[RP] School Trip!

*Sigh*

Syaoran hanya menurut saja. Entah apa yang akan direncanakan guru aneh ini padanya dan Kobato. Ia berharap semoga saja tidak terjadi hal-hal yang aneh dan merepotkan, terutama yang disebabkan oleh Kobato dan Yuuko juga Watanuki.

"Ayo, Kobato-san, kita kembali ke Restoran..." serunya sambil menggandenga tangan Kobato, agar gadis ceroboh ini tidak tersesat lagi.

Sesampainya di restoran, ia segera mengambil tempat duduk di dekat jendela juga. Ia melihat hamparan salju putih yang membentang luas. Ia lalu memesan susu cokelat panas. Ia tidak terlalu suka musim dingin di Jepang. Ia lalu menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Huff, hari yang melelahkan..."

Rambut hitam yang pendek ini sudah di basahi oleh keringat karena sudah berusaha untuk memperlancar kegiatan sekolah ini. Sudah tugasnya dia melakukan seperti ini. Dengan muka yang merah dan napas yang agak tersesak Kamui mencari minum untuk menghilangkan capek nya. Itu saja cukup.

" Ah.. Minum.. " sesaat perut pun bunyi " Makan.." sambil mencari makan.

"maaf merepotkan, habis tadi ikat rambutku lepas dan terbang bersama angin..." kobato tersenyum polos.

kobato memesan cokelat panas dan duduk di sebelah syaoran.

OOT: what?? kobato duduk di sebelah Syaoran???

=====================================================

Syaoran menoleh pada kobato dan tersenyum padanya. "Tidak apa-apa kok..." serunya. Ia kembali memandangi pemandangan putih itu.

Tak lama kemudian pesanan Syaoran dan Kobato datang. "Terima kasih" sahutnya. Ia lalu segera meminum susu cokelat panas miliknya. Ia juga mengeratkan syal di lehernya. Kedua tangannya menyilang di dada. Ia memakai sweater hijau yang tebal dan sarung tangan tebal yang berwarna sama. Ia tak kuat udara dingin di Jepang.

"Dinginnya..."

"Huff... dia belum datang..." Watanuki sendirian di kamar, kedinginan karena bajunya yang basah.

"*kruk*Ah... aku lapar... aku cari makanan deh..." Dia langsung berdiri, merapikan rambutnya, dan keluar kamar hotel dan menguncinya.

"Heheheh... aku yakin dia pasti bisa merapihkan kamar untukku..." Watanuki menyeringai, sambil berjalan menuju restoran dia berpikir apa yang akan dilakukan Domeki di kamar saat melihatnya masih berantakan.

Sesampainya di restoran, Watanuki melihat-lihat sekitar dan melihat Kobato dan Syaoran sedang duduk berdampingan. Awalnya dia ingin duduk didepan mereka, namun niat itu diurungkannya karena tampaknya mereka berdua sedang senang. Akhirnya dia mengambil kursi kosong tepat di sebelah jendela yang menghadap ke gunung bersalju tempat berski.

"Ah... damainya disini... pelayan... saya pesan teh hijau hangat satu..."

Watanuki masih belum tahu, kalau akan ada kekacauan yang menimpa seluruh anggota sekolah itu di tempat liburan mereka.

--------------------

salju longsor mau?

"syaoran-san, kalau masih dingin pakailah topi yang menutup telinga atau penutup telinga." kobato menyarankan sambil memperlihatkan topi yang dipakainya lalu tersenyum manis.

oot: kan masuknya bareng...

OOT: bersenang-senang?? apa maksudnya??
Salju longsor?? Yap, pas semuanya pada main ski!! ^^
Timeline dipercepat^^
========================================================

Syaoran lalu tersenyum pada Kobato. "Hmm... Baiklah kalau begitu..." serunya. Ia lalu segera merogoh saku celananya dan menemukan sebuah topi. Ia kemudian segera memakai topi yang berwarna hijau muda itu. "Begini lebih baik..."

Keesokan harinya.

Hampir semua siswa sudah memenuhi hamparan salju. Mereka semua sudah bersiap-siap dengan peralatan skinya. Begitu pun dengan Syaoran. Setelah memastikan Kobato ada didekatnya (amanat dari Yuuko), ia langsung mencari Yuuko.

