[RP] WTH?! Clamp Wonderland! <3

Waduh ,ambah lagi orang yang super duper aneh. Ada seorang perempuas yang berani menggoda perempuan yang mengaku sebagai ketua OSIS. Ia bahkan menggoda sang ketua OSIS untuk menikahinya. Suoh kontan terkejut. Apa yang terjadi di sekolah ini? Mengapa semua muridnya aneh-aneh!!

"Hei ! Apa yang kalian lakukan, ini sekolah!! Dan kalian sama-sama perempuan. " Uca Suoh sudah setengah teriak , dia sudah benar-benar bingung dengan apa yang terjadi.

"APA KAU--"

--blablablabla. Astaga, Fuuma hanya bisa mendengar suara 'blablabla' setelah kata-kata 'apa kau'. Fuuma meloncat menjauh ke belakang supaya bisa mendengar suara si gadis satu ini dengan jelas, tapi hasilnya nihil. Justru tubuhnya yang makin terdorong ke belakang, dan ia pun nyaris jatuh terduduk di hadapan si gadis yang sekarang ini lokasi berdirinya hanya berjarak beberapa sentimeter darinya. Untung saja, setelah ia tahu bahwa ia akan jatuh terduduk, dengan cepat Fuuma langsung refleks menggunakan kedua tangannya yang panjang tidak tanggung-tanggung untuk menjadi titik tumpu. Tapi mata Fuuma yang sejak dari tadi terbelalak tetap saja terbelalak. Ia betul-betul tidak mengerti maksud gadis satu ini. 'Apa kau?' kan maksudnya bisa beda-beda, rite?

Tapi--Kau kira aku bodoh sehingga hanya bisa jatuh terduduk, nona?

Tentu saja Fuuma masih punya senjata pamungkas. Ia boleh saja tidak bisa memeluk si gadis ini dan langsung melepaskannya hanya karena ia butuh bernafas walau hanya sesaat, tapi tunggu, sepertinya nona cantik ini tidak sadar kalau Fuuma masih punya beberapa gumpalan kertas yang masih tersisa di kantong seragamnya. Untung saja Fuuma masih membawa tas selempangnya yang berisi buku-buku yang berhamburan dan alat tulis yang berhamburan juga--semua ini gara-gara dia jatuh terduduk tadi. Spontan Fuuma refleks mengambil alat tulisnya, menulis-nulis sesuatu di kertas buramnya, dan--

--SYUUUUNGG!!

Sempurna, kertas buram yang sudah ia bikin origami jadi seekor burung raksasa itu melayang sukses dan hendak mengenai si gadis maid. Tak ada yang tahu tulisan apa yang Fuuma tulis di situ, kecuali Fuuma sendiri dan mungkin si gadis maid itu. Itupun kalau si gadis memang sudah menangkapnya dan membaca tulisan itu.

"Hei! Apa yang kalian lakukan, ini sekolah!! Dan kalian sama-sama perempuan,"

Satu suara lagi terdengar, dan suara perempuan lagi. Kali ini adalah gadis berambut mangkok berwarna biru, mengenakan pita pink dan berseragam kimono biru-putih dengan motif kupu-kupu dan obi kuning--terlalu biasa, sayangnya, sedangkan Fuuma tidak suka sesuatu yang 'biasa' atau 'membosankan'. Tampangnya pun juga biasa-biasa saja kalau dibandingkan dengan gadis maid yang Fuuma lempari kertas buram tadi. Apalagi suaranya yang jelas-jelas merusak citra wajahnya, membuatnya terlihat seperti nenek-nenek yang sedang memarahi cucunya--YUCKS.

Dari kacamata purba mana memangnya kalau aku terlihat seperti wanita, hm? batin Fuuma, sambil mendengus kesal dan menyimak omongan orang itu dengan sebalnya, kemudian mengambil beberapa kertas buram lagi dan dibentuknya agar seperti bola, dan melemparinya ke arah gadis-yang-terlihat-seperti-nenek-tua itu. Memang sengaja tidak ia tulis apa-apa, karena memang ia tidak punya perasaan spesial pada si nenek-nenek sok gadis itu. Lagipula, umur Fuuma juga baru 18 tahun.

