[RP] School Trip!

“Oh? Baiklah, Yuko-sensei..”

Tomoyo mendengarkan peringatan-peringatan Yuko yang menggelegar lantang dari jauh. Ia tersenyum, “tak kusangka, Yuko-sensei cukup perhatian pada murid-muridnya..”

Hari itu cukup cerah. Tomoyo mengenakan mantel wool kualitas satu (ea.) berwarna merah muda. Rambutnya yang panjang ikal tetap digerai indah. Tas berukuran sedang terselempang di bahu kanannya. Ia juga membawa sebuah koper kecil.

Dan yang paling penting bagi seksi dokumentasi, handycam yang juga berfungsi ganda sebagai kamera..

“Sudah lama aku tidak main ski, kira-kira apakah nanti aku masih bisa, ya?” ia bertanya-tanya sendiri.

Dari kejauhan, ia melihat 6 bis besar datang..

“Itukah bis-nya?”


OOT: maaf dicepetin..
wali kelas Tomoyo siapa, ya? :p

"Ah..." Kobato membetulkan letak topinya. Dia tidak bisa lepas dari topi, bahkan dia sudah membawa beberapa model topi untuk di sana selama tiga hari. Tidak lupa dia membawa boneka anjing kesayangannya, Ioryogi.

"Permisi... Sensei, aku sekamar dengan siapa? dari tadi aku belum mendapatkan kabar dengan siapa aku satu kamar. Sementara yang lain sudah..." Kobato menghampiri yuuko.

"Mungkinkah aku satu kamar dengan sensei?" Tanya kobato sambil tersenyum lebar nan polos.

Yuuko menatap kobato dan wajah polosnya. Langsung dia mengambil pose berpikir sambil melihat catatannya. "hm...berhubung kamu punya 'catatan khusus' setelah karyawisata tahun lalu, jadi..."katanya. Lalu dia menutup catatannya dan menepuk pundak kobato. "sepertinya kau sekamar denganku."katanya sambil tersenyum.

Hari itu Watanuki memakai baju biru berlengan panjang yang biasanya, walau dia memakai syal berwarna hitam karena cuaca yang begitu dingin, dia juga memakai celana biru panjang yang biasa dia pakai. Setelah mendengarkan pengumuman dari Yuuko, dia ingat belum mengetahui pembagian kamarnya dan menuju Yuuko untuk menanyakannya.

"Hahh... orang itu belum memberitahu dimana kamarku..." Dia berjalan menuju Yuuko. Sambil berjalan, dia teringat kata-kata Yuuko kalau pemandian terbuka di hotel itu campur, namun para siswi tidak boleh masuk, pikirannya yang tadi sempat membayangkan Himawari langsung buyar.

"Uh... KENAPA?!?!?!?!?" teriaknya

Oot: watanuki pervert!!

Syaoran hanya tersenyum melihat tingkah laku Watanuki. Ia lalu mendekatinya.

"Peraturan adalah peraturan Watanuki-kun!" serunya santai.

yuuko melihat watanuki dan dia membuka buku catatannya lagi. "ah...watanuki! aku punya kabar bagus untukmu! kau sekamar dengan.....doumeki!" sserunya jahil. sepertinya yuuko sudah merencanakannya sejak awal.

lalu dia melirik kotak bekal besar yang dibawa watanuki. "hum~ sepertinya kau membawa apa yang kupesan ya?" katanya sambil menyikut watanuki pelan.

"Ap...DIA LAGI!?!? TIDAAAAK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriaknya lagi, setelah selesai, nafasnya masih terengah engah. Lalu dia mengeluarkan sebuah rantang bertumpuk tiga dalam sebuah plastik.

"Ugh... ini... bekal yang kau minta... bekal itu langsung dibuat oleh AKU! TUAN WATANUKI! WAHAHAHAHA!" dia tertawa lepas sambil masih membawa rantang yang dipegangnya dengan satu tangan yang menyerahkannya pada Yuuko.

*bletak*

catatan yuuko yang tebalnya sama dengan tebal sebuah kamus itu mendarat di kepala watanuki. "jangan berbuat hal yang konyol. lagipula...jujur saja kalau kau senang sekamar dengan doumeki. atau tidak kau akan kutinggalkan di arena ski bersama setan salju yang menggodamu! lagipula, disana kau bisa saja bertemu dengan ame-warashi yang akan menjahilimu habis-habisan. ohohoho..."katanya.

selama perjalanan di bis, semua murid tampak ceria. yuuko mengamati mereka. sepertinya tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

siang hari, mereka semua sampai di hotel. semua murid turun dari bis dan langsung ke lobby. mereka mengambil kunci kamarnya dan langsung menuju kamar masing-masing. "ara? kobato mana ya?" katanya sambil mencari kobato di tengah kerumunan orang-orang.

"aku di sini!" kobato muncul tiba-tiba dari belakang yuuko. Kobato terlihat lusuh karena tadi terjatuh dan terguling.

