[RP] School Trip!

shiroi_bara wrote:"Pulang sekolahnya aku tunggu ya, Syaoran-san!"

"Baiklah, Kobato-san! Di gerbang sekolah ya!" serunya, ia pun segera pergi untuk menyebarkan surat itu lagi. Tanpa sengaja ia bertemu Kamui yang sepertinya ingin mendatangi mereka.

"Kamui-san, selamat siang!" sapanya. Setelah itu pun Syaoran pergi meninggalkannya.

========================================================
OOT : iya, sakura kemana ya?? eh, bukannya boleh punya relasi yg beda dari aslinya??

yuuko menoleh ke kamui kun. "kamui kun? masa kamu ga tahu? kan minggu depan ada school trip ke tempat ski!" katanya antusias.

"kelas 2 dan 3 pergi ke sana. kamu udah dapet surat edarannya kan?"lanjutnya lagi.

Entah bagaimana, Domeki Shizuka muncul dari balik punggung Watanuki.

"Oi,"sapanya singkat,"Tolong buatkan bekal untukku juga besok. Telur gulung dan onigiri, juga teh oolong,"pinta Domeki seenak jidatnya.

" oh sepertinya belum Yuuko-sensei, yang aku tahu itu hanya sebuah rencana. Aku melihatnya di tumpukkan rencana tahun ini." sambil melihat kertas edaran itu.

Kamui sepertinya mulai ingat rencana itu pernah tersamapaikan ke OSIS. Karena banyak tugas yang bertumpuk, sehingga Kamui lupa dengan rencana itu. TIfak hanya itu, rencana lain pun sepertinya dia lupa,

"Hah...APA? KAU JUGA MINTA BEKAL!? KENAPA KE AKU!? BUAT SENDIRI!" teriak Watanuki, apalagi dengan dia ternyata harus melakukan ulangan perbaikan.

"Huh, tidak ada waktu untuk buatkan bekal untuk kalian, aku harus belajar, tapi khusus untuk Himawari-chan..." matanya berbinar-binar lagi. Dia berjalan ke kelasnya sambil membayangkan dirinya melindungi Himawari dari badai salju dan longsor salju.

"Untuk Himawari-chan... apapun akan kulakukan!!" teriaknya lagi sambil meninju ke atas.

sebelum watanuki sempat berjalan menjauh darinya, yuuko menarik kerah belakang watanuki. "harus kau buatkan! kalau tidak, remedial kali ini....ufufufufu" ancamnya dengan mimik menyeramkan.

"betul kan, doumeki kun?"tanyany pada doumeki, si pengusir setan yang mukanya tiis tiada tara

"Umm,"sahut Domeki seraya mengangguk pelan. Diam sejenak, sebelum Domeki mendapat ide dan langsung mengutarakannya,

"....Perlu bimbingan belajar dariku?"tanyanya pelan sambil menunjuk dirinya sendiri.

"hora..watanuki kun. Ada yang menawarkan bantuan tuh...sudah...terima saja. Namun sebagai ungkapan terimakasih kenapa kau tidak mengajaknya makan siang bareng?"goda yuuko. Dia tahu watanuki tidak suka ide ini. Tapi kalau watanuki menolak mungkin dia akan ikut perbaikan kedua.

"Ha...DENGAN DIA!?" teriak Watanuki, menunjuk Domeki

"TIDAK MAU!!! LEBIH BAIK TIDAK NAIK!!!" teriak Watanuki lagi. Tapi dia ingat sesuatu, kalau dia tidak naik kelas, apa yang akan dipikirkan Himawari tentang dia? Jangan jangan nanti kalau dia tidak naik kelas, Himawari akan berduaan saja dengan Domeki. Akhirnya dia menyerah.

"Uh...baiklah... kalau begitu kita belajar sepulang sekolah...mo...mo...mohon...mohon bantuannya..." ucap Watanuki pelan, rasanya jatuh dari atap gedung sekolah lebih baik dari meminta bantuan Domeki.

"Oh ya... makan siang... akan kubuatkan juga..." katanya lemas.

"nah...begitu dong! Itu baru namanya semangat! Ahahahaha."tawanya senang. Kedua muridnya itu memang menarik. Dan kalau ada himawari, pasti semuanya akan lebih menarik lagi.

"nah...karena tugasku untuk menyebarkan surat edaran, sebaiknya aku kembali ke ruang guru. Dan...oh..watanuki kun, setelah istirahat ini aku mengajar dikelasmu..jadi bersiaplah untuk remedialmu! Ohohoho.."katanya sambil meninggalkan murid-muridnya dan kembali ke ruang guru.

"Ba...baiklah..." kata Watanuki lemas sambil menundukkan kepala, hawa suram terasa disekitar tubuhnya.

"Hei...jadi tidak kau menolongku...? Kalau tidak ya tidak usah..."

Domeki mengangguk pelan, pertanda mengiyakan perkataan Watanuki. Ketika Yuuko berbalik ke ruang guru, ia menundukkan kepala.

Sekarang pandangan Domeki teralih ke Watanuki, dengan raut muka yang sama, yang selalu ia tunjukkan ketika berhadapan dengan Domeki :kesal.

"Aneh,"suaranya memecah keheningan diantara ia dan Watanuki,".... Jadi remedialnya hari ini atau besok?"tanyanya.

"Kata guru norak itu, remedialku hari ini." Watanuki memberi tekanan pada kata guru norak, yang jelas merujuk ke Yuuko.

"Aaah... ayo bantu aku!"

"Orang norak yang mengatai orang lain 'norak',"gumam Domeki seraya memalingkan wajahnya dari Watanuki. Ia berjalan pelan ke kelas, setelah sebelumnya memberikan isyarat ikuti-akunya ke arah Watanuki.