--------------------------------------------------------------------------

((OOC: clue buat momoh yang maenin kamui, kertas yang fuuma lemparin itu isinya kira-kira seperti pernyataan cinta, karang sendiri yak isinya kek gimana~ *disepak* terus, maaf kalo ooc, habisnya gw buta CLAMP TT^TT jadi agak-agak ga tau sifatnya mreka))

@ca, loh? ga ngeliat hokuto sebagai subaru ya? soalnya kan kaya tukeran gender.
~~~~~~~~~~~~~

Eh? Kenapa orang yang 'menyamar' menjadi dirinya ini mengatakan bahwa dia Subaru? Oh! "Subaru? Masa kau... " Pualam hijaunya membulat, seketika berkaca-kaca. "Kau ingin menyenangkan Nee-chanmu sampai operasi jadi Perempuan!! Nee-chan sangat terharu!!" Teriaknya sambil memeluk Subaru perempuan erat-erat. Oh... ada tetes air mata yang jatuh di pipinya.

Eng... sebentar. Kenapa gadis pemilik pualam violet itu mengatakan Subaru sebagai Hokuto dan Hokuto sebagai Subaru? Bibirnya dikulum sembari berpikir keras. Aneh... Betul-betul aneh! Memang Subaru sudah operasi jadi perempuan, tapi Hokuto masih perempuan kok! Ya, kan? Lagipula Subaru sudah mengetakan bahwa dia itu Subaru? Jadi? Eng... Semuanya aneh!!

Hahah, lupakan itu karena ada tontonan yang lebih menarik. Gadis tadi dipeluk oleh perempuan yang... Hem... Macho! Hahaha, kasihan sekali gadis itu, tapi kenapa gadis itu mengatakan bahwa dia laki-laki? Ingin jadi laki-laki, hem? Waduh... Kenapa tidak terima nasib saja sih, kalau sudah dilahirkan jadi perempuan ya jalani saja~

"Hei~ Aku ini Hokuto loh! Lagipula perempuan sepertimu memang manis sih, hihihiih... Tapi hebat juga bisa disukai sesama perempuan." Ujarnya seraya terkikik.

@Tante: nggak liat ke bawah, cuma mukanya aja *disepak*
--------------------------------------------------------------------------

Loh?! Nampaknya Hokuto salah paham atau salah lihat dengan semua kejadian yang menimpa dirinya. "A... apanya yang ingin menyenangkan Nee-chan!! Bukannya Nee-chan sendiri yang mendandaniku tadi dan sekarang malah berpakaian seperti lelaki!" protes Subaru cepat-cepat sebelum Hokuto melakukan hal macam-macam lagi padanya.

Dan... ah ya pemandangan antara girly mode Kamui dan Fuuma serta semua yang ada di sana membuat Subaru tambah bingung. Ia yang biasanya kalem jadi mendadak ingin menghancurkan kepalanya sendiri.

"Sebenarnya ada apa sih di sini?!" tanyanya dengan suara keras.

Gila. Semuanya gila! Titik.

Shit, orang macam apa dia ini, hem? Menjijikan, perempuan tak tahu malu dia. Melamar seorang lelaki tetapi dipenglihatan orang gila tersebut adalah perempuan. Dan orang sinting itu perempuan! Berarti dia penyuka sesama jenis?! Gila. Kamui saja walau sering diganggu oleh Fuuma, tidak sampai membuka hatinya. Hanya menerima dengan tenang sikap tingkah lakunya. Perempuan itu mengirimkan suatu kertas tidak penting kepada Kamui. Memangnya mau apa sih? Tidak segan-segan sang Ketua OSIS mendekati perempuan aneh lalu menamparnya. "Sadar! Sifatmu aneh! Hentikan tingkah lakumu. Disini kita sedang menghadapi bahaya, tau?!" walau dengan perasaan benar-benar bersalah, tetapi Kamui merasa ini yang harus dilakukannya.

Mendekati Subaru kembali "Subaru! Bukannya kau menolongku" melirik kepada Hokuto, "Aku juga tidak tahu! Yang penting sekarang kita keluar darisini. Masalah orang itu lupakan saja" sembari jari putih lentik menunjuk arah perempuan yang mengajak nikah Kamui.

BAM!