"mohon bantuannya sensei!" kobato menunduk hormat pada yuuko.

yuuko heran melihat muridnya itu datang dengan keadaan tidak serapih dia melihatnya tadi pagi. "hem..ya sudahlah, kita ke kamar dulu." katanya.

sesampainya di kamar, yuuko langsung melompat ke atas kasurnya. "huaaah~ nyamannya... setelah ini kita makan siang di restoran ya kobato." kata yuuko.

"kunci kamar ini di aku. dan jangan jauh-jauh dariku" kata yuuko lagi.

Sebelum naik bus...

"Grr... dengan dia lagi... tapi di gunung..." sebuah pikiran terlintas di benak Watanuki, dia berharap kalau Domeki akan tertimbun longsor saat sedang bermain ski, dan dia tertawa kejam sambil memikirkan hal itu.

Setelah sampai... Watanuki turun dari bus, dia menunggu Domeki sambil mengetukkan kakinya.
"Err... dimana dia... lama sekali..."

setelah keluar kamar, yuuko melihat watanuki yang masih di lobby. "ara? kau masih disini? bukanya aku sudah memberikan kuncinya di doumeki ya?" katanya santai.

yuuko melihat ke sekelilingnya. "hm~ doumeki sepertinya sudah di kamar..lebih baik kau cepat menyusulnya. sebentar lagi ada pembukaan acara di restoran oleh kepala sekolah. jangan kabur ya~" katanya sambil menuju restoran untuk acara pembukaan.

OOT: hoi, Tomoyo sekamar sama siapaaaa? sendirian tha?

=============

Bruk. Tomoyo mendaratkan kopernya diatas kasur. Ia sedikit kecewa daam perjalanan tadi tidak ada sesuatu yang menarik untuk diabadikan.

"Kamar ini cukup nyaman..." ia membuka tirai jendea kamarnya. Ia lalu melihat jam tangan dan agenda jadwa yang diberikan Yuko sebelum berangkat.

"Waktunya makan siang~"

OOT: Tenang .. Kamui juga gak ada temen nih.. *manggil subaru*

======================

" ah~ perjalanan yang lelah." mungkin sejak tadi Kamui sebagai ketua OSIS selalu mencek bagaimana situasi yang ada. Dan dia harus bisa menjaga keamanan yang ada. Langsung dia pergi memasuki kamarnya.

Setelah tiduran sejenak, perut kamui pun sudah memanggil untuk meminta makan. " sebaiknya turun untuk makan. " sambil keluar untuk mencari makan.

Setelah mendengar kata-kata Yuuko, Watanuki boro-boro mencari kamarnya.

"Kamarku... di lantai dua... nah, ini dia!" Watanuki membuka pintunya dan tidak ada siapa-siapa didalam.

"O...oi... Domeki? Dia tidak ada? Tapi kamarnya dibiarkan terbuka begini... tapi dia kan memang bodoh WAHAHAHAHAH!" Watanuki lalu masuk ke kamarnya, membuka sepatunya, dan melempar dirinya ke kasur.

"Aaaah... sudah lama tidak tenang seperti ini... tidak ada Domeki... tidak ada guru norak itu di sekitar..." Watanuki meregangkan badannya, lalu tidur sebentar.

yuuko awalnya sudah di depan restoran, tetapi, ternyata hp-nya tertinggal di kamar. akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. ternyata kamarnya terbuka. "kobato~" panggilnya sambil masuk. tetapi yang ada malah watanuki yang sedang tidur di kasurnya, sedangkan kobato tidak tterlihat.

"kobato pasti lupa mengunci kamar dan anak ini salah masuk kamar. padahal kan kamarnya masih 2 kamar dari sini." pikirnya. langsung saja dia mengambil segelas air minum di atas meja dan menuangkannya ke kepala watanuki.

"huoooiii!!!!!! bangun!!! kau salah masuk kamar!!!!" katanya lantang. setidaknya siraman air ini lebih baik daripada kamus besar bahasa indonesia mendarat di kepala muridnya yang rada-rada bodoh itu.

Syaoran yang sedang keliling mencari kamarnya, mendengar suara teriakan. Ia segera berlari menuju sumber suara yang ternyata adalah dari Yuuko.

"Yuuko-sensei... ada apa?" tanyanya penasaran.

*byur!!!* segelas air tumpah ke kepala Watanuki, dia langsung terbangun dan bersin bersin.
"U*hatsyii!*OI! ADA APA!? ADA KEBAKARAN? GEMPA BUMI?" dia melihat ke kanan dan kiri, bajunya basah kuyup, dia kedinginan habis-habisan, maklum penginapan itu terletak di gunung. Watanuki lalu dimarahi oleh Yuuko.

"ARGH! Grrr... iya... iya... aku pindah... aku pindah!" geramnya sambil mengangkat kakinya keluar dari kamar itu ke kamarnya. Kamarnya masih terkunci.

