[RP] school festival

Verin Ichihara wrote:"he....gadis yang energik..ya kan syaoran?" katanya pada syaoran sambil tersenyum penuh makna. Sepertinya yuuko mengerti kenapa syaoran gugup seperti itu.

"A... A... A... Apa maksudmu... Se... Sensei???"

Syaoran benar-benar gugup, tegang, dan membeku. Wajahnya memerah. Dengan reaksinya begini, guru itu pasti tahu isi hatinya yg sebenarnya.

Tapi entah kenapa, Syaoran merasa tidak enak pada Kobato. Entah kenapa.

yuuko tersenyum penuh makna. "yah...bukan apa-apa sih..." katanya sambil mengeluarkan komik dan membacanya. kemudian dia mengomel ke watanuki. "watanukiiii!!! mana sake-ku???" teriaknya.

lalu dia melihat ke luar aula, ke arah lapangan. dia memperhatikan sakura yang sedang berlari, lalu dia melihat ke anak-anak yang didekatnya. syaoran, kobato, dan watanuki. "hh....hitsuzen.."gumamnya.

OOT : Nimbrung ah~~ *diusir keluar



Sementara itu dak jauh dari sana, Sakurazuka tampak santai menikmati es serutnya.

"Nyem~~" ujarnya sambil melahap es serut dengan asyiknya.

Watanuki muncul dibelakang Yuuko, dia membawakan empat kaleng sake.
"Ini, sensei... oh, dan ada pesan dari penjaga toko tempatku membeli sake, yaitu 'Tolong hutang gurumu itu segera dilunasi'. kata Watanuki tanpa rasa bersalah, dia lalu kembali membersihkan peralatan lagi.

Watanuki sepertinya bertingkah berbeda, kenapa? Karena dia, sudah meniatkan dirinya untuk ikut kontes menata bento. Dia menahan untuk menyombongkan diri dan melakukan hal-hal yang (menurutnya) bisa membuat sial, misalnya mengomeli gurunya (walau guru itu sangat dia benci) dan berteriak juga tertawa lepas. Tentu saja, ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kesialan yang dia alami.

Yuuko melihat watanuki yang datang membawa sakenya dan membawa berita buruk. "heee? Ya sudah...nanti kubayar! Mumpung baru gajian..ehe..." katanya sambil membuka kaleng sakenya dan mulai meminumnya.

Lalu dia melihat sakurazuka yang lewat dengan enaknya sambil memakan es serut. "sakurazuka!! Sini! Kenapa kau tidak bekerja seperti yang lainnya?"omelnya.

Sakurazuka menoleh kearah Yuuko

""Sensei cerewet ini lagi" gumamnya didalam hati.

Sakurazuka berhenti sejenak, dari kejauhan ia berteriak kearah Yuuko.

"Apa sensei?? Gak kedengeran tuh!" teriaknya

Melihat muridnya yang satu itu, yuuko sedikit kesal. Lalu dia menutup komiknya cukup keras sehingga kobato kaget mendengarnya, dan berjalan menuju sakurazuka. Dia mengeluarkan boneka tangan mokona dan membekap wajah sakurazuka dengan boneka tangan itu. "MEKYON!! kenapa kau tidak kerja membantu teman-temanmu yang lain hah?" omelnya sambil menjauhkan lagi boneka tangannya dari wajah sakurazuka.

"nyem~~" sakurazuka tampak cuek (namanya aja preman sekolah xDD)

"Bukannya sudah banyak yang bekerja membantu sensei" ujarnya memasang tampang innocent

"kalau terlalu banyak yang membantu pasti akan kacau" ujarnya tertawa riang

Yuuko mulai berpikir bagaimana caranya agar mau bekerja membantu yang lain di aula. "oh...begitu? Aku akan memberimu dua pilihan! Membantu mereka, atau membantuku, tidak ada option lain, atau pengecualian!" katanya sambil menunjuk tumpukan kertas di dekat kursinya.