Suara apakah itu? Seperti pintu yang tertutup dengan keras. "Siapa?!" sedikit teriak memperingatkan orang yang dikira Kamui iseng semata. Tidak ada jawaban, "Oke, aku lihat dulu situasinya. Kalian ada yang ingin ikut?"

Hem? Apa Su-chan membenturkan kepalanya saat tertidur barusan. Kan dianya yang operasi menjadi perempuan semanis itu makanya Hokuto jadi mendadaninya lebih bersemangat daripada mendadani teman-temannya yang minta tolong padanya. "Hahahha~ Pakai celana jeans untuk menyelinap ke sekolah pada malam hari itu sama dengan PEN-TING! Tahu! Lagipula gara-gara adik kecil yang manis ini tertidur di sekolah padahal sudah malam seperti ini makanya nee-chan sampai harus menyelinap ke gedung sekolah dan menghadapai mara bahaya malang melintang begini~~" Ujarnya panjang lebar seraya mengacak-acak rambut adik kesayangannya itu.

Weits! Suara pintu tertutup yang cukup keras. Yak, cukup sebut 'terbanting'. Si perempuan berpualam violet itu segera memesang sikap siaga 1. Halah~ Rasanya tidak perlu seperti itu kan?

"Oke, hitung aku sebagai nomor 1." Ucapnya enteng.

OOC: gg kbayang kurogane jadi cewe =)) =)) wkwkwk .
tapi... webe ni ==; <<tapi pengen gabung? ngaco!

setting masi di ruang osis kan?
full of OOCness =))

= = =

Kurogane berjalan dengan 'gahar'nya menuju ruangan OSIS. Rok pendeknya
seperti tak cukup menutupi kakinya yang panjang semampai karena ia
jalan dengan model lelaki. Yah...mau apa lagi coba?

BRAK!

Dibantingnya pintu ruangan OSIS tanpa mengetuk lebih dahulu.

"Apa-apaan sekolah ini?! Siapa yang menelponku barusan dan menyuruhku datang?! SIAPA?!!" teriaknya tak terima. Ia masih memakai seragam sekolah hingga semalam ini karena baru saja pulang dari kerja sambilannya.

- - -

ok .silahkan mo lanjutin apaan =)) gajhe

@Himeh: *nggak kebayang sumpah!*
-----------------------------------------------

... Subaru terdiam mendengar celotehan saudara kembar (yang nyatanya selalu lebih menang darinya). Ia mendengar perkataannya dan memasang wajah... tidak percaya.

"Ka... kalau nee-chan ke sini untuk menjemputku, seharusnya tidak perlu ada acara mendandani orang seperti ini segala!" protesnya lagi sambil kemudian mengelap make-up di wajahnya dengan lengan bajunya. Untung sebelumnya Hokuto sudah mengacak-acak rambut rapinya.

Dan...

BRAK!

Seorang wanita bertubuh jangkung memasuki ruangan itu sambil berkomat-kamit tidak jelas. Sejujurnya Subaru tidak yakin... ia tidak mau mengomentari hal ini.

OOT :Buset, makin lama makin cacadh XD...
--------------------------------------------------------------

Waduh keadaan makin runyam, toba-tiba ada orang yang datang lagi kali ini perempuan kalau Suoh tidak salah melihat dan ia langsung berteriak dengan lantangnya seperti lelaki.

"Siap kamu??" Tanya Suoh yang makin bingung dengan keadaan disini.

@hime, bayangin aja kuro-chan pake baju meid pas festival horitsuba!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hauh~ Adiknya yang manis ini sungguh-sungguh bikin gemas! "Habis Su-chan manis sih~" Jwabanya enteng. Seolah itu sama sekali bukan hal yang besar. Sama seperti makan 3 kali sehari.

BRAK!

Ups! Apa itu? Wow~ Cewek super macho! Oke... Lihatlah postur tubuhnya yang tegap dan otot-otot lengannya. Yang tadi membanting pintu dengan tenaga monster tadi pasti dia.

"Hei~ Jangan kasar-kasar. Kasihan pintunya kan~" Ucapnya tenang dengan nada riang. Apa tidak takut? Jawabannya : Tidak tuh~

