[RP] Night Festival at Rainbow Bridge

Introduction:

Rainbow Bridge adalah salah satu tempat terkenal di kota Tokyo. Tempat ini adalah sebuah jembatan yang berada di atas air, walaupun badai besar Tokyo hampir meruntuhkan tempat ini, namun jalanan panjangnya masih tetap berdiri.

Kini tempat ini biasa dipakai sebagai ajang festival musim panas atau yang biasa disebut dengan Tanabata Festival. Di sini baik kelompok Tokyo Tower maupun Municipal Building dapat menikmati semalaman tanpa takutnya bahaya peperangan.

Di tempat ini tidak ada mutan, tidak ada peperangan, tidak memakai seragam dan dilarang membawa senjata.

Timeline:
Summer Night...


Happy Roleplaying

Malam itu, festival musim panas dimulai. Semua orang meramaikan rainbow brigde. Terdapat banyak stand yang bisa dikunjungi.

Rienne datang terburu-buru ke depan gerbang rainbow brigde. Hari ini dia telah membuat janji dengan kazune. Malam itu dia memakai yukata yang berwarna ungu muda yang lembut dengan corak bunga kuning yang cocok dengan warna ungunya. Tidak lupa obi pink yang cantik, geta, dan rambutnya dijepit.

Rienne sedikit gelisah karena dia tidak menemukan kazune di tempat janjiannya. Dia juga gugup karena baru pertama kali memakai yukata. "hem...kazune mana ya?"katanya sambil mencari kazune di tengah orang-orang yang datang.

Rainbow Bride... kabar tentang festival menyeruak ke seluruh tempat di Tokyo bahkan distrik penyusup bernama Third Distric. Kata festival tentu membuat salah satu anggotanya yang maniak belanja kembali bersemangat setelah tidur panjangnya untuk melihat masa depan.

"Mine! Ayo cepat! Nanti kita kehabisan barang bagus!!" Venus berteriak memanggil-manggil nama pelayan kecilnya yang sibuk sendiri di belakang sementara ia dengan semangat super menerobos barisan orang di tempat itu.

Namun nampaknya Venus sedikit kebingungan dengan pakaiannya, ia memakai setelan yukata dengan model bawahan pendek berwarna putih dengan aksen kupu-kupu merah. Baju yang dipilihkan oleh Ralph untuk festival hari itu.

Sesekali ia agak tersandung karena geta-nya atau karena pakaiannya tidak leluasa.

"Sebenarnya baju apa ini?"

Beberapa hari sebelumnya... Allan mendengar sebuah festival akan dilakukan di Rainbow Bridge Area... karena itu hari ini dia memutuskan untuk pergi kesana dengan memakai kimono miliknya yang berwarna biru dengan corak garis putih dan obi berwarna putih polos, yang saat memakainya dia beberapa kali terjembap karena dia tidak terbiasa. Setelah selesai dia memakai geta dan topi santai miliknya, lalu berkaca.

"...kok rasanya aku jadi mirip mantan kapten pemilik Benihime itu... yah?

Sesampainya dia disana.

"Wah... ramai juga disini... aku berjalan-jalan dulu deh..."

Di jalan... dia bertemu Rienne yang memakai yukata berwarna ungu muda dengan obi pink.

"Wah... Rienne... sedang menunggu Kazune ya?"

==================

Di 3rd District... Rejaku sedang sibuk... dia agak kesulitan memakai yukata merah cerah miliknya, baru setelah lima belas menit dia selesai memasang obi yang berwarna kuning, rambutnya ia biarkan terurai begitu saja, dan dia buru-buru pergi ke Rainbow Bridge.

Sesampainya disana... dia melihat begitu banyak orang.

"W...waah... belum pernah aku melihat orang sebanyak ini berkumpul di satu tempat... ramai sekali... apa ya namanya disini... kalau tidak salah... Matsuri... ya?" Rejaku memutuskan untuk melihat-lihat kedai-kedai kecil yang ada disini, dan mencari makanan karena sebenarnya dia belum makan dari tadi siang.

