[RP] School Trip!

Yuuko memperhatikan jalan setapak yang ada. "nah...ada jalan setapak! Kita ikuti saja! Siapa tahu kita bisa kembali ke hotel!"katanya sambil melepas perlengkapan skinya. Dia mulai berjalan.

Salju mulai turun, udara berubah menjadi tambah dingin, langit mendung, mereka tersesat, tidak ada sinyal hp, 2 orang tidak bisa berski. Yuuko menyadari sesuatu yang lebih buruk dari ini bisa saja terjadi.

Syaoran hanya bisa mengangguk. Ia tak bisa apa-apa di tengah salju seperti ini. Kemudian ia menyimpan peralatan skinya dan segera menuju jalan setapak.

"Tapi sensei, aku tak yakin jalan ini menuju hotel..."

Perasaan aneh kembali menghinggapinya, semakin lama semakin besar.

"Hosh...jalan setapak ini... seperti jalan lama..." kata Watanuki pelan. Perasaannya tidak enak, dia terus berjalan dengan yang lainnya.

"sensei! Ada rumah! Mau berlindung di sana?"

entah kenapa, rumah yang ditunjuk kobato sepertinya akan membawa kemalangan bagi mereka...

Syaoran melihat ke arah yang ditunjuk Kobato.

"Ah.. iya benar sensei... apa sebaiknya kita mengungsi dulu disana? Lagipula sepertinya badai salju akan datang!" serunya kepada Yuuko.

Perasaan tidak enak yang dirasakannya semakin membesar.

Akhirnya keempat orang yang sedang sial itu masuk ke rumah tua itu. Rumah itu rumah tradisional yang bobrok tidak terurus.

*shyuu*

suara diluar menandakan badai salju sedang berlangsung. Yuuko merapihkan rambutnya dan pakaiannya dari salju yang basah. Lalu dia menemukan korek api dan menyalakan tungku.

"sepertinya kita harus disini sampai badai reda"katanya sambil duduk.

*sret*sret*sret*sret*

terdengar suara langkah yang diseret dari kamar di belakang.

"Su... suara apa itu, sensei??" tanyanya kaget.

Syaoran kemudian ikut meyalakan api, dan sedikit melihat ke belakang. Setelah mendengar lebih jeli lagi, ia mendengar sumber suara itu berasal dari kamar belakang.

"Siapa... yang mau ikut denganku... mencari tahu apa itu?"

"watanuki saja!" kobato ketakutan dan menahan syaoran. "biar watanuki saja."

"sensei... Itu bukan suara aneh kan?" kobato hampir menangis karenanya.

yuuko mendengar suara itu sekali lagi.

*sret*sret*sret*

lalu dia mengangkat bahunya. "yah..itu memang suara aneh..mau bagaimana lagi? watanuki! coba lihat sana sama syaoran. 'apa' itu sebenarnya" suruhnya seenaknya.

Oot: aduh kasian watanuki!

Ia sedikit kaget karena Kobato menahannya. "tidak apa-apa Kobato-san!" ujarnya menenangkan.

Ia mengangguk setelah mendengar perintah Yuuko. Ia lalu segera melepaskan diri dari Kobato.

"ayo watanuki-kun! Kita cari tahu yg sebenarnya!" serunya pada watanuki.

"Err... iya... baiklah... apa ada korek lagi?" Watanuki mengambil satu korek dan menyalakannya, dan berjalan pelan didepan Syaoran. Pelan-pelan, mereka mendekati pintu ke kamar belakang.

*sret...sret...* Memang benar terdengar suara seperti itu, Watanuki semakin mendekat, dan memegang pegangan pintu itu, tangannya sedikit gemetar karena dinginnya udara. Watanuki lalu membukanya, dan ternyata dibaliknya ada...

----------------------------------------------------

Spoiler:

Yuuko menunggu syaoran dan watanuki bersama kobato. Dia mencoba menenangkan kobato. "ah...tenang saja kobato. Paling itu hanya shirahime." katanya dengan enteng.

Syaoran juga mendengar suara aneh itu terdengar semakin keras. Ia segera menoleh ke kamar belakang.

Dan ia melihat...

"wa... wanita salju!!!"

syaoran sedikit tersentak ke belakang. Ia tak bisa berlari karena terlalu shock.

"Wa...wanita salju..." pada awalnya Watanuki tidak bisa bergerak karena kaget dan takut, dia menelan ludah, lalu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"A...ada yang bisa... saya bantu...?" kaki Watanuki masih gemetaran dari dinginnya udara.