Hahahhaha, masih saja mengalungkan lengannya dileher adik kembarnya. Uh~ Seperti biasa. Su-chan tidak berkometar ya.

'Plok!'

Subaru hanya bisa menepuk jidatnya sendiri begitu lagi-lagi mendengar dari mulut nee-chan nya kalau dirinya manis. Ya tentu saja manis, kembarannya saja perempuan dan sama manisnya. Tapi setidaknya, anak ini tentu ingin diakui sebagai laki-laki yang ganteng daripada terus didandani biar semakin manis.

Ah ya sudahlah, Subaru tidak terlalu ambil pusing. Toh ia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu. Yang jadi masalah di sini adalah keadaan sekitarnya, sungguh amat aneh sekali.

Dan ia hanya bisa menghela nafas melihat semua itu, "Ah sudahlah, nee-chan sebaiknya kita pulang saja. Keadaan di sini makin aneh..." ucapnya kemudian menyerah dengan situasi amat getir itu.

dengan ini ditetapkan perubahan nama untuk 'Bang Kurogane' menjadi 'Mba Kurohanny'

LANJOOT!!

- - - - -

"WOOI!! Jawab!!!" ia menarik Subaru dan Hokuto yang seperti akan beranjak pergi dengan tangannya entah mengapa jadi memanjang(?) '.'a "Aku tanya siapa yang menelponku barusan?!! Jawab sekarang, atau kau mau 'hadiah'??" ancamnya dengan tampang yang membuat semuanya swt ria.

"Siapa kamu??" Tanya Suoh yang makin bingung dengan keadaan disini.

Kurohanny menoleh dengan tatapan berkilat marah.

"Kau...nggak tau aku..?!" *WHUUURR* kali ini ia betul betul terbakar amarah. Hh...mungkin sedang PMS~~

OOT BERAT!! GAK BISA KEBAYANG FUUMA AMA KURO JADI PEREMPUAN =))=)) *gugulingan ditempat* =)) dikit? males ngetik *shoot* =))
----------------------------------------

Saat ingin melihat situasi dan Subaru pun sudah setuju dan ingin berjalan menuju pintu keluar dan tiba-tiba seorang perempuan yang gila--sama kekarnya dengan perempuan stress dibelah sana *disepak* =))--datang membuat kekacauan dan sedikit membuat Kamui jantungan.

"DIAM! BERISIK! TAHU SITUASI!" yap--emosi Kamui sudah menaik kembali. Ketika ingin mencari keluar dari situasi yang gawat darurat, sekarang kedatangan perempuan--dengan marah-marah tidak jelas.

"Subaru, Hokuto! Mau ikut? Kita akan keluar! Ada yang mau ikut lagi?!" lebih baik segera keluar dari tempat yang kacau ini. Berlama-lama disini tidak akan menyelesaikan masalah. "Baiklah, siapa lagi yang mau ikut? Kau! Sebaiknya ikuti dulu kita! Kita disini terjebak. Jadi jangan membuat kekacauan terdahulu, oke?" mencoba menjelaskan baik-baik kepada gadis yang tadi menobrak pintu.

Suasana semakin ramai dengan masuknya beberapa orang lagi, dan untung bagi Fuuma, ia mendapat korban lebih banyak lagi. Fuuma tersenyum miring, mengacuhkan ucapan si gadis bermata besar dan berambut hitam itu. Apapun yang diucapkan oleh si gadis itu, Fuuma hanya mendengarnya sebagai ucapan positif yang sebaiknya tidak usah terlalu diambil hati. Lagipula, ia masih punya banyak persediaan kertas yang siap dilemparkannya kapan saja, di mana saja dan -- yeah, pokoknya semaunya dia. Fuuma kemudian mengambil beberapa kertas lagi sambil melihat ke arah pintu yang berkali-kali berdecit -- lebih tepatnya, bergoyang -- dikarenakan semakin banyak yang datang. Ternyata lebih banyak perempuan, tetapi tunggu sebentar, Fuuma jadi tidak bisa melihat apapun selain daripada kerumunan orang dan ia sendiri yang terisolasi? HELL.

Fuuma. Benci. Pengisolasian, titik.

