[RP] Beyond the Blind Fold

Karin yang memperhatikan para anggota ToTo dan Third Distric itu akhirnya gerah dan berkata, "Hei, kalian! Ini bukan saatnya seperti itu!" sambil kembali mengendalikan Yahiko mengalahkan para mutan tersebut.

viienne menjawab omelan karin dengan santai. "oh..tenang saja karin, aku tahu situasi kok!" katanya sambil menebas mutan yang ada.

setelah menebas beberapa mutan kecil yang tidak berarti, suasana kembali normal. tidak ada mutan yang muncul lagi.

lalu dia mengambil botol minum dari tasnya. "huh..capek.." katanya sambil meminum air minumnya dan memasukan botol itu ke tasnya lagi.

Kazune menembak dada salah satu mutan dengan fire arrownya.

"aku pergi dan cari aku." kazune pergi ke tengah gurun. Dia berjalan cukup jauh dan berhenti di depan sebuah tempat.

"ini ya..."

vienne melihat kazune yang menjauhi mereka. "psst..vie, tolong ikutin kazune dong?" pinta rienne. "ok! kazuuuu!!! mau kemana kau?" teriaknya sambil berlari menyusul kazune.

vienne melihat kazune berhenti tepat di depan sebuah tempat. "whoa....tempat apa ini?"
======================
theo hanya mengambil belati yang tadi di lempatnya, lalu melemparnya lagi ke beberapa mutan, dan mengambilnya lagi. "geez...cubitan vie kuat juga." keluhnya sambil memegang pipinya yang tadi dicubit.

melihat vienne pergi, theo menyusulnya dari belakang bak stalker. melihat vienne dan kazune berhenti di depan sebuah tempat yang dia kenal, dia tidak bisa berkata apa-apa. "o-ow..."

Karin, yang melihat mereka semua pergi sama sekali tidak berencana untuk mengikuti. Namun, karena penasaran akhirnya ia ikut pergi juga. Lalu, akhirnya ia bertanya pada Theo, "Theo-san, kira-kira apa yang akan Kazune-san lakukan??"

theo agak risih dipanggil dengan formal seperti itu. "he? theo saja, jangan pake akhiran -san atau apapun yang terkesan formal ya.." pintanya pada karin.

theo mengamati tempat itu, tempat yang sangat dikenalnya. "ini? oh..hanya...tempat yang sudah sangat kukenal. berhubung aku sering ada di sini." jawabnya tanpa menjelaskan apa tempat itu sesungguhnya.

"Ah, iya! Maaf deh, Theo! Tapi, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Rienne dan Kazune di tempat seperti ini, ya?Eh, tapi, diantara mereka mana yang Rienne dan mana yang Vienne, ya? Membingungkan" kata Karin kepada Theo.

"Mmm... mutan-mutan kecil..." kata Allan ringan, dia menebas satu-satu mutan yang datang dengan Akai Suzu dan Siegmund.

"Raw Meat... Worm Pelt... lengkap... barang disini lumayan juga... hoho."

--------------------------------------------------------------
Preparing Summoning Circle.
Searching for MVP/Boss/Sub-boss/Archenemy/Pit Bosses....

Loading...

Yuuki, yang sedang berjalan disitu bertemu dengan Sheizan. "Hei, sedang apa kau berada disitu Allan?" tanya Yuuki kepada Allan. Ia lalu menyuruh Yuina untuk membakar mutan-mutan yang tersisa, yang belum ditebas Allan.

Theo agak aneh juga mendengar pertanyaan karin tentang rienne dan vienne. "he? Kau juga tahu tentang itu? Seingatku hanya orang-orang yang dekat dengannya saja yang ngeh tentang masalah kepribadian gandanya. Yah..gini saja. Kalau matanya berubah coklat, berarti rienne. Kalo merah kayak sekarang, trus sifatnya rada-rada jutek gitu, itu pasti vienne." jelasnya.
=======
"hatchuu!" vienne tiba-tiba bersin dan merinding sendiri.

"geez...apa ada yang ngomongin ya?"

"Oh, begitu!" kata Karin, baru mengerti sekarang. "Soal aku tahu darimana, kakak angkatku sekelompok dengan Rienne. Dia sering cerita beberapa hal - yang baik baik biasanya, kok!- tentang temannya jika kami kebetulan bertemu. Termasuk masalah kepribadian gandanya Rienne" kata Karin kepada Theo.

Oot: allan jangan summon mpv ato boss dan sejenisnya!!

"vienne, aku bilang jangan ikuti. Sekarang ayo kita pulang." kazune menarik lengan vienne dan menyeretnya kembali.

"theo, kamu ternyata memang stalker ya?" kazune mendapati theo yang sedang mengikutinya juga. Lalu kazune menghampiri theo dan berbisik tanpa terdengar yang lain.