----------------

oot: uh daku kacau kalau menyangkut kimono sama yukata XD~~
kabur gpl

Oot: maaf menggerakkan 2 chara.

claire yang memakai yukata putih dengan obi berwarna biru dan hiasan di bagian bawah yukata yang merupakan motif bunga mawar biru. Dia berjalan dengan santai dan menarik perhatian orang yang ada di dekatnya. Dia tidak mengeluh memakai baju ini, malah menikmatinya.

"jadi ini yang disebut matsuri?" claire masih terus berjalan.
================
"uh! Gawat rienne pasti sudah menunggu." kazune berlari secepat dia bisa. Hari ini dia mengenakan yukata berwarna biru tua dengan obi hitam. Sudah lama dia tidak mengenakan yukata, jadi dia hampir lupa cara pakainya.

"rienne! Maaf aku terlambat!" kazune bisa menemukan langsung rienne yang sedang bersama allan. "hai allan!"

"ayo kita jalan-jalan, rienne." kazune menggandeng tangan rienne sambil tersenyum.

Saat sedang menunggu jawaban Rienne, Kazune datang.
"Aah... pasti dia yang kau tunggu, ya? Hai, Kazune!" setelah menyapanya, Kazune menggandeng Rienne dan pergi.

"Haaah... saatnya berjalan-jalan lagi..."

----------------------------------
Rejaku benar-benar keasyikan melihat semua yang ada di sekitarnya, dan mencoba stand-stand yang ada satu per satu. Sekarang dia sedang berjalan sambil melihat kekanan dan kekiri.

"Uwaa... banyak yang ingin aku co...*duak!* Aw!" tak sengaja, dia menabrak orang lain yang sedang berjalan dan terjatuh.

-----------------------

Saat itu... Allan sedang berjalan dan melihat ke lampu-lampu yang dipasang di jalanan.
"*duak!*Ah!" dia melihat kedepan, dan ternyata dia menabrak seorang gadis muda. Dia melihatnya, sebelum ternganga lalu menarik tangan gadis itu.

"Rejaku...?" Rejaku yang masih memegangi tangannya yang agak lecet karena jatuh tadi, lalu melihat orang yang menariknya keatas.

"A...Allan!" muka Rejaku berubah merah, dia buru-buru menarik tangannya.

Keduanya diam beberapa saat, sampai Allan memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Mau... jalan-jalan?" tanyanya sambil mengulurkan tangan. Rejaku mengangguk, dan menerima uluran tangan Allan.

Rienne melihat allan menghampirinya. "wah...allan. Iya, aku masih nungguin kazune di sini. Sendirian?". Belum sempat allan menjawab pertanyaanya, kazune datang.

Rienne terpesona melihat kazune memakai yukata. Menurutnya kazune manis sekali dengan yukata itu. "eh...kau terlambat. Tapi tak apalah. Asal kau datang."katanya sambil tersenyum. Lalu dia menggandeng tangan kazune. "allan, kami tinggal dulu ya? Sampai nanti!"katanya pada allan sambil berjalan masuk ke tempat festival. Sekilas, rienne melirik ke cincin yang diberikan kazune dan cincin serupa yang ada di jarinya kazune. Lalu dia tersenyum dan mendekatkan dirinya ke kazune.
____________________
dalam waktu dan tempat yang sama, theo berdiri di pinggir jembatan sambil memakan manisan apelnya. Dia mengenakan pakaian biasanya, kemeja putih lengan pendek dan kaos hitam serta celana jeans hitam, membuatnya sedikit mencolok diantara ratusan orang yang mengenakan yukata.

Dari kejauhan dia melihat rienne bersama kazune. Lalu dia menghampiri mereka berharap kalau yang muncul itu vienne. Betapa kecewanya dia melihat mata rienne yang coklat. Bukan mata merah yang ingin dilihatnya.

"wah...ada yang lagi pacaran nih...hai rie..hai kazune!"sapanya pada pasangan itu. Sebenarnya dia juga ingin berbicara dengan kazune secara pribadi. Tapi dia rasa sekarang bukan waktunya.