SYUUUUUNGGG!!

Sebuah kertas yang ia remas-remas menjadi berbentuk seperti bola mendarat dengan sempurna menuju si gadis bermata hijau dan berbaju ala gothic lolita itu. Fuuma nyengir jahil sambil mengambil ancang-ancang untuk melemparkan lebih banyak kertas "bola" lagi, semata-mata hanya untuk mengajak nikah gadis satu itu. Lagipula, bukankah sudah jadul kalau ia menyatakan cinta dengan terang-terangan dan tanpa media apapun? Pikiran Fuuma mengatakan, cinta itu harus diekspresikan dengan metode se-kreatif mungkin karena jaman ini menuntut kreativitas yang lebih.

"Apa-apaan sekolah ini?! Siapa yang menelponku barusan dan menyuruhku datang?! SIAPA?!!"

Pintu berdecit untuk kesekian kalinya, dari situ muncul mbok-mbok jualan jamu lagi marah-marah. Tapi, tunggu dulu, mbok-mbok jamu ini kok aneh sekali. Fuuma ingat, dulu sekitar beberapa bulan yang lalu, malam-malam begini ia pernah membeli jamu kuat dari mbok satu ini dan pernah menanyai rutinitas sehari-harinya. Jadi secara logika, harusnya mbok ini masih jualan jamu. Ini betul-betul diluar akal sehat! Kenapa mbok-mbok ini masuk dengan berisiknya dan mengomel tentang sekolahan? batin Fuuma agak bingung dan dengan pandangan skeptis yang ia tujukan pada si mbok satu ini.

"Mbok, ada apa toh ya mbok? Kok ora dodolan jamu maneh toh," ujar Fuuma keceplosan, sok sopan dan sok pakai bahasa planet yang sama sekali tidak ia mengerti artinya apa. Terus kenapa bisa lancar? Namanya juga spontanitas. Tapi coba dilihat dulu apakah betul Fuuma bisa menenangkan amarah orang satu ini, sebab bahaya juga kalau tidak bisa dihentikan.

-------------------------------------------------------------------------

((OOC: nah lho, kamui uda ga jadi maid lagi. Jadi gothic lolita :3 kalo omongan ke mbok-mbok jamu alias kuro itu artinya: "Mbok, ada apa sih mbok? Kok ngga jualan jamu lagi,". oh ya, karena keramean, jadi yang gw kacangin jangan marah ya...tapi kalo mau interaksi ama fuuma gpp kok, ini semua juga gara-gara gw ga cepet-cepet repp TT^TT))

"Tidak." Jawab Suoh polos kepada wanita itu. Wanita itu tampaknya sedikit marah karena Suoh tidak mengenalnya.

Dan tampaknya lebih baik Suoh mengikuti wanita yang mengaku sebagai Kamui ini. "Bolehkah aku ikut juga?"Tanya Suoh kepada wanita itu.

Wanita yang menyerupai Kamui itu akhirnya menawarkan untuk keluar ruangan pada Subaru dan Hokuto. Subaru lantas melirik nee-chan nya, ia sudah besar kak bisa mengambil keputusan sendiri, tenang saja.

"Ah ya, sebaiknya kita keluar saja. Nee-chan, kau juga ikut," sebenarnya ini lebih ke kata suruhan daripada ajakan. Ia tidak mau nanti nee-chan nya tersesar karena akan kacau jadinya. Bukan karena takut kakaknya hilang tapi takut Hikuto akan membuat keributan lebih.

Haaah~ sulitnya.

*crep*

dia langsung cepat-cepat menahan Kamui [yang sudah jadi gothic lolita =)) ]

"Jadi...bisa TOLONG anda JELASKAN, siapakah yang menelponku beberapa jam yang lalu?" tanyanya ketus namun jauh lebih tenang.

Kemudian datanglah Fuuma *cewe kekar* yang tiba-tiba mengatainya Mbok sekali lagi... M-B-O-K-J-A-M-U WTF?!! urat kemarahan tampak lagi di kening Kurogane. Dasar temperamental...pantas saja cepet tua..

Tiba-tiba angin dingin bertiup cukup kuat [anggep lah jendela kantor OSIS kebuka =)) kalo gg kan pengap diisi org segitu banyak] dan membuat pintu yang terbuka tadi terbanting keras. Kemudian angin itu menghilang pergi.

