesat kearah monster itu. Tumbuhan-tumbuhan itu kini mengikat kuat tubuh monster itu, sehingga monster itu menjerit lebih kuat. Semakin monster itu meronta maka semakin kuat pula ikatannya.

Kazune yang sedang berpatroli di dekat inner border melihat leadernya dan allan sedang melawan monster raksasa. Kazune yang berniat datang membantu dihadang bola bercahaya. Kazune langsung mundur dan menembak bola itu.

kazune menghampiri mereka sambil memegang sniper rifflenya dengan posisi siaga.
"allan, kamu tidak apa-apa?" kazune menghampiri allan yang sepertinya terluka. "Pakai potion ini." kazune memberikannya pada allan.

"leader zhi, dimana titik kelemahan monster itu? Biar aku menembaknya dengan dari jarak jauh."

Xie Zhi menunjuk kearah kepala monster bertentakel itu.

"Berhati-hatilah, itu bukan monster biasa yang sering muncul disekitar sini. Ntah datang dari mana makhluk itu" ujar Xie Zhi pada Kazune.

Monster itu terus meronta berusaha melepaskan diri dari jeratan tumbuhan rambat tersebut. Ia menjerit dan meraung keras.

Allan mengangguk menyetujui, monster itu memang tidak berasal dari daerah sini, karena memang tidak pernah ada monster seperti itu disini.

"Leader... mungkinkah ada seseorang yang... ah, tidak..." Allan melesat kedepan monster yang sedang terjerat itu.

"Hajin No San! Oboro Naru Ni! Tsui no Rasen!" dua belas tebasan, sayatan, dan hantaman berbeda dilancarkan, monster itu mulai lemas.

"Leader! Dia sekarat!"

"biar aku yang tembak." kazune mengarahkan senapannya ke arah kepala yang ditunjuk xie zhi.

allan menebas.
"bagus allan."
dan...
kazune menembak tepat di kepala monster. Jangan ragukan akurasi kazune.

Dalam sekejap monster itu kini menjadi debu dan terbang bersama angin (halah?!).

"Berhasil berhasil! berhasil!" ujar Xie Zhi sambil sedikit tersenyum, baru kali ini ia menunjukkan ekspresi seperti itu.

Xie Zhi berjalan perlahan mendekati tempat dimana tadinya monster tersebut terikat. Ia berjongkok dan seperti memungut sesuatu disana.

"Ini ... " ujarnya singkat

Allan mendekati Leader Wang, sepertinya monster itu menjatuhkan sesuatu, yang dipungut oleh Leader Wang.

"Leader... ada apa...?"

--------------------
auh pendek >_<