"haah... Baru datang saja sudah melihat dua pasangan yang sedang kasmaran." claire mengatakan itu sambil menggulung rambutnya lalu dia menggunakan tusuk sanggul berwarna perak dengan hiasan mawar biru.

sebenarnya claire agak kaget melihat cincin yang dipakai rienne, tapi dia tidak ambil pusing.
"belum tentu juga itu darinya." claire melanjutkan perjalanannya dan melihat sesuatu yang menarik, sebuah bel angin berwarna biru bening. Claire langsung membelinya.
"cantiknya..." claire tersenyum lembut melihatnya.

"selanjutnya pergi ke mana ya?"

OOT: Ikutan gerakin 2 chara boleh kan??

----------------------------------------------------------------
Rainbow Bridge, suatu tempat yang berada di TOkyo yang terkenal. Di atas air dan walaupun ada badai menerjang Jembatan itu, tidak akan runtuh begitu saja. Oleh karena itu walau sudah hujan asam tetap saja jembatan ini tetap kukuh berdiri.

Festival Tanabata, festival yang selalu memeriahkan musim panas ini. Musim panas kali ini pun di adakan kembali acara yang menarik ini. Tidak kalah dengan perasaan ingin pergi ke suatu area yang dimana kita dapat berkumpul dan banyak toko-toko yang dibuka disana. Vampire ini pun tertarik untuk mengunjungi tempat itu kenapa tidak? Malam yang panas ini pun tidak menghalang untuk pergi ke festival itu.

" Ah~ Sepertinya Nanase bisa mencari baju yang bagus di sana. Sayang Natsuki tidak bisa ikut. " sambil berjalan dengan riang menuju Rainbow Bridge. Rambut hitam yang sudah di tata dengan rapi dan baju gothicnya itu pun akhirnya sampai di jembatan yang terkenal itu.

======================================

Malam musim panas ini akan di adakan suatu festival yang mana setiap musim panas tiba acara itu memeriahkan musim panas ini. Sepertinya Reichel pun tertarik adanya festival itu. Dia menyiapkan topengnya dan baju yukata merah gelapnya itu.

" Mungkin aku di sana bertemu dengan Nanase " sambil berangkat menuju Rainbow Bridge.

Rainbow Bridge, tempat yang membuat Tamaki tertarik. Disini dimulai sebuah festival musim panas, Tanabata. Di negeri asal Tama, festival yang sama juga sering diadakan. Ia dan Lein senang sekali mengunjungi festival ini. Selain banyak makanannya dan juga stand tempat bermain, juga terdapat kembang api. Tapi entahlah, ia tidak tahu apakah penyelenggaraan di toko ini sama seperti di negerinya atau tidak. Karena itulah, ia sedikit penasaran.

Tama yang memakai yukata hitam bermotif daun bambu ala negerinya, menunggu di sisi jembatan. Hendak menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan Himeta. Tapi tampaknya gadis itu sama sekali belum terlihat. Akhirnya ia memutuskan untuk berkeliling sebentar di daerah situ.

"Ah... Tempat yang damai... Tampaknya teman-teman Toto juga datang kesini, dimana mereka ya?"

Secara tak sengaja, ia pun menabrak seseorang. "Ah, maaf! Anda tidak apa-apa? Saya yang salah..."

Sophie memperhatikan keramaian di sekitarnya. Ia tidak pernah pergi ke tempat seramai itu.
Meski di negeri asalnya juga sering diadakan festival, Sophie biasanya melihatnya dari balkon kerajaan dan tidak pernah turun langsung merasakan keraiam dan kemeriahan festifal.

Ia memakai yukata berwarna hitam dengan corak kupu-kupu putih, lengkap dengan obi abu-abu keperakan yang dipitakan dengan manis. Himeta-san yang membantunya memakai yukata ini tadi. Ia sebenarnya enggan memakai baju seperti ini, tapi Leroy memberitahunya kemarin, jika ingin melihat festival, ia harus memakai pakaian seperti ini.

"Hmmm... Dimana dia? Tampaknya terlambat..."

Sophie memeluk Noir lebih erat. Ia tidak suka berdiri di tengah keramaian tanpa orang yang dikenalnya.