"...Orang bodoh itu dimana sekarang... lama sekali..." kebasahan dan kelelahan, dia akhirnya menunggu Domeki didepan kamarnya.

------------------------------------------------------
deket banget antara kamar cewe sama kamar cowo... kalau real gimana ni -.-a

Oot: itu kamar guru tauk! Nyehehe...
________________
yuuko mengambil hp-nya dan handuk dari lemari kamarnya. "ini. Setidaknya keringkan dulu dirimu itu! Lain kali hati-hati! Untung itu kamarku, kalau kamar orang lain mungkin bukan air, tapi kamus teballah yang mendarat di kepalamu!" katanya sambil pergi.

Lalu dia melihat syaoran. "ah...syaoran. Bisa aku minta tolong? Temani dulu watanuki sampai doumeki datang. " katanya sambil mengunci kamarnya dan membuka kamar watanuki dengan duplikat kunci kamar yg ada di tangannya. "nah..nanti jangan lupa kunci kamarmu kalau mau pergi."katanya pada watanuki. Lalu dia meninggalkan kedua muridnya itu ke restoran.

"hoe? Aku ada dimana?" kobato sadar kalau dirinya yang tadi berniat untuk pergi ke restoran malah tersesat ke hutan yang ada di luar restoran.

kobato berusaha menelepon yuuko tapi tidak diangkat. Lalu kobato menelepon syaoran dan diangkat.
"halo? Syaoran-san? Ini kobato. Aku... Aku tersesat... Di hutan yang ada di belakang penginapan."

Yuuko yang ternyata membawa duplikat kunci kamar Watanuki, membukakan kamar Watanuki dan menyuruh Syaoran untuk menemani Watanuki.

"Ah, Syaoran-kun, tidak apa-apa, aku bisa sendiri, tenang saja." *riing riing* (SFX). Suara ponsel Syaoran terdengar.

"Mmm? Telepon dari siapa itu, Syaoran-kun?"

Syaoran tiba-tiba mendapat sebuah telepon, dari Kobato. Kobato lagi-lagi tersesat dan kini ia sedang ada di hutan belakang. Dengan sigap ia lalu mematikan teleponnya.

"Maaf, Yuuko-sensei, Watanuki-kun, tampaknya sekarang Kobato-san sangat membutuhkan bantuanku... permisi dulu semuanya..." serunya, sambil pergi berlari.

Ia lalu tiba di hutan belakang, berteriak untuk mencari Kobato. "Kobato-san! kobato-san! Kau dimana?" teriaknya lantang.

Akhirnya ia menemukan kobato sedang duduk di bawah pohon di tengah hutan. "Ah, Kobato-san disini rupanya. Tenang saja, ada aku disini. Tidak apa-apa. Ayo kita kembali ke penginapan!" ujarnya sambil tersenyum.

yuuko melihat syaoran yang tiba-tiba pergi karena kobato, yuuko memutuskan untuk mengikutinya. "ah~ kobato tersesat..lagi..tapi kenapa ke hutan ya? mana sebentar lagi salju turun.." katanya sambil mengikuti syaoran.

setelah berlari ke hutan belakang hotel, mereka mencari kobato, dan tak lama, syaoran menemukan kobato. "ah..syukurlah.."gumamnya lega. lalu dia membantu kobato berdiri. "syukurlah kau menelpon syaoran..maaf telepon darimu tidak kuangkat, hp-ku tadi tertinggal di kamar. "katanya.

lalu dia melihat langit. "nah, anak-anak, kalian harus cepat kembali ke hotel, sebentar lagi salju turun.."katanya lagi. lalu dia mendekati syaoran. "aku ralat kata-kataku tadi. labih baik kau menjaga kobato saja.." katanya sambil tersenyum.

Syaoran hanya mengangguk. Ia sedikit heran kenapa dirinya yang disuruh menjaga Kobato. Namun ia tidak terlalu mengeluh.

"Baiklah, Kobato-san, karena Yuuko menyuruhku untuk menjagamu, jadi Kobato-san jangan terlalu jauh dariku ya! Nanti kita berlatih ski bersama-sama..." serunya.

Kemudian ia segera mendekati Yuuko dan berbisik, "Ini kan yang sensei mau?" tanyanya sambil tersenyum sedikit sinis.

yuuko mulai tersenyum jahil ke syaoran. "ah....mungkin? lalalalala~" katanya sambil meninggalkan kedua orang itu dan kali ini benar-benar pergi ke restoran.

sesampainya di restoran, semua orang telah berkumpul. dia mengambil meja dekat jendela besar dimana dia bisa melihat pemandangan gunung bersalju yang indah. "haaah...enaknya...." katanya sambil meminum hot chocolate.

saat itu tidak ada yang menyadari kekacauan apa lagi yang terjadi setelah ini.