Domeki merogoh bagian dalam tasnya, dan mengeluarkan satu buku teks Fisika dan satu buku notes. Ia memerhatikan Watanuki yang masih berdiri dengan tatapan tanpa ekspresinya.

"Waktuku bisa habis kalau menunggumu bergerak dari sana."

"Ugh... ugh... iya... iya... *#* terserah kau... asal kau tahu... aku rela melakukan ini demi Himawari-chan." katanya sambil berjalan dengan langkah gontai mengikuti Domeki.

"DAN AKU TIDAK NORAK! PANGGIL AKU TUAN WATANUKI YANG HEBAT! AHAHAHAHAHA!!!" teriaknya lagi sambil tertawa lebar.

OOT : Sheizan meranin Watanukinya bagus ya. Hahaha.

Domeki hanya memberikan tatapan kosong ke arah Watanuki, kemudian sekali lagi, memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ya, ya, tuan Watanuki yang hebat dalam hal yang norak-norak,"gumamnya agak keras. Sengaja, agar orang yang dituju bisa mendengarnya.

Pandangan Domeki pindah ke buku tulis. Beberapa halaman ia balik sampai ke bab yang ia perkirakan akan dihadapi Watanuki sebagai remedial.

"Jadi... Apa yang kau tidak bisa kerjakan?"tanyanya datar. Ketukan pensil Domeki menandakan ia sedang menunggu jawaban Watanuki.

"Aah... menyebalkan... aku gagal di pelajaran optik." Watanuki duduk disebelah Domeki dan menunjukkan bagian dimana dia gagal.

"Begini... lensa dan cermin cekung... dengan dua lensa dan satu benda..." Watanuki melanjutkan menjelaskan hal yang dia tidak mengerti.

"Tapi selain ini, semuanya, gampang!" kata Watanuki mengakhiri pertanyaannya.

"Dan karena itulah aku disebut tuan Watanuki yang hebat HUAHAHAHAHA!!!" Watanuki tertawa lebar lagi untuk yang kesekian kalinya.

===========

OOT : arigatou...

Domeki mendengarkan Watanuki berbicara meluap-luap, dan ketika Watanuki sudah berhenti, Domeki menghela nafas dan bergegas membalik beberapa halaman, menunjukkan contoh soal.

"Begini. Untuk lensa cekung, berarti F sebagai fokus akan menangkap cahaya lalu disebarkan ke belakang lensanya.."ujarnya sambil menjelaskan dengan nada datar dan membosankan.

Domeki menutup bukunya beberapa saat setelah bel kembali berbunyi, menandakan waktu istirahat mereka sudah habis.

"Mengerti? Kalau kau memang hebat, harusnya kau tidak kena remedial, bodoh."gumamnya kembali.

Subaru berjalan dengan santai di lorong sekolahnya... ya ia tidak sibuk hanya sedang berjalan-jalan di saat pelajaran... alias membolos. Sejak kapan tuan Sumeragi yang murid teladan menjadi beringasan seperti ini? Sejak ia harus men-cap ratusan lembar surat pemberitahuan mengenai Wisata Sekolah.

"Padahal aku ingin belajar dan meraih cita-citaku sebagai seorang pilot yang bisa terbang bebas di udara..." ucapnya, terlalu berlebihan nampaknya.

Tak jauh dari sana, Seishiro tampak berjalan dengan santainya dilorong sekolah. Sekali-kali ia mengemot lolipop favoritnya sambil bersenandung kecil.

"Akyu~ tak mau kalau akyu dimadu la la la" senandungnya (Seishi kok kayak banci T^T)

Subaru mendengar sebuah senandung yang membuatnya merasa muak... "Siapa sih pemilik suara nggak jelas seperti ini?" komentarnya sedikit merasa terganggu.

Kemudian diliriknya sumber suara tersebut, "Se... Seishiro-san!" panggilnya lantang, tidak mengira Seishiro pujaan hatinya memiliki suara yang memekakan telinga ditambah lagunya yang sangat jayuz.

"Apa yang anda lakukan di sini? Aah pasti membolos lagi?" tanya Subaru kemudian.

"heh?!" ujarnya pura-pura kaget

Ia menghela nafas sejenak.

"Tentu tidak, hari ini guru yang mengajar matematika itu tidak masuk" ujarnya pada Subaru

Kemudian ia melirik Subaru dengan pandangan penuh cinta curiga

"Nah! Aapa yang Sumeragi San lakukan disini?" tanyanya

"O... oh, kukira Seishiro-san membolos pelajaran lagi..." ujar Subaru tenang... sebuah komentar.

Dan begitu Seishiro bertanya tentang alasannya berada di tempat itu Subaru reflek merasa diintrogasi... "E...eh tidak, aku tidak membolos kok... memang ada pelajaran, tapi aku tidak membolos!" sergahnya panjang lebar, padahal belum ada yang menuduhnya.

Saat ini Syaoran sedang membagi-bagikan surat edaran wisata. Ia lalu melihat Subaru dan pacarnya Seishirou. Ia lalu mendekati mereka dan memberikan surat edaran tersebut pada mereka.

"Permisi maaf menggangu, aku ingin memberikan surat ini pada kalian!" serunya.

Setelah memberikan surat tersebut, Syaoran segera pergi meninggalkan mereka berdua karena harus kembali membagikan surat edaran pada yg lainnya. Sebelumnya ia menoleh pada mereka berdua, "Selamat bersenang-senang ya, kalian berdua!" serunya lagi sambil tersenyum dan pergi.


OOT: numpang lewat^^

"begitukah, ada pelajaran tapi tak masuk kedalam kelas ya ... jadi itu apa namanya" ujar Seishiro sedikit menyindir.

Seishiro mengambil surat itu.

"heh?! Surat apa ini" ujarnya kebingungan