Tiba-tiba ada yang menabraknya dari belakang.

"Ah, maaf! Anda tidak apa-apa? Saya yang salah..."

Sohie mengrjap pelan, lalu berkata,
"Aah.. Tak apa.. Anda, Kiyokazu-san kan?"


==================================
Oot : cc Himeta... pinjem char nya ia...

"Ah iya... anda sophie-san, kalau saya tak salah?" tanyanya sopan.

Ia lalu melihat gadis kecil itu, tampak sedang mencari seseorang. "Anda sedang mencari siapa?"

"Anda sedang mencari siapa?"

"Aku mencari Leroy-san..." Sophie melihat berkeliling."Tapi tampaknya dia belum datang..."

Ia lalu melirik ke arah Tamaki. "Kiyokazu-san sendiri? Sedang menunggu seseorang kah?" Tanyanya.

Tama sedikit gugup dengan pertanyaan Sophie, entah kenapa. Ia kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menjawab pertanyaan gadis itu. "Sa.. Saya sedang menunggu Himeta-san..."

Setelah sedikit tenang ia kembali menoleh pada Sophie. "Bagaimana jika kita menunggu bersama-sama?" tanyanya.

"uhm... Rienne... Hari ini kamu cantik sekali..." kazune mengatakannya sambil tersenyum malu.

lalu theo datang. Kazune langsung merasa tidak enak.
"hai... Selamat menikmati festival, theo." kazune langsung menjauhkan rienne dan pergi ke tempat lain.

"hei rienne. Mau boneka kelinci putih itu? Kazune menunjuk tempat permainan yang asyik, menembak hadiah yang diinginkan.

Sophie mengangguk-angguk kecil. "Ooh... Apa Himeta-san juga terlambat?"

Ia terdiam sejenak, mempertimbangkan tawaran Tamaki.

"Baiklah, jika anda tidak keberatan..."

Tama mengangguk. "Iya, sepertinya Himeta-san terlambat. Tapi entahlah..."

Ia lalu melihat stand permainan mengambil ikan koi kecil tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia lalu menoleh pada Sophie, "Daripada bosan menunggu... Bagaimana kalau kita bermain sebentar?" tanyanya sambil menunjuk pada stand itu.

"ah, adik kecil yang manis." claire tersenyum sambil menghampiri sophie. Dia tidak menghiraukan tamaki di sana.

"adik kecil, sepertinya kamu cocok sekali mengenakan pita ini. Ambillah, mungkin cocok dengan salah satu gaunmu." claire memberikannya sambil tersenyum lalu pamit pada sophie setelah memberinya pita.

claire menghampiri theo yang ditinggalkan kazune dan rienne.
"nee nee... Tidak bisa bertemu 'kekasihmu' si vienne itu ya?" claire tersenyum angkuh dan merasa senang.

Sophie mengangguk dan berjalan bersama Tamaki ke arah sebuah stand permainan tangkap koi ketika seorang gadis beryukata putih mendatanginya.

"ah, adik kecil yang manis."
"adik kecil, sepertinya kamu cocok sekali mengenakan pita ini. Ambillah, mungkin cocok dengan salah satu gaunmu."

"Uhm, terimakasih" Sophie melihat ke pita yang diberikan oleh gadis itu. Pita satin berwarna Indigo. "Ah.." Sophie melihat gadis itu berlalu setelah memberika pita itu padanya.

"Kakak yang aneh..." Gumam Sophie. Ia lalu melirik ke arah Tamaki yang terbengong-bengong melihat kejadian tersebut.

"Siapa kakak tadi? Kenalan Kiyokazu-san ya?"

OOT: memangnya tama terbengong-bengong?? ^^

===================================================

Tama sedikit terdiam. Ia menoleh pada Sophie. "Entahlah, orang itu temannya Kazune-san. Saya tidak tahu ia berasal dari kelompok mana, sebaiknya Sophie-san hati-hati ya!" serunya memperingatkan.

"Ayo kita berlomba, siapa yang mendapat paling cepat mendapat ikan!" serunya.