"aku tidak akan bertanya apapun tentang tempat itu. Hanya penasaran."

"Eh? Aku bukan Vienne" kata Karin, membetulkan ucapan Kazune."Lagipula, tempat apa itu yang kau maksud, Kazune-san?" tanya Karin kepada Kazune.

"ini memang vienne. Tadi dia mengikutiku." kazune juga membetulkan perkataan perempuan itu dan menunjuk vienne.

"kamu masih mau berburu, vie? Bersama theo? Kalau iya, selamat berburu. Aku mau pulang." kazune menunggu jawaban vienne.

Vienne melihat kazune. "ta..tapi kita masih belum tahu tempat apa itu!" katanya. Dia tertarik untuk mengetahui tempat itu lebih jauh.

Namun tidak ada yang mendengarkan permintaannya. Dia jadi kesal sendiri dan membiarkan rienne muncul. Warna mata rienne kembali coklat. "eh? Sudah mau pulang lagi? Aku ikut! Kalau terlalu lama di sini mungkin aku akan tertidur lagi. Lagipula perburuan hari ini sudah cukup. Aku capek sekali." katanya sambil berlari kecil mengikuti kazune. Namun dia berbalik sebentar dan melambaikan tangannya. "sampai jumpa nanti!" katanya. Lalu dia berjalan lagi menuju arah tokyo tower

"Hua..." Allan selesai mengambil bagian bagian dari mutan yang dia bunuh, lalu menoleh ke Yuuki.

"Hai, Yuuki, tadinya sedang mencari sesuatu yang LANGKA, tapi ketemu dengan Rienne... ah... dia sudah pulang ya...? Hee..." Allan menggaruk-garuk kepalanya yang bepasir.

"Ah... aku pergi saja deh mencari barang langka... tidak ada yang mau ikut kan?"

Karin, yang saat itu baru keluar dari hutan bersama Theo, Kazune, dan Rienne/Vienne, melihat Yuuki dan Allan. "Lho..? Kalian.. Yuuki-niichan.. dan siapa anda?" tanya Karin kepada Allan.

OOT: woiii...ni padang pasiiir ^^;;
______________________________________
theo kembali ke tempat awalnya bersama karin. dia melihat allan, dan yuuki yang saat itu dia belum kenal. langsung saja dia menghampiri allan. "hoi kawan! mau berburu barang langka? aku akan menemanimu deh! eh? siapa ini?" katanya sambil menunjuk yuuki.

lalu dia memperkenalkan dirinya ke yuuki. "ah...saya theo, salam kenal..dan..anda?"

"Ah? saya Yuuki, salam kenal" kata Yuuki kepada Theo. Saat itu, ia melihat seorang wanita berjubah merah yang dikenalnya berada di samping Theo. "Eh, karin. Sedang apa kau disini??" tanya Yuuki kepada Karin.

"Aku? Tidak sedang apa-apa" kata Karin, untuk menjawab pertanyaan Yuuki. Ia lalu mendekat dan berbisik pada Theo. "Dia orang yang kuceritakan tadi".

theo manggut-manggut sendiri. "ho...begitu ya...jadi kau kakak angkatnya karin? whoa....senang bisa bertemu anda." katanya sambil menjabat tangan yuuki seenaknya. ^^;;

lalu dia melirik allan. "hoi! allan, jadi tidak berburunya?" teriaknya.

"I..Iya. Senang bertemu dengan anda" kata Yuuki, membalas jabat tangan Theo. Lalu, ia melirik Allan, dan kembali menatap Theo. "Theo-san, anda kenal dengan Allan?" tanya Yuuki kepada Theo.

Lokasi : Padang pasir, perbatasan bagian tengah, koordinat 3548,2103

"Tentu saja jadi, memangnya kau mau ikut, Theo...?" tanyanya, dia duduk lagi dan meneguk satu botol minuman lagi.

"Puah... tapi melihat disini ramai... aku disini dulu... hehe..." Mmm, memutuskan untuk duduk, dan melihat kejadian apa saja yang mungkin terjadi disini.

"*trek!* Ah! Uh... salah duduk... aku duduk di atas batu yang tajam..." serunya lirih.

OOT: Iya, gomen... gomen..!
==========

Lokasi: Padang pasir
Karin memperhatikan Theo dan Yuuki yang saling berkenalan dengan takjubnya."Eh, kelihatannya kalian mudah akrab, ya?" tanya Karin, dengan berbisik kepada Theo.

"Hua... panasnya..." Allan meregangkan kaki dan tangannya, lalu menggerak-gerakkan kepalanya.

"Oh... iya... aku belum tahu namamu... kau dari Municipal, kan? Sepertinya kau dekat dengan Yuuki, hehe." ujarnya sambil menatap Karin.

"Mmm... boleh aku tahu namamu?"