[color=indigo]"kalau kau tidak mau membantu teman-temanmu, maka kau harus mau disuruh-suruh olehku untuk membagikan semua hasil pre-test fisika ke semua kelas!" kata yuuko dengan nada mengancam.

"membagikan pre test fisika bagaimana maksud sensei" Sakurazuka kembali memasang tampang tanpa dosanya.

"Hanya membagikan bukan? Gampang, aku bisa menyruh orang lain untuk membagikannya" ujarnya didalam hati

Tiba-tiba yuuko memasang pose berpikirnya. "ohohohoho..bukan hanya membagikan saja, tetapi kau harus ikut memeriksa seluruh pre-test itu bersama watanuki di-si-ni dan membagikannya. Yah...berhubung nilaimu tadi sempurna untuk pre-test kali ini.."kata yuuko. Kebiasaannya menyuruh seenaknya kumat

"Kenapa aku, sensei...?" tanya Watanuki.

"Memang nilaiku sempurna di tes fisika terakhir, tapi itu bukan berarti harus aku yang melakukannya, ya kan?"

"Menurutku... lebih ramai lebih baik... juga pekerjaan ini akan lebih cepat selesai... bagaimana kalau aku minta Syaoran-kun dan Kobato-san untuk ikut juga..., sensei? Oh, dan saya yakin Kamui-san juga bisa membantu."

Sakurazuka mengembangkan senyuman lebar.

"memeriksa juga sensei? Bukankah kalau memeriksa itu tugas sensei? Kalau aku yang periksa berarti aku yang jadi sensei" ujarnya tertawa lebar

Lalu ia melirik ke arah Watanuki

"Bukannya sensei sudah menyruh Watanuki San untuk mengerjakannya?" lanjutnya lagi

"Sakurazuka-san" kata Watanuki sambil melihatnya tajam.

"Aku yakin kalau kau juga senang dengan fisika, kau dapat nilai tertinggi, bahkan lebih tinggi dariku, ya kan? Jadi tentu saja, kau ikut juga, lebih ramai, lebih baik, ya kan, Yuuko-sensei?"

Sakurazuka terkekeh lebar.

"Kalau begitu orang yang paling cocok untuk menilai pre test fisika adalah Ichihara sensei. Karena sensei gurunya yang lebih pandai dari murid yang terpandai" ujarnya pada Yuuko

Kemudian ia memandang Watanuki.

"Kalau begitu mari kita serahkan semuanya pada sensei, watanuki san" ujar Sakurazuka samnil menarik Watanuki seenaknya.

Yuuko memelototi watanuki. "siapa bilang nilaimu sempurna?"

*sret*

yuuko mengambil kertas bertuliskan 'pre-test fisika' atas nama watanuki kimihiro dan angka 6,49 warna merah menghiasi pojok kanan atas kertas itu.

"yah...sayang...0,01 lagi untuk ketuntasan. Namun angka 6,49 adalah angka penting nan mutlak sebagai nilai test-mu kali ini."kata yuuko dengan nada jahil.

Oot: mulai dong!

kobato yang masih sedih akhirnya pergi membantu anggota osis yang lain.

"aku pergi dulu semuanya. Ada yang harus kukerjakan dengan osis. Syaoran-san jangan lupa latihan drama ya..." kobato pun pergi dari tempat ramai itu.

"Ah? Aneh rasanya, kemarin saya dengar sensei bilang kalau saya tuntas." kata Watanuki tenang. Sepertinya tidak mau kehilangan kendali lagi.

"Baiklah, biar aku mengerjakannya sendiri, lagipula, tugas bersih-bersih ini pasti bisa saya serahkan pada anda, ya kan, Sakurazuka-san? Yuuko-sensei? Baik, saya akan mulai memeriksa." Watanuki... benar-benar berusaha keras untuk menahan dirinya dari mengamuk... hmm... apa yang akan terjadi?

Syaoran yang dari tadi membeku, tidak memerhatikan keadaan sekelilingnya. Termasuk kedatangan Seishirou, pre-test fisika, dan kepergian Kobato. Bahkan ia melupakan tugas panitianya. Ingat akan hal-hal itu, ia kembali sadar ke dunia nyata.

