[RP] Municipal Kafetaria

Sedikit kata-kata rancu meluncur dari mulut Kishinami. Rolly agak kebingungan, ia terbiasa dengan kata-kata lazim... belum memperbaharui tata kalimat yang lain.

"Gelap katamu? Bukannya di sini sudah dipasang lampu?" ujarnya polos... walau nampak seakan dewasa ia tetaplah anak-anak yang masih polos.

Rolly kebingungan sendiri dengan makna ucapak Kishinami, tapi ia bisa membenarkan bahwa dapur Municipal memang terlalu besar untuk satu-atau dua koki. Mungkin menambah koki adalah ide yang bagus, setidaknya.... Ia teringat sesuatu.

"Ngomong-ngomong Tuan Ninja, kalau kau menjadi koki lalu bagaimana pekerjaanmu sebagai fighter?" satu hal, Kishinami masih menjadi pasukan pelindung di tempat itu.

Lokasi: Dapur.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, kau tak usah mengatakannya kepadaku, koki-san." ujar Kuranpuri pelan pada koki utama di belakangnya. Pria besar itu menyilangkan tangannya dengan ekspresi (sok tahu?) puas. Kuri pun melanjutkan kegiatannya mengelap piring-piring dengan wajah serius, "Menurutku Shikarazawa-san juga seseorang yang menarik. Dari semua orang di gedung pemerintahan ini, dia lah yang paling berusaha mengingkari keberadaannya. Memang menarik. Tapi aku berjanji akan membatasi pendengaran ke kepalanya, aku ingin menghormati keputusannya untuk menyimpan hal-hal yang ingin ia rahasiakan. Lagipula ada hal-hal yang memang harus dikatakan, agar bisa dimengerti. Kalau yang lainnya...aku masih ingin mengenal mereka lebih baik lagi. Pokoknya begitulah."

"Nah, terima kasih atas segalanya"

Setelah penjelasan panjang lebar itu, Kuranpuri membungkuk hormat ke koki utama dan keluar dari dapur. Di kafetaria, ia melihat Rolly dan Kishinami, tampaknya sedang membicarakan tentang sesuatu yang penting. Ia tidak mendengar pikiran mereka dari tadi, karena pikirannya sendiri penuh dengan hal-hal lain. Kuri pun tersenyum kecil, "Rolly-ou, dan semuanya, aku memohon diri dulu. Aku harus kembali, hari ini giliranku mengawasi anak-anak tidur siang. Shikarazawa-san, terima kasih banyak atas bantuanmu!" melihat Kishinami membuka mulut, Kuri lekas melanjutkan, "Ah, tidak perlu. Aku bisa sendiri. Mari~"

[clamply OUT]