Tak sengaja ia bertemu dengan Watanuki. "Hei, Watanuki-kun, tahu Yuuko-sensei dimana?" tanyanya.

Watanuki bernyanyi pelan, dia sedang memakai sarung tangan saat Syaoran menghampirinya dan menanyakan dimana Yuuko.
"Ah... dia paling sedang minum sake... menghangatkan diri di udara yang dingin ini... terakhir sepertinya dia di dekat lift ke atas gunung."

Syaoran mengeluh, "Padahal sensei sudah berjanji akan... ah tidak..." katanya terpotong.

Ia lalu melihat ke kejauhan, ke arah gondola di puncak gunung dan juga ke arah para pemain ski yang sedang asyik meluncur.

"Kenapa perasaanku dari tadi tidak enak ya?"

Yuuko datang dengan riangnya. Rambutnya diikat, dengan topi rajut, plus google yang dipakainya lumayan membuat orang-orang pangling.

"mencariku?"katanya dari belakang watanuki.
=====
oot: antara longsor,tersesat, atw ketemu shirahime. Nah! Lebih kacau yg mana? xD

"sensei ajari aku!" kobato tersenyum polos dan senang.

"syaoran-san, ayo kita belajar bersama!" kobato tersenyum.

dari kejauhan kobato mendengar sesuatu yang aneh.

oot: longsor lalu tersesat dan bertemu yuki onna! Itu kacau bgt!

"Nah... ini dia... Syaoran-kun, tadi kau mencari Yuuko-sensei, kan?"kata Watanuki pada Syaoran. Dia sendiri sudah siap dengan peralatan ski nya.

"Hmm... aku sebaiknya pemanasan du... Eh?" Watanuki menoleh, dia mendengar sesuatu, seperti dentuman di atas gunung.

====================
1. Tersesat dan ketemu Yuki-onna
2. Tersesat dan ketemu Zashiki-warashi
3. Tersesat, Kobato dan Syaoran terjebak
4. Tertimbun dalam salju, menunggu pertolongan (Vertical Limit banget dah)

ada lagi?

Yuuko memasang peralatan skinya. "nah! Kalau begitu kita naik lift sampai di level pemula!"katanya sambil menggiring anak-anak itu naik lift.

Namun tidak ada yang tau kalau mereka salah naik lift ke level mahir.

Watanuki dan teman-temannya naik lift ke area ski. Di lift itu dia mulanya agak heran.

"Hmm... kenapa dari tadi sepertinya hanya para pro saja ya yang lewat sini? Oh... mungkin mereka instruktur... benar juga..." pikir Watanuki.

Diantara anak-anak itu dan satu orang guru, tidak ada yang tahu kalau akan terjadi sesuatu pada mereka.

"syaoran-san, ayo kita belajar bersama!" kobato tersenyum.

Syaoran mengangguk, "Baiklah, ayo kita belajar bersama!" serunya. Sekarang orang-orang sudah tahu kalau ia tidak bisa bermain ski.

"Nah... ini dia... Syaoran-kun, tadi kau mencari Yuuko-sensei, kan?"kata Watanuki pada Syaoran.

Syaoran kembali mengangguk.

"nah! Kalau begitu kita naik lift sampai di level pemula!"katanya sambil menggiring anak-anak itu naik lift.

"Baiklah, sensei!" Syaoran kemudian menyiapkan peralatan skinya di tangannya. Ia kemudian mengikuti Yuuko berjalan naik lift. "Mohon bantuannya..."

Perasaan tidak enaknya kini kian bertambah.

==================================================
OOT: aduh shei... option ke-3nya!!
kata saya... longsor, tersesat, tertimbun salju, akhirnya setelah berhasil keluar menemukan rumah kayu kosong dan mengungsi disana, ketemu yuki onna, dan akhirnya menunggu bantuan datang.

Oot: semua ide rusuhnya bagus! Kita lihat bgaimana hitsuzen berkata! Ufufufu..
*~*~*
akhirnya mereka sampai. "nah! Akhirnya kita sampai di.......level mahir?" katanya sambil melihat papan di sana. Dia terdiam sejenak. "wah...ya sudah! Aku akan mengajari kalian di sini. Kobato, syaoran, hati-hati! Biasanya para pemula mudah tergelincir di sini!"katanya sambil mulai meluncur.