"ah..." ia lalu berbalik ke arah Yuuko. "bagaimana dengan nilai pre-test fisika ku?" tanyanya.

Yuuko memperlihatkan setumpuk kertas pre test fisika yang belum diperiksa. "belum diperiksa!" ujarnya santai.
q=.=p q=.=p q=.=p

~keesokan harinya

festifal sekolah hari pertama dimulai!

semua murid terlihat sangat bersemangat mengikuti semua lomba olahraga hari ini. Banyak murid yang hendak mengikuti lomba sudah mulai melakukan pemanasan. Seluruh anggota student council sudah sibuk mondar-mandir menyiapkan acara. Sebagian siswa yang tidak ikut lomba hari ini ikut menyemangati temannya yang ikut lomba.

Nah...kalau guru ngapain?

Guru hanya mengawasi jalannya acara. Di pinggir lapangan, yuuko duduk santai dengan sesekali meminum kopi kalengnya. "huah...santainya....." katanya sambil mengamati semua murid di akademi. Karena tempatnya duduk cukup tinggi dari lapangan, jadi dia bisa melihat semua yang terjadi di lapangan dari atas dengan jelas.

Hari pertama festival dimulai...

Seluruh siswa telah memenuhi seluruh wilayah lomba. Mereka sudah tak sabar ingin memulai lomba. Karena itulah mereka semua datang pagi-pagi dan tak ada yang terlambat. Kecuali satu orang.

Orang itu berlari dengan cepatnya, menuju ke arah sekolah. Di mulutnya terdapat sepotong roti dan kedua tangannya merapikan jas sekolahnya. Ia terus berlari, rambutnya yang sudah acak-acakan semakin acak-acakan. Akhirnya orang itu berhasil tiba di depan gerbang yang sudah tertutup dan melompatinya--seperti melompati palang.

Yap, di hari yang penting ini Syaoran datang terlambat.

Kemarin ia pulang larut dari sekolah. Karena masih harus memeriksa ketersediaan barang dan perlengkapan untuk lomba-lomba olahraga. Menceklis ke sana ke mari, berkeliaran ke sana ke mari. Belum lagi ia harus menghitung pengeluaran untuk pengadaan barang-barang tersebut. Karena itulah ia bangun kesiangan tadi. Lagipula ia juga kurang tidur dan sangat lelah hari ini.

"Huff.. untung... masih belum dimulai lombanya..." keluhnya sambil menarik nafas. Ia pun segera duduk di kursi panitia.

Yuuko melihat aksi syaoran yang terlambat. Berlari dengan roti di mulut dan melompati pagar sekolah. "hoo~ keren juga..." katanya sambil meminum kopinya lagi.

Lalu dia melihat sekeliling lapangan. Mencari watanuki. Dia masih heran dengan kelakuan watanuki yang 'normal' tetapi tidak normal untuk seorang watanuki. Akhirnya dia beranjak dari tempatnya dan mencari watanuki.

Sakura, yang saat itu sedang bersiap-siap untuk lomba yang diikutinya, melihat Syaoran yang datang tergesa-gesa."ohayou Yuuko-sensei, Syaoran-kun!" kata Sakura sambil berlari mendekati kursi panitia.

Syaoran yang sedang melanjutkan makan rotinya, terkejut, dan rotinya pun jatuh ke tanah. Ia terkejut melihat seseorang yang datang menghampiri kursi panitia dan menyapanya.

"O...O...O...Ohayou... Sa... Sa... Sakura-san..." serunya gugup, wajahnya sedikit memerah.

OOT: Tama, syaoran CCs-nya keliatan banget!

==========
Sakura, yang melihat roti yang dijatuhkan Syaoran segera mengambilkan roti itu dan mengembalikannya ke Syaoran."Ini," kata Sakura."Akhirnya, hari festival ini dimulai juga!" kata Sakura.