"yuuko sensei, sebaiknya kita mengecek mereka saja. Tadi aku mendengar teriakan syaoran...." kobato menarik-narik yuuko dan menyeretnya ke tempat mereka.

"siapa itu?"

Syaoran lalu menoleh pada watanuki. "sepertinya wanita salju tak suka dgn kehadiran ki.. kita..."

ia lalu melihat kobato juga datang ke tempatnya. "kobato-san.. Sebaiknya kau jgn kemari..."

syaoran sdikit tertegun juga, karena baru kali ini ia melihat wanita salju.

Oot: yuki onna.nya aku yang ngegerakin ya!
______________
setelah ditarik kobato ke ruangan belakang, yuuko melihat yuki onna itu. Kelihatannya dia tidak senang melihat 4 orang mengganggunya. Dia menggerakkan tangannya dan langsung papan di belakangnya terbuka. Badai masuk ke rumah itu. Api di perapian padam. Mereka tidak bisa melihat apa-apa kecuali yuki onna dan badai salju serta hitodama sebagai latarnya.

Suasana menyeramkan semakin bertambah kacau dengan dinginnya udara. "sepertinya hitodama dibelakangnya adalah roh orang-orang yang dibunuhnya..."katanya pelan. Yuuki onna itu mulai berjalan mendekati mereka. "tak....a....kan....ku....bi...ar....kan....sam....pai.....ka....li.....an.....ma...ti..."
___
*buat yg ga tau hitodama, hitodama itu roh orang mati yang melayang yang bentuknya seperti bola api yang bersinar.

"hieee! Itu apa??" kobato ketakutan lalu memeluk siapa saja yang ada di dekatnya.

"hei... Jangan makan kami!"

Oot: kobato meluk siapa?

Syaoran juga melihat hitodama-hitodama itu, seperti akan menyerangnya dan teman-temannya.

Kobato kemudian memeluknya--membuatnya sedikit kaget. Namun skarang bukan saatnya kaget. Ia lalu menoleh ke arah yuuko.

"sensei, sekarang apa yg harus kita lakukan?" tanyanya sedikit cemas.

Ternyata yuki onna itu mulai menyerang yuuko. "cepat kalian semua pergi lewat pintu itu!"katanya sambil menunjuk pintu di belakang yuki onna. Setelah memastikan bahwa semua muridnya keluar dari sana, yuuko berhadapan dengan yuki onna yang menyeramkan itu.

Awalnya yuki onna hendak mencekik yuuko, namun yuuko menahannya dengan meletakan kedua jarinya di dahi yuki onna itu. "wahai engkau yang mendiami tanah ini..redakanlah amarahmu...seiring dengan badai salju..."

seketika, yuki onna itu membatu dan mulai menghilang seiring badai salju tadi.

Syaoran kemudian segera keluar dari rumah itu sesuai dengan perintah Yuuko. Ia tidak tahu apa yang Yuuko lakukan di dalam--tampaknya menarik. Setelah beberapa menit kemudian, Yuuko keluar dari rumah tersebut.

"Bagaimana sensei? Apa yang sebenarnya terjadi tadi?"

yuuko hanya tersenyum kecil. "nah..tidak terjadi apa-apa..." katanya sambil melihat langit. "tapi kasihan juga wanita itu.. menunggu seseorang terlalu lama.."gumamnya lagi.

*plok*

dia menepuk tangannya. menunjuk langit yang sudah mulai cerah. "langit sudah cerah, ayo kita berjalan lagi!" katanya.

mereka kembali menyusuri hutan itu tanpa arah yang jelas.

Watanuki agaknya beku sejak tadi karena kehadiran wanita salju tadi, namun dia melihat segalanya. Dan es disekitarnya sudah meleleh sekarang, dia memeras lengan bajunya yang basah
"Wanita salju tadi... menunggu siapa... sensei...?"

"well..tidak terlalu baik mencampuri urusan orang lain, watanuki!" katanya sambil melihat sekeliling. akhirnya dia memutuskan untuk memanjat pohon tertinggi untuk melihat arah. (yuuko bisa manjat?) setelah di atas dahan, dia melihat sekeliling. "ah!!!! itu arah ke hotel!! ayo kita ke sana!" katanya sambil menunjuk arah.

"Ah... kesana... ayo, semua, aku didepan..." Watanuki memimpin jalan didepan. Saat dia beku tadi, rasanya dia seperti akan mati saja, untungnya dia tidak kenapa-kenapa, tapi sepertinya, dia mau membalas kesalahannya tadi dengan tidak bisa berbuat apa-apa.