Baru saja yuuko mengatakannya, kobato sudah tergelincir dan terguling.

"hyee! Sensei! Syaoran-san tolong aku!" kobato terus berguling.

Sebelum Yuuko memperingatkannya, Syaoran sudah tergelincir terlebih dahulu.

"Uwaaaaaa...." teriaknya.

Ia jatuh meluncur ke bawah. Untung saja ia berhasil menancapkan stick skinya ke salju dan bertahan disitu sebelum terpeleset terlalu jauh. Dan hebatnya lagi, Kobato ternyata ikut jatuh terguling. Dengan sigap tangan kirinya segera menangkap Kobato, sementara tangan kanannya berpegang erat pada stick.

Lalu dengan susah payah ia berusaha memanjat naik ke tempat semula, sambil menarik Kobato bersamanya. Beruntung, ia berhasil. Ia kemudian berdiri dan menarik Kobato untuk naik kembali. Akhirnya mereka berdua selamat dan tak terluka sedikitpun, walaupun tangan kanan Syaoran terasa panas dan sedikit lecet.

"Ha... hampir saja... Mengerikan..."

Yuuko hanya melihat pasangan itu dengan prihatin. Lalu dia membantu kobato dan syaoran ke atas bukit. "nah. Kalau ingin meluncur, jangan meletakkan papan ski kalian sejajar! Arahkan agak melancip ke depan seperti ini.."katanya menyontohkan sambil mulai meluncur dan tak jauh, dia berhenti.

"berhentinya seperti tadi, miringkan saja badanmu melawan arah meluncur! Cobalah!"perintahnya pada syaoran dan kobato.

Syaoran kemudian mencoba instruksi yang diperintahkan Yuuko. Ia kemudian melancipkan arah papan skinya dan meluncur.

"Aku... berhasil!" serunya.

Namun tak lama kemudian ia terpeleset dan terjatuh juga.

"sensei, kenapa kabutnya tebal sekali dan bergerak ke sini?" kobato mengamati gumpalan putih yang menghampiri mereka.

ternyata, itu longsor! Bagaimana mereka menghadapinya?

oot: eaa!

Saat Watanuki akan mencoba bermain, dari arah belakang muncul salju dalam jumlah besar berbentuk ombak
"Eh... SALJU LONGSOR!?!?" SEMUANYA, PEGANGAN PADA APAPUN!!" Teriak Watanuki, dia segera menancapkan salah satu tongkat ski nya di salju, dan memegangi Syaoran.

"Saling berpegangan, semuanya!!" seru Watanuki lagi.

Syaoran kaget mendengar kata-kata Kobato. Ia kemudian melihat arah yang ditunjukkan Kobato dan melihat gumpalan awan putih yang ternyata longsoran salju yang sangat besar.

"Be... benar... Apa yang harus kita lakukan sensei!" Ia sedikit khawatir.

Kemudian Watanuki memegang tangannya, dan menyuruh yang lain untuk berpegangan tangan. Dengan refleks, ia juga memegang tangan Kobato dengan erat.

Melihat longsor salju yang cukup besar, yuuko menangkap kobato dan berpegangan ke pohon.

Namun karena kesialan dan memang hitsuzen, mereka berempat terbawa longsor. Dan sekarang, mereka terjebak di hutan di bawah level mahir. "semuanya, kalian tak apa? Sebaiknya kita mendaki ke atas lagi..."katanya.

Namun saljunya adalah salju yang baru turun, sehingga masih lembut dan tidak bisa didaki.

Yuuko terdiam lagi. "ok, kita tidak bisa naik lagi dan anak-anak....dengan berat hati aku mengatakan kalau kita.....tersesat"
===
oot: ea...mulai...

Syaoran berusaha mendengar kata-kata Yuuko yang terdengar samar-samar di telinganya. Ia akhirnya mendapatkan kata-kata 'tersesat' dari perkataan Yuuko.

"Apa?? Lalu bagaimana nasib kita selanjutnya sensei?"

Ia lalu memeriksa sekeliling. Ia melihat Watanuki dan Kobato juga bersamanya. Ia sedikit lega karena mereka tak terpisah darinya dan Yuuko.