Sementara itu, di kejauhan--tepatnya sedikit memojok, terlihat seseorang yang memakai jubah biru dongker besar. Ia hanya terdiam di bawah pohon yang besar dan memerhatikan sekeliling. Ia tidak tertarik untuk berbaur dengan orang banyak.

"...." Ia sama sekali tak berkomentar. Mata beningnya yang hampir tak terlihat karena tertutup jubah, menatap lurus ke depan. Melihat seseorang yang memakai yukata hitam bermotif daun bambu.

Oot : Anggep aja gitu... Seseorang tidak dikenal tiba-tiba nongol. Siapa yang gak bengong? Haha...
=======================================================

"Oh, baiklah.. Aku akan hati-hati..."

Sophie tertegun sejenak. "Aku belum pernah memainkan permainan ini..." katanya pelan.

Tiba-tiba, ia merasa tengkuknya sedikit dingin. Ia pun melirik sekeliling, seperti mencari sesuatu.

Tama sedikit tersenyum. "Coba saja. Sophie-san tinggal menggunakan stick ini--stick yang bagian bulatnya ditutupi dengan kertas, lalu tangkaplah ikan koi yang sedang berenang. Hati-hati kertasnya jangan sampai rusak. Lihatlah saya..."

Ia lalu segera bersiap, melihat pergerakan ikan koi itu. Setelah itu ia mengayunkan tangannya dengan cepat dan berhasil menangkap seekor ikan koi. "Mudah bukan? Silahkan dicoba!" serunya.

Ia pun merasakan ada perasaan aneh, seperti seseorang yang menatapnya. Ia lalu menoleh pada sophie. "Sophie-san, anda merasakannya? Perasaan aneh ini?"

Allan dan Rejaku berjalan diantara lampu remang-remang yang ada di festival itu, dikelilingi orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka. Di jalan, bagaimanapun, mereka bertemu dengan Tamaki dan Sophie yang sedang mencoba menangkap ikan.

"Hei... Tamaki... Sophie... sedang apa...?" sapa Allan, Rejaku agak menundukkan dan memalingkan kepalanya.

"Rejaku, tenanglah... aku akan mengenalkan kau pada mereka... sebagai kekasihku, ya? *duak!* Aw!"

"Bilang saja aku temanmu! Nanti kalau ditanya aku dari kubu mana kau bagaimana menjawabnya...?" kata Rejaku pelan, tampaknya ia panik.

"Sudahlah... kurasa mereka juga akan memaklumi." Allan bicara tenang, tapi Rejaku agak panik, bagaimana kalau dia dan Allan ditanyai bertubi-tubi tentangnya?

OOT: boleh menggerakan dua karakter tapi timeline atau settingnya harus beda... plis... diusahakan jangan yang bersamaan, misalnya saling bertemu. Kalau mau seperti itu gunakan postingan yang berbeda jangan di satu post.

__________________________________________________________________________

Venus masih kebingungan dengan festival itu, ia hanya berdua dengan Mine dan tidak satupun dari keduanya yang kenal dengan macam festival dengan beragam orang memakai pakaian yang modelnya hampir sama.

[colo=purple]"Uwaaah terlalu ramai di sini..."[/color] Venus terus bergumam tiada henti, memperhatikan gemerlap lampion.

Sampai ia sadar bahwa...

"Mi... Mine!!" ia terpisah dari pelayan kecilnya Mine. Ini nampaknya seperti sebuah bencana bagi Venus karena ia tidak bisa terpisah dari Mine.

OOT: oh... begitu... kalau bgitu Shuuji cuman numpang lewat doang ah! Disini tempatnya Tamaki!!^^

==========================================================

"Hei... Tamaki... Sophie... sedang apa...?"

Tama menoleh pada Allan, "Oh.. Allan-san! Saya sedang menunggu seseorang! Tapi sepertinya orang tersebut belum datang..." serunya.

Ia lalu melihat ke arah Rejaku, "Oh, anda kekasihnya Allan-san kan?" tanyanya, entah apakah tepat atau tidak untuk ditanyakan.