"Apa itu tadi?" ujar Kurogane dengan alis [yg terus terusan] berkerut.

_____________________________________________________________
OOC: based from jerit malem@summer event =)) silahkan lanjutin.

Tempat ini semakin lama semakin ramai, yang mana artinya semakin banyak kerusuhan yang terjadi di tempat ini. Sepertinya mata-mata seribu jiwa yang ada di tempat ini juga semakin terbalik saja. Yang laki dikira perempuan, yang perempuan dikira laki—cross-gender, 'amrite? batin Fuuma sambil menaikkan sebelah alisnya dan bola matanya masih bergulir dengan aktif mencari-cari benda yang bisa digunakan untuk menambah kekacauan dan membuat tempat ini menjadi lebih seru. Fuuma nyengir jahil melihat tingkah 'lucu' mereka—siapa lagi kalau bukan tiga orang anak perempuan sangar itu. Sontak saja muncul suatu ide jahil dari Fuuma. Ia mulai merogoh-rogoh isi tasnya lagi, memastikan bahwa buku kamus akbarnya* masih ada. Dengan gerakan tangan yang bagaikan seorang maling laptop, Fuuma mulai mengambil kamusnya.

SYUUUUUNGGG....!!!

Fuuma terkikik geli sambil melemparkan kamus setebal 691** halaman itu setelah sebelumnya mengambil dari tas ranselnya yang abalan itu. Tawa dedemitnya makin menjadi-jadi tatkala kamus akbar itu mulai mendarat sukses dan mengenai seorang gadis berambut biru bertampang innocent (Suoh, red.). Perutnya mulai bergoncang-goncang ke belakang, tangannya mulai memukul-mukul lantai karena tawanya sudah tidak bisa dikontrol lagi. Tinggal tunggu di mana saat kamusnya itu mengenai si gadis bertampang inosen.

Ayo, kena, dong!! Kenaaaa!! Aaaaa.... batin Fuuma dengan (sok)lebainya, berharap kamus yang hendak mengenai gadis inosen itu mendarat tepat sasaran.

"Apa itu tadi?"

Tiba-tiba saja angin bertiup cukup kencang hingga pintu yang sebegitu besar dan kokohnya pun terbuka lebar-lebar. Suara anginnya begitu nyata, seperti hendak menyedot seluruh isi ruangan ini. Fuuma bingung, tak tahu harus berbuat apa lagi. Gara-gara angin kencang ini rencananya berantakan semua. Untung ada si mbok yang menyadarkannya dari alam lamunannya. Fuuma menghela nafas perlahan, tersenyum bahagia. Ia tahu, mbok akan selalu menempati ruang pertama di hatinya dan menjadi satu-satunya alasan baginya untuk tetap hidup di dunia.

"Mbok...Aku—"

Kata-kata Fuuma berhenti. Mulutnya sudah seperti digunting dan lidahnya merasakan bakso panas berupa kekeluan yang luar biasa menyiksanya. Ia bagai berada dalam kutub Utara dan dihujani salju berpon-pon beratnya. Tetapi, tentu saja ia tidak boleh menyerah. Lagipula, kenapa juga takut ngomong sama pahlawan sendiri, coba? Toh si mbok juga tidak akan tega untuk menggigitnya.

"Aku—"



"—minta pangku, Mbok," ujarnya spontan, dengan nada datar dan dikeluarkan seadanya. Spontan saja, ia menggeser posisinya dan hendak mulai untuk duduk di pangkuan si mbok idolanya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
OOC:
*) kamus akbar itu maksudnya ukurannya yang akbar, bukan tebelnya.
**) 691 halaman = credit to kamus Jepang-Indonesia punya gw. jadi itu artinya kamus yang dilempar fuuma ke suoh itu kamus Jepang-Indonesia, wkwkwk.

Alis Kurogane naik sebelah. Heran sekaligus kesal. Urat kekesalan pun mulai tampak di keningnya.

"Kau... mau mati?" WHUUUR Kali ini ia benar-benar terbawa amarah.











= = = = = =
webe!! =A=;;

Manusia disini gila.

Yao, serius. GILA. Spell it! C-R-A-Z-Y. Muka mulai pucat pasi melihat seisi ruangan menjadi aneh. Ini mau pergi mencari jalan malah dihalangi oleh perempuan berbadan kekar. Nak, nak, kau sehat? Jika mau Kamui bawakan sebuah gelas yang berisikan air suci untuk mendinginkan kepalamu yang sudah terbakar oleh api kemarahan.

Padahal yang lain sudah setuju untuk meninggalkan tempat keramat ini. Yang satu malah menarik Kamui. Walah~ Bagaimana nasib mereka? Berdoa saja bersama-sama. Amin. GYAHHHHHHHH APALAGI PEREMPUAN KAYAK FUUMA BODOH ITU. Dia aneh! Tidak seperti biasanya--perempuan manis. Berbicara pakai bahasa planet. Inginnya lempar sebuah kursi ke kepalanya. Tapi tak mungkin.

Menghela napas. Melirik gadis seperti Kurogane-san. "LEPASSSSKAAANNN, kau sama saja seperti perempuan yang disana?!" diam sesaat. "Jika mau kau tenang baru aku jelaskan." dan sepertinya perempuan yang tadi berperilaku aneh itu (F!Fuuma.red) memainkan perasaan gadis yang sedang menarik Kamui.

"SUDAH CUKUP! HENTIKAN!"

Sabar~ Sabar~

Kurogane menengok kearah Kamui masih dengan raut wajah kekesalan.

"Apa kau bilang?" tanyanya dengan urat kemarahannya yang semakin jelas tampak. Siapa yang berani berteriak apalagi membentak didepannya?






= = = = =
WEBE makin PARAH!!! =A=;;

AYo kita ber-RP seperti itu saja >33 *ditabok admin* Webe bu admin~

------------------------

Ini gadis kekar apa sih yang diinginkannya. Kerjaannya marah terus sejak tadi. Tidak bisakah dia diam? Ah, kepala ingin pecah jika mendengar orang berbicara terus.

"APA? LEPASKAN. KAU DIAM!"

Yeah, Kamui marah~

....................

LOL

@^: ayo kita pendek pendekin RP!!! *dirajam* xDD

= = = = =

WHUUUR~

Aura kemarahan mulai terasa didalam ruangan itu. Kamui VS Kurogane, eh?

"Apa maksudmu menyuruhku diam, hah??!" bentaknya.

Namun, beberapa saat kemudian jendela ruangan itu terbuka sendiri dan angin kencang berhembus dalam sekejap. Lalu suasana menjadi sunyi senyap kembali.

Oh tidak, kertas-kertas dokumen diatas meja sepertinya berantakan.

= = = = =
OOT: baca yg paling akhir. yeah, saya kepengaruh ama dora the explorer.
trus, itu rada horor dikit... mo ngikutin summer event xDD

Hem, perempuan itu mengajak berkelahi ternyata? Mau lawan dengan Ketua OSIS disini, hem? Bisa-bisa kau dikeluarkan tahu! Well, mungkin masalah menang atau kalah dia tidak tahu karena Kamui memiliki badan yang cukup mungil dan perempuan itu kekar bagaikan lelaki besar seperti kurogane.

"Karenaa kau berisik! Sadar!"

Mentap kesal kearah gadis tersebut.

Tiba-tiba suara kertas yang bergerak dan terbang membuat Kamui kaget.

"Ah, tidak. Kertasku berantakan semua!"

Hembusan angin berada ditelinganya membuat dirinya kaget dan mendekati Perempuan kekar, "Er.. itu apa?!"

------------------
Himeh ingat, lihat kamui seperti perempuan ya xD~

OOT: saya baru tau kalo cross gender disini itu gg disadari oleh chara kita sendiri =A=;; saya kira charanya emang disengaja &dianggep ganti gender

oTL;;

= = = = =

"Karenaa kau berisik! Sadar!"

Menatap kesal kearah gadis tersebut.

Kurogane balas menatapnya dengan kemarahan yang semakin menjadi.

Lalu... Whuuush~

Angin kencang yang hanya datang sekejap itu menerbangkan kertas-kertas dokumen Kamui.

"Ah, tidak. Kertasku berantakan semua!"

Kurogane tersenyum puas (atau menyeringai?) "Haha! Rasakan.." ujarnya.


= = = = =
@^: mencari keributan xDD lololol